Poin-Poin Penting Isi Pertemuan Prabowo Subianto dengan Media Asing
Prabowo Subianto undang media internasional ke Kertanegara. Apa saja isi pertemuan itu?
Capres Prabowo Subianto mengundang sejumlah media asing di Rumah Kertanegara, Senin (6/5) malam. Beberapa media yang hadir antara lain Reuters, AFP, Bloomberg dan Al Jazeera. Pertemuan ini tertutup untuk media lokal. Prabowo berbicara mengenai jalannya Pemilu 2019.
Di depan media-media asing tersebut, Prabowo menceritakan keluhannya karena merasa dicurangi dalam Pemilu 2019. Berikut keluhan-keluhan Prabowo Subianto serta tanggapan dari pihak KPU:
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
-
Apa yang ditolak mentah-mentah oleh Prabowo Subianto? Kesimpulan Prabowo lawan perintah Jokowi dan menolak mentah-mentah Kaesang untuk menjadi gubernur DKI Jakarta adalah tidak benar.
-
Kenapa Prabowo Subianto terlambat dalam acara peresmian? Prabowo meminta maaf karena terlambat menghadiri peresmian sebab harus berganti helikopter sampai tiga kali.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Apa yang dilakukan Prabowo Subianto dalam Upacara HUT Polri? Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto hadir dalam upacara HUT Polri ke-78, Senin kemarin.
Jawaban Prabowo Soal Isu People Power
Dalam pertemuan dengan media asing, isu soal 'people power' ditanyakan pada Prabowo. Hal ini mengacu pada ucapan Amien Rais yang mengajak rakyat turun ke jalan untuk memprotes hasil Pemilu.
Lalu apa jawaban Prabowo? "Apa pun yang dilakukan rakyat, itu keputusan rakyat. Saya bukan diktator. Saya tidak akan memerintahkan untuk melakukan ini atau itu. Saya tidak akan memanggil orang untuk pergi ke jalan. Tetapi saya yakin mereka akan melakukannya. Karena, jika Anda lihat sejarah, rakyat Indonesia bukan kambing. Mereka tidak akan menerima begitu saja," jawab Prabowo.
Prabowo: Kali ini Pelanggaran Banyak
Dalam pertemuan itu, Prabowo juga menyinggung soal banyaknya kecurangan dalam pelaksanaan Pemilu 2019. Soal tudingan banyaknya kecurangan, tim dari Prabowo sudah melaporkan kasusnya ke Bawaslu.
"Kali ini pelanggarannya banyak. Saya tidak bisa menerima pemilihan yang curang," kata Prabowo seperti media Singapura, Straits Times.
Menerima Hasil Pemilu 2014
Prabowo kemudian menceritakan peristiwa Pemilu 2014. Saat itu juga terjadi banyak kecurangan. Namun, saat itu demi bangsa dan negara ia akhirnya rela dan menerima hasil Pemilu 2014.
"Kali ini, saya tidak akan menerima hasil kecurangan. Pada 2014, saya benar-benar tidak menerima dalam hati saya, tetapi untuk kebaikan negara, saya datang ke pelantikan, saya mengucapkan selamat (ke Joko Widodo), " kata Prabowo.
Minta Diadakan Audit
Prabowo juga menyoroti banyaknya salah entri dalam situng Komisi Pemilihan Umum atau KPU. Karena itu, Prabowo ingin IT KPU dilakukan audit.
"Apa yang kami minta adalah koreksi semua penyimpangan. Kami ingin audit IT. Semudah itu. Semua entri yang salah ini harus diperbaiki. Hanya itu yang kami minta," kata Prabowo.
"Permintaan kami adalah untuk koreksi penyimpangan. Ini menunjukkan komitmen untuk proses demokrasi yang benar dan adil," imbuh Prabowo.
Prabowo mengatakan, audit IT KPU harus dilakukan oleh pihak ketiga yang independen. Hal itu dilakukan agar hasilnya bisa diterima oleh kedua kubu dan masuk akal.
Tanggapan KPU Soal Keluhan Prabowo
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman mengatakan agar BPN Prabowo-Sandiaga Uno melaporkan data kesalahan entri data Situng KPU. "Kalau ada datanya, laporkan kepada kami. Sehingga bisa diperbaiki," kata Arief.
Arief menjelaskan cara koreksi jika ada kesalahan entri data pada situng KPU. Cara koreksinya dengan merujuk pada data formulir C1.
"Apabila terdapat perbedaan data antara entri di Situng dengan salinan Formulir C1, akan dilakukan koreksi sesuai data yang tertulis di Salinan Formulir C1," ujar Arief.