Politisi PDIP: Ahok enggak usah berlagak pintar!
Ahok kerap dinilai melakukan kebijakan yang bertentangan dengan garis kebijakan partai.
Ketua DPP PDIP Arteria Dahlan tampaknya geram dengan sikap arogan yang ditunjukkan Basuki T Purnama (Ahok) pimpin DKI Jakarta. Menurut dia, semua orang bisa seperti Ahok jika sudah menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta.
Dia mengkritisi kebijakan Ahok yang kerap menggusur rakyat kecil. Penggusuran yang dilakukan di Kampung Luar Batang, pasar ikan dan Kalijodo dinilai sangat menyulitkan rakyat kecil. Terlebih, Pemprov DKI melibatkan Polri dan TNI dalam aksi tersebut.
"Sekarang gunakan TNI-Polri. Bagi saya enggak usah berlagak pintar, mengelola anggaran DKI yang kurang lebih Rp 76 T yang penting punya hati nurani, jujur dan niat baik. Ahok enggak usah mentang-mentang, siapapun kalau dikasih kesempatan juga bisa kayak gitu," kata Arteria saat berbincang dengan merdeka.com, Jumat (5/8).
Arteria menjelaskan, capaian yang dilakukan Ahok di DKI seperti revitalisasi kampung kumuh dan perbaikan transportasi massal memang ada dalam kontrak politik Jokowi-Ahok dulu saat Pilgub 2012. Namun menurut dia, proses yang dilakukan Ahok salah.
"Yang dia lakukan itu memang yang digariskan partai, tapi proses pencapaiannya bertentangan, meresahkan rakyat," kata dia.
Anggota Komisi II DPR ini mencontohkan, Ahok menggusur hanya demi kepentingan segelintir pengusaha. Daerah kumuh digusur, rakyat kecil dipindah ke tempat yang jauh dari tempat mereka mencari kerja.
"Yang enak siapa? Orang yang punya uang, tidak hanya mencapai itu prosesnya juga harus kita amati revitalisasi kampung kumuh, kapital yang untung, daerahnya jadi aman, nilai jualnya tinggi, tapi kita enggak mau gitu, rakyatnya juga bermanfaat, jangan gusur Bukit Duri, tapi dipindahin ke Cengkareng, tujuan dapat, tapi prosesnya dengan teror. Binatang saja enggak mau begitu saja dipindah," pungkasnya.
Baca juga:
Judicial review, Ahok harus tempatkan diri sebagai calon gubernur
Bahas soal Risma, anak muda Surabaya temui JakLovers ke Jakarta
Ahok beberkan untungnya jadi calon pertahana
PDIP takut Ahok bikin citra partai buruk di mata wong cilik
Belum lengkap, berkas gugatan Ahok soal pasal cuti belum teregister
Politikus PDIP: Hanya Ahok dan Tuhan yang tahu maunya apa
Ahok tak mau cuti demi APBD, politisi PDIP bilang 'paranoid amat ya'
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 putaran kedua dilaksanakan? Pemungutan Suara Putaran Kedua (19 April 2017):Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Siapa saja yang diusulkan untuk diusung oleh PDIP di Pilgub DKI 2024? Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan partainya masih mencermati nama-nama tokoh yang diusulkan untuk diusung sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta pada Pilkada serentak 2024.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Kapan PDIP menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.