Politisi Golkar sebut sudah tak zaman pemerintah beredel media
Presiden Joko Widodo mulai geram dengan banyaknya berita bohong atau hoax yang beredar di media sosial. Salah satu yang menyita perhatian Jokowi adalah isu masuknya 10 juta tenaga kerja asal China ke Indonesia.
Presiden Joko Widodo mulai geram dengan banyaknya berita bohong atau hoax yang beredar di media sosial. Salah satu yang menyita perhatian Jokowi adalah isu masuknya 10 juta tenaga kerja asal China ke Indonesia.
Dalam rapat terbatas, Jokowi memerintahkan agar situs atau media sosial yang menyebarkan berita hoax ditindak tegas. Menanggapi hal ini, politikus Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia meminta pemerintah melihat sejumlah aspek sebelum melakukan evaluasi terhadap situs berita dan akun media sosial yang dianggap menyebarkan informasi berbau provokasi hingga kabar bohong.
Dia meminta pemerintah melihat aspek demokrasi, yakni kegiatan menyampaikan kebebasan dan aspirasi dijamin oleh konstitusi.
"Harus dipahami bahwa Indonesia saat ini adalah negara demokratis, yang salah satu cirinya adalah adanya jaminan kebebasan dalam menyampaikan pendapat, aspirasi, dan informasi apapun," kata Doli melalui pesan tertulisnya, Selasa (3/1).
Aspek lainnya, kata dia, sebelum melakukan evaluasi sebaiknya pemerintah memberikan edukasi agar masyarakat cerdas memilah mana informasi yang benar dan mana yang bohong.
"Kedua, dengan berkembangnya cara komunikasi dan interaksi di masyarakat melalui media-media sosial seperti itu, maka pendekatan yang harus dilakukan di dalam mendidik masyarakat guna menerima informasi secara benar tidak bisa lagi dengan cara-cara primitif seperti zaman dulu, dengan pemberedelan, ancam mengancam, tindakan represif, dan sebagainya," terangnya.
Selain itu, menurut Doli, upaya pemerintah menindak tegas sejumlah akun media sosial dan media online mengarah pada praktik 'pemberedelan'. Doli beranggapan penindakan ini menunjukkan pemerintah terkesan antikritik.
"Apalagi bila motif pemberedelan itu karena media-media itu selama ini menyampaikan kritik kepada pemerintah. Itu lebih berbahaya lagi. Artinya pemerintah ini antikritik, tidak mau mendengarkan aspirasi rakyatnya," tegas dia.
"Kalau media-media itu menyampaikan pesan dan informasi kepada masyarakat tentang adanya indikasi bangkit kembalinya PKI, membanjirnya pekerja ilegal dari China, terancamnya kedaulatan NKRI, tuntutan penegakan keadilan dan hukum, protes terhadap dipojokkannya umat dan pemuka mayoritas agama tertentu, apanya yang salah?" katanya.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Apa isi dari gugatan terhadap Presiden Jokowi? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Apa yang terjadi pada sapi Presiden Jokowi di Blora? Tampak sapi tersebut mengamuk saat akan disembelih Dalam video yang diunggah akun YouTube Liputan6, tampak saat akan disembelih, muka sapi itu ditutup dengan sebuah kain. Diketahui, sapi tersebut mengamuk saat warga berupaya menjatuhkannya untuk kemudian disembelih.
Baca juga:
Sembilan situs dianggap penyebar berita hoax ini diblokir
Ramai-ramai laporkan berita hoax lewat aplikasi
Kabar hoax dikhawatirkan munculkan mosi tak percaya ke pemerintah
Hidayat Nur Wahid minta pemerintah bedakan kritik dan berita bohong
Isu 10 juta buruh China di Indonesia 'plintiran' media abal-abal
Media online abal-abal bikin gerah pemerintah