Politikus Hanura sebut rotasi MKD buat bongkar skandal Setnov
Sudding mengatakan, MKD harus serius menangani kasus Setnov karena menjadi sorotan publik.
Anggota Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) dari Fraksi Partai Hanura, Sarifuddin Sudding mengatakan, rotasi beberapa perwakilan fraksi di MKD untuk membongkar kasus Ketua DPR Setya Novanto (Setnov). Sudding menegaskan untuk menangani kasus dugaan pemalakan PT Freeport oleh Setnov harus serius sebab mempertaruhkan kepercayaan publik.
"Itu adalah untuk memperkuat MKD dalam membongkar kasus ini setransparan mungkin. Bukan karena ada kepentingan dan lain sebagainya karena ini adalah pertaruhan kredibilitas," kata Sudding di Kompleks Parlemen DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (25/11).
Menurut anggota Komisi III DPR ini, hampir semua fraksi mendukung langkah MKD untuk melakukan sidang terkait skandal Setnov. Dia mengklaim bahwa keputusan fraksi tersebut sudah bulat.
"Jadi ini pertaruhan juga dari partai," ungkapnya.
Sebelumnya, Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) Surahman Hidayat menjelaskan ada beberapa anggotanya yang berganti personel. Pergantian ini sifatnya bukan rotasi, akan tetapi pengganti sementara. Pergantian tersebut menjelang sidang dugaan pencatutan nama Presiden Jokowi oleh Ketua DPR Setya Novanto guna meminta saham PT Freeport.
Beberapa yang berganti tersebut ialah dari partai pendukung pemerintah. Dari Fraksi Demokrat mengganti Guntur Sasongko dengan Fandi Utomo. Sedangkan Fraksi Partai Amanat Nasional mengganti Hang Ali Saputra Syah Pahan dengan Sugiman, serta Ahmad Riski Sadiq digantikan A Bakrie. Kemudian, anggota Fraksi NasDem Fadholi digantikan oleh Akbar Faisal. Terakhir, Fraksi PDIP menggantikan M Prakosa dengan Henry Yosodiningrat.