Prabowo minta maaf soal tampang Boyolali, maksudnya hanya bercanda
Capres nomor urut 01, Prabowo Subianto minta maaf karena pidatonya soal tampang Boyolali menuai polemik. Bahkan, karena pidato itu, memicu demo warga di Boyolali menolak menuntut menolak kedatangan Prabowo.
Capres nomor urut 02, Prabowo Subianto minta maaf karena pidatonya soal tampang Boyolali menuai polemik. Bahkan, karena pidato itu, memicu demo warga di Boyolali menolak menuntut menolak kedatangan Prabowo.
Permintaan maaf itu diungkapkan Prabowo dalam bentuk Vlog bersama Koordinator Jubir Prabowo-Sandiaga, Dahnil Anzar Simanjuntak. Dahnil mengunggah vlog itu di akun media sosial Twitter-nya, Selasa (6/11).
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Bagaimana Prabowo-Gibran menang Pilpres 2024? Berdasarkan hasil rekapitulasi KPU, Prabowo-Gibran unggul dengan suara sah sebanyak 96.214.691 dari total suara sah nasional, atau setara dengan 58,6%. Keduanya juga dilaporkan unggul di 36 Provinsi.
Prabowo menjelaskan, tidak ada niat sedikitpun untuk menghina warga Boyolali. Menurut dia, konteks bicaranya sebagai seorang keluarga dengan para pendukung yang hadir pada waktu itu.
Berita terkait Prabowo Subianto bisa diakses di Liputan6.com
"Cara saya kalau bicara familier, istilahnya mungkin bahasa sebagai seorang teman. Audiens pada waktu itu enggak terlalu besar paling hanya 400-500an orang, kader dari partai koalisi, peresmian kantor pemenangan," jelas Prabowo.
Prabowo juga menjelaskan, saat itu dia bicara hampir satu jam. Tapi video yang beredar hanya dua menit. Konteks yang dibicarakan pada waktu itu terkait kondisi kesenjangan yang terjadi di Indonesia. Yang menurut dia, disparitas yang terjadi antara si kaya dan si miskin semakin lebar.
"Kalau saya tampang Bojong Koneng terima kasihlah. Ya tapi kalau saya, maksud saya tidak negatif, tapi kalau ada yang merasa tersinggung saya minta maaf, maksud saya tidak seperti itu," jelas Prabowo.
Dia pun heran, maksudnya untuk melucu malah menjadi persoalan. Menurut dia, Pilpres 2019 akan membosankan apabila tak boleh ada candaan.
"Kalau kita enggak boleh melucu, seloroh, joking, enggak boleh bercanda, ya bosen tidurlah nanti semua capek, mereka kasihan, saya kira begitu maksud saya," tutup Prabowo.
Baca juga:
Polda Metro selidiki unsur pidana pelaporan 'Tampang Boyolali' Prabowo
Bareskrim limpahkan kasus Bupati Boyolali maki Prabowo ke Polda Jateng
Timses sebut makian Bupati Boyolali ke Prabowo bisa langgar pasal pidana
Tim Jokowi soal Tampang Boyolali: Prabowo lama di luar negeri tak paham tepo seliro
Demokrat tak kaget Bawaslu setop kasus 'satu jari' Luhut dan Sri Mulyani