Politikus PDIP sebut Khofifah harus mundur dari Mensos
Politikus PDIP sebut Khofifah harus mundur dari Mensos. Ketua DPP PDIP Komarudin Watubun mengatakan, Khofifah Indar Parawansa sebaiknya mundur dari jabatan Menteri Sosial usai memutuskan maju di Pemilihan Gubernur Jawa Timur. Sebab, gelaran Pilkada berkaitan dengan partisipasi politik.
Ketua DPP PDIP Komarudin Watubun mengatakan, Khofifah Indar Parawansa sebaiknya mundur dari jabatan Menteri Sosial usai memutuskan maju di Pemilihan Gubernur Jawa Timur. Sebab, gelaran Pilkada berkaitan dengan partisipasi politik.
"Saya kira kalau bu Khofifah bakal cagub ya harus mundur dari menteri," kata Komarudin saat dihubungi, Rabu (29/11).
Komarudin menyarankan, Presiden Joko Widodo melakukan perombakan menteri jika Khofifah menjadi peserta Pilkada. Hal itu diperlukan agar tugas dan kinerja Kementerian Sosial tidak terganggu.
"Tapi kalau dari menteri ke gubernur supaya jabatan menterinya efektif ya harus dilakukan reshuffle. Kan kalau menterinya cuti selama masa proses kampanye, kan tugas menterinya macet semua," ujarnya.
Tidak hanya Khofifah, Komarudin menyarankan, agar kepala daerah yang ingin maju sebagai peserta Pilkada juga harus mundur dari jabatan. Ketentuan itu telah diatur dalam pasal 7 ayat 2 UU Nomor 10 tahun 2016 tentang tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota.
Dalam pasal 7 UU Pilkada disebutkan pejabat yang harus berhenti dari jabatannya apabila mengikuti pilkada, yakni anggota DPR, DPRD, DPD, TNI/Polri, PNS serta pejabat BUMN dan BUMD.
Ketentuan lain soal kepala daerah harus mundur jika telah ditetapkan sebagai peserta Pilkada yakni PKPU Nomor 3 Tahun 2017 tentang Pencalonan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Wali Kota.
"Ya memang UU-nya begitu. Keputusan MK, UU pilkada memang begitu. UU yang lalu hanya cuti. Kalau sekarang harus mundur," tandasnya.
"Kalau anggota DPR yang mencalonkan diri ke kepala daerah harus mundur. Dulu kalau UU no 8 harus cuti. Kalau UU Nomor 10 harus mundur. Begitu kan keputusan MK-nya," sambung Komarudin.
Kemudian, berdasarkan pasal 7 UU Pemilu juga disebutkan kepala daerah harus mundur jika mengikuti Pilkada di daerah lain.
"Bupati kalau dia ke Gubernur dia cuti. Kalau dia pindah ke provinsi lain baru mundur. Katakan dia Bupati di provinsi A, lalu dia pindah jadi bupati di provinsi B, maka dia harus mundur dari jabatan Bupati," tukasnya.
Baca juga:
Demokrat yakin Khofifah segera mundur dari Menteri Sosial
PPP nilai Khofifah tak perlu mundur dari menteri meski maju Pilgub Jatim
NasDem: Khofifah janji mundur dari Mensos sebelum deklarasi Pilgub Jatim
NasDem beri syarat Khofifah harus mundur dari Mensos jika maju Pilgub Jatim
Mendagri sebut Emil Dardak tak perlu mundur dari Bupati Trenggalek
Jokowi sudah baca surat Khofifah soal Pilgub Jatim
Berebut restu kiai dan suara generasi milenial Jawa Timur
-
Apa yang akan dilakukan Khofifah di Pilgub Jatim? Ketua Tim Kampanye Daerah Jawa Timur Prabowo-Gibran, Khofifah Indar Parawansa menyatakan akan kembali mengikuti kontestasi pemilihan gubernur (pilgub) Jawa Timur 2024.
-
Siapa saja yang mendukung Khofifah di Pilgub Jatim? PAN, Gerindra, Golkar, dan Demokrat menyatakan kesiapannya untuk mendukung Khofifah di Pilgub Jatim.
-
Kapan Khofifah memutuskan untuk ikut Pilgub Jatim? Ketua Tim Kampanye Daerah Jawa Timur Prabowo-Gibran, Khofifah Indar Parawansa menyatakan akan kembali mengikuti kontestasi pemilihan gubernur (pilgub) Jawa Timur 2024.
-
Apa yang dikatakan Habiburokhman tentang hubungan Jokowi dan PDIP? Habiburokhman menyebut, sejumlah orang yang kalah pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah move on, usai pesta demokrasi tersebut dianggap berakhir. "Mungkin dari 100 persen sudah 60 persen orang move on. Kemudian juga tahapan kedua hari ke hari misalnya adanya statement dukungan, statement selamat dari kepala-kepala negara penting di dunia itu mungkin membuat sekitar 80 persen orang move on. Terakhir penetapan KPU kemarin mungkin sudah 95 persen orang move on," jelasnya.
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Siapa yang Ganjar Pranowo temui di Rakernas PDIP? Ganjar tiba di lokasi pukul 13.27 WIB dengan mengenakan pakaian serba merah sambil membawa gambar Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden pertama RI, Soekarno.