Prabowo Sebut Ada Otak Kejam dan Jahat Berkumpul di Dunia Intelijen
Prabowo Sebut Ada Otak Kejam dan Jahat Berkumpul di Dunia Intelijen. Prabowo pun mengimbau kepada masyarakat untuk tidak langsung mempercayai atau menyimpulkan peristiwa itu dilakukan oleh kelompok atau agama tertentu.
Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menuding terdapat sejumlah orang berotak jahat ada di dunia intelejen. Dia juga menyebut ada dari mereka yang menggunakan strategi untuk memecah belah keutuhan bangsa, seperti halnya aksi teror atau bom.
"Kalau ada kejadian, kita jangan serta merta percaya kejadian itu. Karena, di dunia ini otak-otak kejam, otak-otak jahat, banyak yang berkumpul di dunia intelijen," kata Prabowo di Hotel Grand Sahid, Jakarta Pusat, Minggu (3/3).
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
-
Apa yang ditolak mentah-mentah oleh Prabowo Subianto? Kesimpulan Prabowo lawan perintah Jokowi dan menolak mentah-mentah Kaesang untuk menjadi gubernur DKI Jakarta adalah tidak benar.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Apa yang dilakukan Prabowo Subianto dalam Upacara HUT Polri? Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto hadir dalam upacara HUT Polri ke-78, Senin kemarin.
-
Siapa yang bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep menemui Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
Prabowo pun mengimbau kepada masyarakat untuk tidak langsung mempercayai atau menyimpulkan peristiwa itu dilakukan oleh kelompok atau agama tertentu.
"Untuk mengadu domba. Kadang-kadang di suatu negara, ada umpamanya ada Islam Suni, ada Islam Syiah, nanti ada pihak ketiga. Dia bom masjid Suni, dia juga bom masjid Syiah. Nanti ini adu domba," papar dia.
Dia juga menyatakan hal yang terjadi tersebut pernah dipelajarinya ketika masih menjadi tentara. Antara lain ilmu militer, ilmu perang, ilmu intelijen hingga ilmu sandi yudha.
"Namanya pelajaran itu adalah divide et impera, divide and rule, pecah belah. Nah ini yang saya lihat, makanya tahun 1998, saya ketemukan fenomena ini," jelasnya.
Reporter: Ika Defianti
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Cerita Prabowo Awal Tahu Ada Kebocoran Kekayaan RI
Prabowo Beberkan Keberhasilan Orde Baru
Amien Rais Bilang Prabowo Mundur Jika Pilpres Curang, Fadli Nilai itu Warning
Guyuran Hujan Tak Surutkan Pendukung Senam & Deklarasi Dukung Prabowo-Sandi
Keluarga Uno Diklaim Dukung Jokowi, BPN Sebut Gorontalo Basis Prabowo
Soal Rp 11.000 T di Luar Negeri, BPN Heran Jokowi Lupa Omongan Sendiri