PKS Soal Bobby Maju Pilwalkot Medan: Sedih Kalau Tren Nepotisme Muncul Lagi
Mardani mengingatkan reformasi itu semangatnya memerangi nepotisme. Dia mengaku sedih jika di masa sekarang kembali muncul nepotisme.
Menantu Presiden Joko Widodo, Bobby Nasution maju dalam Pilwalkot Medan. Dia mendaftarkan diri melalui PDI Perjuangan.
Melihat itu, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengatakan, sebetulnya setiap orang memiliki hak untuk dipilih dan memilih selama memenuhi syarat.
-
Siapa yang ditunjuk Bobby Nasution sebagai Plh Sekda Medan? Tetapi, Bobby memilih melantik nama lain sebagai Pj Sekda Medan Wali Kota Medan, Bobby Nasution, melantik Topan Ginting sebagai Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Medan. Dilantiknya Topan membuat posisi paman Bobby yaitu Benny Sinomba Siregar yang sebelumnya sempat ditunjuk sebagai pelaksana harian (plh) batal menjadi sekda di Kota Medan.
-
Apa yang dilakukan Bobby Nasution di Medan? Suami Kahiyang Ayu itu lebih memilih memposting video saat bersama Presiden Jokowi saat berada di Medan dan video kegiatan relawan Bobby Nasution.
-
Bagaimana Bobby Nasution mendukung UMKM di Medan? Tidak hanya menghadirkan Ipang Lazuardi dan Godbless, panggung hiburan rakyat Colorful Medan Carnival juga menyediakan space bagi pelaku UMKM untuk memasarkan hasil produk terbaiknya. Langkah ini dilakukan untuk mendukung upaya Bobby Nasution memajukan sekaligus mendorong UMKM yang sempat terdampak pandemi Covid-19 ini naik kelas.
-
Bagaimana Bobby Nasution mengajak warga Medan untuk memenangkan Ganjar Pranowo? Dalam video itu Gibran dan Bobby mengenakan kemeja kebesaran PDIP warna merah. Mereka mengajak kader dan simpatisan PDIP yang ada di Solo dan Kota Medan untuk memenangkan Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024.
-
Apa alasan Bobby Nasution menunjuk Benny Sinomba Siregar sebagai Plh Sekda Medan? "Penunjukan pelaksana harian sekda (Benny) kemarin lantaran masa cuti mepet, karena menunggu pengajuan penjabat itu harus ada persetujuan dari Penjabat Gubernur Sumatera Utara," kata Bobby, Senin (13/5).
-
Apa yang ditegaskan Bobby Nasution mengenai aset daerah di Medan? “Di masa saya dan Pak Wakil Wali Kota, jangan ada satu pun aset yang diambil pihak-pihak tidak bertanggung, jangan seolah-seolah kita diam ada aset kita diambil oleh orang lain,” tegas Bobby Nasution saat membuka Musrenbang Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026, Kamis (24/8) di Hotel JW Marriot.
Tetapi, Mardani mengingatkan reformasi itu semangatnya memerangi nepotisme. Dia mengaku sedih jika di masa sekarang kembali muncul nepotisme.
"Tapi kita reformasi itu memerangi nepotisme. Itu saya sedih kalau trennya nepotisme muncul lagi. Lebih baik kita coba belajar dari sejarah, cari yang merit sistem dan itu sangat baik," ujarnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (4/12).
Kendati demikian, Mardani enggan menyebut ada gejala nepotisme dari Jokowi. Dengan majunya anak dan mantu di Pilkada 2020.
"Semua orang berhak, kalau sikap saya nepotisme itu adalah kemunduran bagi demokrasi Indonesia. Tapi setiap orang punya hak untuk maju gitu," sebutnya.
Bobby Kembalikan Formulir ke PDIP
Menantu Presiden Jokowi, Bobby Afif Nasution, mengembalikan formulir pendaftaran untuk maju sebagai calon Wali Kota Medan ke DPD PDIP Sumatera Utara, Selasa (3/12). Dia berharap mendapatkan dukungan dari partai berlambang banteng moncong putih itu pada Pilkada 2020.
Formulir pendaftaran yang dikembalikan Bobby diterima langsung Sekretaris PDIP Sumatera Utara Sutarto didampingi sejumlah pengurus DPD PDIP Sumatera Utara.
"Saya kembalikan formulir pendaftarannya lengkap dengan sejumlah persyaratannya. Ini pertama kali saya mendaftar ke partai politik untuk maju sebagai calon Wali Kota Medan," kata Bobby kepada wartawan di Medan, Selasa (3/11).
Namun, Bobby mengaku belum mengetahui masalah Kota Medan. Karenanya dia belum dapat menyampaikan visi dan misinya.
"Visi itu bisa kita sampaikan kalau tahu masalah dulu ... Kita masih mencari tahu dulu sebenarnya masalah Medan itu apa? Kalau kita sampaikan visi-misi sekarang, nanti memaksakan apa yang kita inginkan saja. Kita harus tahu masalahnya, solusinya, karena kita melibatkan masyarakat, bukan hanya kita sendiri," sebutnya.
Permasalahan Kota Medan itu juga menjadi bahan pembicaraan Bobby dengan partai lain, seperti dengan Partai NasDem dan Golkar. Pembicaraan itu juga dinyatakan sebagai persiapan dirinya maju dalam pencalonan Pilkada Kota Medan. Dia ingin melihat kemampuan dirinya sekaligus mencari tahu masalah Kota Medan.
"Kalau saya rasa saya sendiri sudah memahami masalah Kota Medan dan saya rasa saya bisa menyelesaikan masalah itu, baru saya melakukan tingkatan yang lebih untuk mencalonkan diri saya sebagai wali kota," ucap Bobby.
Kriteria Pendamping Bobby
Kriteria pasangan yang diharapkan Bobby juga terkait dengan permasalahan Kota Medan. Kriteria itu menjadi bahan perbincangannya dengan Sutarto.
"Bahwa untuk wakil kita semua sudah sepakat lebih ke kriteria, bukan siapanya. Kriteria siapanya yang pas menangani masalah di Medan, jadi kalau wakil, kita cari kriterianya," ucapnya.
Bobby berharap dipasangkan dengan sosok yang bisa membantunya. Alasannya, dia belum punya pengalaman di bidang birokrasi. "Karena saya bukan dari birokrat, saya baru pertama kali juga untuk maju wali kota. tugas kerja yang selama ini saya lakukan dari bisnis, sangat berbeda dengan memimpin sebuah kota. (Calon wakil) harus bisa men-support saya, harus tahu masalah Medan," jelasnya
Ditanya soal izin Presiden Jokowi, Bobby menyatakan orang nomor satu itu membebaskan keluarganya untuk berkarier. "Pak Jokowi sangat memerdekakan anak dan menantu mau jadi apa, mau ke bisnis, birokrat, profesional, terserah. Contohnya dulu istri saya mau daftar PNS tidak ada intervensi dari mertua saya, jadi tidak pernah menekan," ucapnya.
Sementara Sutarto menyatakan, saat ini sudah 178 figur yang mendaftarkan diri ke PDIP untuk mencalonkan diri sebagai calon wali kota dan wakil wali kota Medan. Nama-nama itu akan disurvei. Hasilnya akan dikirim ke DPP PDIP.
"Yang menjadi salah satu pertimbangan yakni hasil survei, nanti akan diketahui elektabilitas dan kualitas masing-masing paslon, komitmennya pada Pancasila, ideologi negara, UUD 45, Kebhinekaan dan NKRI," ucapnya.
(mdk/fik)