PPP sebut pertemuan koalisi bahas cawapres Jokowi idealnya sebelum 15 Juli
Selain membahas formasi final koalisi, kata Rommy, pertemuan itu akan menyinggung calon wakil presiden yang akan mendampingi Jokowi.
Ketua Umum PPP Romahurmuziy atau Rommy mengatakan, idealnya pertemuan para ketum partai politik koalisi Joko Widodo bertemu sebelum 15 Juli 2018. Hal ini untuk membicarakan finalisasi koalisi di Pemilu 2019.
"Itu idealnya sebelum 15 Juli kita akan duduk bersama antara Pak Jokowi dengan seluruh pimpinan partai politik, dan kita mulai membahas formasi final partai-partai koalisi," kata Rommy di kantor PP Muhammadiyah, Jakarta, Rabu (4/7).
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Kenapa PDIP bisa menjadi partai pemenang Pemilu 2019? PDIP berhasil menarik pemilih dengan agenda-agenda politiknya dan berhasil meraih kepercayaan masyarakat. Dengan perolehan suara yang signifikan, PDIP memperoleh kekuatan politik yang kuat dan pengaruh yang besar dalam pemerintahan.
"Dan juga tentu yang paling mengemuka isunya adalah calon pendamping beliau," ungkapnya.
Bagi PPP, masalah cawapres adalah sebuah keniscayaan yang harus segera dibahas. Sehingga, pembicaraan cawapres tidak terlalu dekat dengan tahap pendaftaran. KPU akan membuka pendaftaram capres-cawapres pada tanggal 4 sampai 10 Agustus 2018.
"Tidak kemudian harus mepet-mepet di awal Agustus. Karena memang kita berkejaran dengan waktu," jelas Romi.
Dia meyakini, pertemuan bisa menghasilkan suatu kesepakatan bersama.
"Meskipun kita memiliki kesepahaman bahwa tidak akan ada perubahan dari dukungan semua partai ke Jokowi, meskipun calon wakil presidennya tidak sesuai dengan usulan partai-partai secara bilateral kepada Pak Jokowi," jelasnya.
Hal ini, tak bermasalah karena semua partai pendukung menyerahkan sepenuhnya urusan cawapres kepada Jokowi.
"Tentu dengan mekanisme komunikasi dengan seluruh pimpinan partai politik," tandasnya.
Reporter:Putu Merta Surya Putra
Sumber : Liputan6.com
Baca juga:
Gerindra bakal bahas opsi Prabowo-Anies dengan PKS & PAN
Konsisten dukung Jokowi, Golkar tegaskan tolak wacana JK-AHY
Demokrat ingin duetkan JK-AHY, Ketum PPP sebut tak jaminan sukses Pilpres 2019
Duet JK-AHY sulit terwujud, PPP yakin Pilpres 2019 hanya diikuti 2 paslon