PKS Soal Menantu Jokowi Maju Pilwalkot Medan: Jangan Kembangkan Politik Dinasti
Sohibul menyebut, demokrasi yang ingin dibangun oleh pemerintah sekarang adalah demokrasi substansial.
Presiden Partai Keadilan Sejahtera Sohibul Iman menyinggung politik dinasti terkait majunya menantu Presiden Jokowi Bobby Arif Nasution di Pilwalkot Medan. Dia menilai politik dinasti lebih baik tidak dikembangkan di Indonesia.
"Alangkah baiknya kita jangan mengembangkan (politik) dinasti. Tapi benar berbasiskan merit sistem," kata Sohibul usai Rakernas PKS di Hotel Grand Sahid Jakarta, Kamis (5/12).
-
Apa yang dilakukan Bobby Nasution di Medan? Suami Kahiyang Ayu itu lebih memilih memposting video saat bersama Presiden Jokowi saat berada di Medan dan video kegiatan relawan Bobby Nasution.
-
Bagaimana Bobby Nasution mendukung UMKM di Medan? Tidak hanya menghadirkan Ipang Lazuardi dan Godbless, panggung hiburan rakyat Colorful Medan Carnival juga menyediakan space bagi pelaku UMKM untuk memasarkan hasil produk terbaiknya. Langkah ini dilakukan untuk mendukung upaya Bobby Nasution memajukan sekaligus mendorong UMKM yang sempat terdampak pandemi Covid-19 ini naik kelas.
-
Siapa yang ditunjuk Bobby Nasution sebagai Plh Sekda Medan? Tetapi, Bobby memilih melantik nama lain sebagai Pj Sekda Medan Wali Kota Medan, Bobby Nasution, melantik Topan Ginting sebagai Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Medan. Dilantiknya Topan membuat posisi paman Bobby yaitu Benny Sinomba Siregar yang sebelumnya sempat ditunjuk sebagai pelaksana harian (plh) batal menjadi sekda di Kota Medan.
-
Apa yang dilakukan Bobby Nasution? Bobby diduga pernah menikmati fasilitas mewah menaiki jet pribadi.
-
Mengapa Bobby Nasution menekankan pentingnya menjaga kerukunan di Kota Medan? Di hadapan ratusan jemaat, Bobby Nasution mengucapkan rasa syukurnya karena kekondusifan Kota Medan bisa terjaga meski masyarakat hidup dalam ragam perbedaan. Untuk itu, dia berharap kiranya semua pihak dapat selalu menjaga kerukunan yang ada sehingga menjadi sebuah potensi yang mampu membawa ibukota Provinsi Sumatera Utara semakin berkembang.
-
Apa yang dilakukan oleh Bobby Nasution dalam aksi kolaborasi bersama Kodim 0201 Medan? Wali Kota Medan Bobby Nasution memimpin gotong royong Aksi Skala Besar Pembersihan dan Penataan Sungai Sei Sikambing di Wilayah Kecamatan Medan Helvetia dan Barat, Selasa (8/8) pagi.
Sohibul menyebut, demokrasi yang ingin dibangun oleh pemerintah sekarang adalah demokrasi substansial. Seharusnya demokrasi di Indonesia bebas dari penyalahgunaan pihak tertentu.
"Kita sebagai pihak yang konsen dengan masalah demokrasi, kan demokrasi yang ingin kita bangun demokrasi substansial ya bukan prosedural, tentu harus terbebas dari distorsi. Memang kalau ada dinasti ya distorsi akan besar," tegasnya.
PKS Bicara Nepotisme
Sementara itu, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengatakan setiap orang memiliki hak untuk dipilih dan memilih selama memenuhi syarat. Tetapi, Mardani mengingatkan bahwa dalam reformasi dan demokrasi ada semangat memerangi nepotisme. Dia mengaku sedih jika sekarang kembali muncul nepotisme.
"Tapi kita reformasi itu memerangi nepotisme. Itu saya sedih kalau trennya nepotisme muncul lagi. Lebih baik kita coba belajar dari sejarah, cari yang merit sistem dan itu sangat baik," ujarnya.
Bobby Putuskan Maju Pilwalkot Medan
Bobby Afif Nasution akan maju sebagai calon Wali Kota Medan tahun 2020. Hal ini dibuktikan dengan dirinya yang telah mengembalikan formulir pendaftaran untuk maju sebagai calon Wali Kota Medan ke DPD PDIP Sumatera Utara, Selasa (3/12).
Dia berharap mendapatkan dukungan dari partai berlambang banteng moncong putih itu pada Pilkada 2020. "Saya kembalikan formulir pendaftarannya lengkap dengan sejumlah persyaratannya. Ini pertama kali saya mendaftar ke partai politik untuk maju sebagai calon Wali Kota Medan," kata Bobby kepada wartawan di Medan, Selasa (3/11).
Sementara itu untuk kriteria pendampingnya, Bobby berharap dipasangkan dengan sosok yang bisa membantunya. Alasannya, dia belum punya pengalaman di bidang birokrasi.
"Karena saya bukan dari birokrat, saya baru pertama kali juga untuk maju wali kota. Tugas kerja yang selama ini saya lakukan dari bisnis, sangat berbeda dengan memimpin sebuah kota. (Calon wakil) harus bisa men-support saya, harus tahu masalah Medan," katanya.
Reporter: Delvira Hutabarat
(mdk/ray)