PKS: Sulit muncul sosok capres selain Jokowi, Prabowo dan Ical
Di antara tiga partai besar, PKS paling serius berkomunikasi dengan Gerindra.
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menegaskan penjajakan koalisi paling ideal kini hanya tinggal dengan Gerindra, PDIP dan Golkar. Sebab, partai dakwah ini meyakini sulit muncul sosok calon presiden, selain yang diusung ketiga partai itu.
Hal itu disampaikan Anggota Majelis Syuro PKS Tifatul Sembiring di sela-sela Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional di Jakarta, Rabu (30/4).
"Saya pikir pilihan tinggal tiga, Pak Jokowi, Pak Prabowo, dan Pak Ical. Saya pikir sulit ya menghadirkan poros kekuatan keempat. Karena kalau tiga ini dapat koalisi masing-masing sudah 25 persen," ujarnya.
Sampai saat ini, PKS baru menjalin komunikasi paling serius dengan Gerindra. Tifatul mengaku pihaknya sudah pula menjajaki komunikasi dengan Golkar dan PPP, tapi sama sekali belum dengan PDIP maupun Partai Demokrat.
"Koalisi belum ditentukan. Paling serius Gerindra, karena mereka kirim surat. Isinya mengajak berkoalisi," ungkap pria sekaligus menjabat Menteri Telekomunikasi dan Informatika ini.
PKS akan menentukan sikap dalam koalisi pada Mei mendatang. Keputusan final dihasilkan usai rapat Majelis Syuro.
Tifatul mengklaim pihaknya mencari sosok paling ideal dari tiga nama capres yang sudah resmi diusung. "Pertama tentu ideal, kalau calon-calon baik semua, kita pilih yang terbaik, kita pilih yang paling ringan mudaratnya," cetusnya.
Dia pun membantah PKS meminta syarat jatah menteri kabinet kepada partai mengajak berkoalisi. Partai ini juga enggan memaksakan kadernya menjadi calon wakil presiden.
"Sekarang tentu pembicaraan terkait platform politik. Kita tidak ada menawarkan menteri, dalam pembicaraan awal, kita ajak duduk, siapa cawapres paling tinggi elektabilitasnya," tandasnya.