Politisi PDIP jamin koalisi Jokowi solid meski berebut Cawapres
Politikus PDI Perjuangan Masinton Pasaribu memastikan koalisi pendukung Joko Widodo solid. Dia meyakini partai-partai pendukung Jokowi tetap kompak meski saat ini saling menawarkan nama kader sebagai calon wakil presiden.
Politikus PDI Perjuangan Masinton Pasaribu memastikan koalisi pendukung Joko Widodo solid. Dia meyakini partai-partai pendukung Jokowi tetap kompak meski saat ini saling menawarkan nama kader sebagai calon wakil presiden.
"Itu kan namanya isu-isu politik tapi kalau koalisi pendukung Jokowi solid," kata Masinton di Resto Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (21/4).
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Kapan PDIP menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
-
Kenapa PDIP bisa menjadi partai pemenang Pemilu 2019? PDIP berhasil menarik pemilih dengan agenda-agenda politiknya dan berhasil meraih kepercayaan masyarakat. Dengan perolehan suara yang signifikan, PDIP memperoleh kekuatan politik yang kuat dan pengaruh yang besar dalam pemerintahan.
-
Bagaimana PDIP bisa menang di pemilu 2019? PDIP berhasil meraih kemenangan yang signifikan dalam pemilu 2019 dan menjadi partai pemenang dengan persentase suara tertinggi, menunjukkan popularitas dan kepercayaan yang dimiliki oleh partai ini di mata masyarakat Indonesia.
-
Kenapa PDIP menang di pemilu 2019? Kemenangan ini juga menunjukkan bahwa citra dan program kerja yang ditawarkan oleh PDIP dapat diterima oleh masyarakat luas.
Masinton menolak anggapan yang menyebut koalisi akan pecah jika Jokowi salah memilih cawapres. Menurutnya koalisi tidak akan terjadi gejolak bila partai-partai pendukung berkomitmen mendukung pemerintahan Jokowi.
"Enggak. Kalau masing-masing partai politik tetap komitmen melanjutkan kepemimpinan Pak Jokowi beserta program-programnya kalau masih tetap komit, saya rasa ya enggak lah. Tidak akan ada gejolak apa-apa ya. Karena sampai saat ini solid," tandasnya.
Anggota Komisi III DPR ini menambahkan, partai-partai pendukung Jokowi sepakat pembahasan soal cawapres dilakukan setelah gelaran Pilkada.
"Cawapres kan nanti akan dikomunikasikan pasca pelaksanaan Pilkada serentak," tandasnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono menilai jika Joko Widodo salah mengambil keputusan soal calon wakil presiden akan berpengaruh terhadap kesolidan koalisi pendukungnya. Sebab, tiap partai pendukung Jokowi mulai bermanuver menawarkan kader mereka menjadi cawapres.
"Ya bisa jadi. Makanya menurut saya itu akan jadi masalah," kata Ferry.
Kemudian, Ferry menyebut, partainya, PAN dan PKS sudah teruji menyelesaikan perbedaan-perbedaan sikap politik. Sementara, dia mengklaim, koalisi Jokowi belum teruji terkait hal tersebut.
"Kalau di Gerindra-PKS-PAN ini kan masalah perbedaan pendapat ini sudah biasa, dilatih. Dalam kasus Pilkada kita sudah biasa latihan kerjasama politik. Tapi kalau Jokowi di kubu mereka kan belum pernah," klaimnya.
(mdk/rnd)