Politisi Golkar Endang Menarik Diri Sebagai Pengusul RUU Ketahanan Keluarga
Endang menyebut, yang menjadi alasan dirinya ikut mengusulkan RUU ini karena tingginya masalah kekerasan seksual, narkoba, sampai miras. Hingga kasus pemerkosaan anak-anak terhadap balita.
Anggota Fraksi Golkar Endang Maria menarik diri sebagai pengusul RUU Ketahanan Keluarga. Endang mengakui RUU itu hanya usulan pribadi dirinya tanpa membawa nama fraksi Golkar.
"Sebetulnya itu usulan pribadi dan memang sudah ditarik," ujar Endang kepada wartawan, Kamis (20/2).
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Bagaimana seharusnya kegiatan kepemudaan Partai Golkar dilakukan? Ilham menambahkan, acara diskusi merupakan jiwa kader Golkar di semua tingkatan. Ia mengapresiasi kegiatan diskusi yang digelar oleh para pemuda Partai Golkar. Namun, Ilham mengingatkan, setiap kegiatan kepemudaan Partai Golkar seharusnya diketahui dan mendapatkan izin dari pengurus DPP Partai Golkar.
-
Kapan Golkar akan menyelesaikan penyusunan koalisi untuk Pilgub Banten? Airlangga menyebut partainya masih menyusun koalisi untuk Pilkada Banten 2024."Nanti kita susun," ucap dia.
-
Siapa yang menyesali kericuhan di diskusi Generasi Muda Partai Golkar? Ketua Umum PP Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Ilham Permana menyesali atas insiden kericuhan saat diskusi yang mengatasnamakan Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) ladi Restoran Pulau Dua, Senayan, Jakarta, Rabu (26/7/2023).
-
Apa yang didorong oleh Fraksi Golkar terkait RPJMN 2020-2024? Fraksi Golkar Dorong Pemerintah Kejar Target RPJMN 2020-2024 RAPBN tahun 2024 merupakan tahun terakhir dari penerjemahan visi misi pemerintahan Presiden RI Joko Widodo dan Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin. Hal itu termuat dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.
Endang menyebut, yang menjadi alasan dirinya ikut mengusulkan RUU ini karena tingginya masalah kekerasan seksual, narkoba, sampai miras. Hingga kasus pemerkosaan anak-anak terhadap balita.
"Perilaku anak-anak SD, SMP, SLTA yang sudah mengarah ke seks bebas dan tiba-tiba anak SMP melahirkan tanpa dia tahu sudah hamil. Itu sangat memprihatinkan pribadi saya," ucapnya.
Belum Ada Perkembangan
Dia mengatakan, saat rapat dengan Kemenag dan Kemen PPA, belum ada perkembangan signifikan. Sehingga perlu solusi pencegahan dari keluarga.
"Kita berharap solusi utamanya pencegahan yang paling baik harus dari keluarga. Jika keluarga rapuh, yang terjadi seperti saya uraikan di atas," kata Endang.
Endang juga menyinggung visi misi presiden terkait SDM unggul dan revolusi mental. Kata dia, dua hal itu tercapai dengan diawali dari keluarga.
"SDM unggul harus diawali dari keluarga dan bagaimana keluarga tidak rapuh. Itu sebagai PR-nya," ucapnya.
(mdk/eko)