Politikus Gerindra: Panggung Debat Jangan Jadi Sarana Membuat Janji Kosong
Debat ketiga Pilpres 2019 akan mempertemukan dua cawapres yakni Ma'ruf Amin dan Sandiaga Uno. Anggota Dewan Pembina Gerindra, Mulyadi mengingatkan, panggung debat jangan sampai diisi dengan janji-janji kosong dan program yang tidak masuk akal .
Debat ketiga Pilpres 2019 akan mempertemukan dua cawapres yakni Ma'ruf Amin dan Sandiaga Uno. Tema debat kali ini adalah kesehatan, ketenagakerjaan, pendidikan, dan sosial budaya. Anggota Dewan Pembina Gerindra, Mulyadi mengingatkan, panggung debat jangan sampai diisi dengan janji-janji kosong dan program yang tidak masuk akal.
"Berita dan kegiatan pemilu di negeri ini sudah menyita perhatian sebagian besar masyarakat Indonesia, termasuk acara debat kandidat. Ini adalah hak publik yang harus dihormati karena publik berhak tahu kompetensi, program dan janji calon pemimpin mereka," ujarnya melalui keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (17/3).
-
Di mana debat Cawapres tersebut berlangsung? “Kita harus hati-hati untuk masalah pencurian data. Untuk itu harus kita kuatkan cyber security, cyber defence kita,” kata dia dalam debat Cawapres di JCC, Senayan, Jakarta, Jumat (22/12).
-
Mengapa debat capres-cawapres penting? Tujuan dari debat sendiri adalah untuk mencari pemahaman yang lebih mendalam mengenai suatu isu, dan juga untuk menemukan solusi atau keputusan yang terbaik.
-
Siapa saja yang ikut berdebat di debat capres ketiga? Debat akan menghadirkan seluruh kandidat calon presiden, yaitu Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.
-
Kenapa Prabowo Subianto begitu rileks menghadapi debat capres? "Beliau sangat rileks, sangat santai menghadapi debat ini, karena kan memang materinya beliau pasti sangat mengetahui dan menguasai ya," Habiburokhman menandasi.
-
Kapan debat cawapres akan dilaksanakan? Berdasarkan informasi resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU), debat cawapres akan dilaksanakan pada pukul 19.00 WIB.
-
Apa tema debat cawapres yang akan dibahas? Adapun tema debat kedua yang akan disampaikan cawapres meliputi ekonomi (ekonomi kerakyatan dan ekonomi digital), keuangan, investasi, pajak, perdagangan, pengelolaan APBN-APBD, infrastruktur dan perkotaan.
"Namun jangan jadikan acara debat yang akan disiarkan sebagian besar stasiun TV ini menjadi sarana untuk menyampaikan janji kosong dan program yang tidak rasional ke masyarakat Indonesia," imbuhnya.
Hal ini penting, kata Mulyadi, sebab, janji kosong dan program yang tidak rasional tersebut akan menjadi perdebatan di antara kedua pendukung pasangan calon.
"Saat proses debat usai, besoknya akan menimbulkan kegaduhan. Yang perlu kita ingat bahwa ruang audiens media televisi saat janji dan program disampaikan pada saat debat, akan berbeda dengan ruang digital," tukasnya.
Mulyadi menjelaskan, siaran debat di televisi akan disaksikan hampir seluruh masyarakat di pelosok Indonesia, sedangkan ruang digital hanya ada di genggaman sebagian masyarakat yang memiliki sarana digital.
"Sementara pemilih kita terdiri dari pemilih berbasis digital dan pemilih tradisional yang tidak semuanya mendapatkan informasi bahwa ada janji dan program yang disampaikan adalah bohong dan tidak rasional."
"Jadi, jangan jadikan panggung debat menjadi sarana untuk menyampaikan janji bohong dan program tidak rasional hanya untuk memikat terutama pemilih tradisional yang besoknya tidak bisa mengakses info untuk mengcounter janji bohong dan program irasional tersebut," pungkasnya.
Baca juga:
Gelar Nobar Debat Cawapres, Rumah Aspirasi Rakyat Minta Relawan Pakai Sarung
Antisipasi Teror Ledakan, Polri Tingkatkan Pengamanan Debat Cawapres Malam Ini
Debat Ketiga Pilpres 2019, Ma'ruf Amin Akan Bahas KIS Hingga Kartu Pra-Kerja
Jumlah Tenaga Perawat di Indonesia di Bawah Standard Dunia
Sandiaga Setuju Durasi Debat Ditambah: Bisa Ada Interaksi Mendalam