PKS anggap Prabowo-Ical belum final
"Hak Gerindra untuk menentukan berkoalisi dengan siapa dan hak Golkar cari kawan untuk koalisi," kata Hidayat.
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tidak mau berkomentar soal wacana Prabowo Subianto yang menggandeng Aburizal Bakrie (Ical) di Pilpres 9 Juli mendatang. Sebab, sejauh ini belum ada kata sepakat soal koalisi antara Gerindra dan Golkar.
Anggota Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid mengatakan, sah saja jika seorang tokoh politik saling bertemu. Menurut dia, pertemuan itu bukan berarti kesepakatan pasangan Prabowo-Ical di pilpres.
"Siapa capres cawapres, koalisi saja belum final, Golkar kan kita tahu keputusan rapimnas sebelumnya (Ical capres)," ujar Hidayat di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (7/4).
Hidayat tak mau menilai baik atau buruknya jika Prabowo dipasangkan dengan Ical di Pilpres 9 Juli nanti. Dia hanya menegaskan, Gerindra dan Golkar belum final berkoalisi dan sah saja jika saling berkomunikasi dan bertemu.
"Saya tidak dalam posisi untuk menilai, tapi adalah hak Gerindra untuk menentukan berkoalisi dengan siapa dan hak Golkar cari kawan untuk koalisi," tegas dia.
Begitu pula jika Prabowo akan menggandeng Hatta Rajasa, menurut dia, itu adalah hak dari Prabowo. Namun yang jelas, lanjut dia, perkara capres-cawapres akan bersama-sama dibahas oleh anggota koalisi.
"Kita tidak dalam posisi menilai, biar Pak Prabowo nanti yang nilai. Pak Prabowo itu hak prerogatif, kami tidak dalam posisi seperti LSM akan menilai. Pada akhirnya nanti seluruh parpol koalisi bertemu dan bicara," terang dia.
Ketua Fraksi PKS DPR ini menegaskan, tidak menutup kemungkinan juga pihaknya akan mengajukan calon sendiri untuk pendamping Prabowo. Begitu juga, kata dia, PKS tidak keberatan jika pada akhirnya nanti Prabowo menentukan sendiri cawapresnya.
Sejauh ini, menurut dia, komunikasi dengan Gerindra sudah intens. Dia memprediksi penentuan koalisi antara Gerindra dan PKS akan terjadi pekan depan.