Prabowo tidak berani meminta dukungan Muhammadiyah
"Tetapi kalau Muhammadiyah mendukung silakan," ucapnya disambut tertawa para hadirin.
Dalam stadium general yang disampaikan pada acara Silaturahmi Nasional BEM Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) di Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subiyanto mengemukakan kritik kepada pemerintah.
Ia menilai, saat ini pemerintah telah melakukan pemborosan. "Sistem pemerintahan kita tidak kuat dan efisien boros, korupsi. Pemerintah selalu meminta pelayanan, harusnya pemerintah yang melayani," ujar Prabowo, Senin (24/2).
Dia bahkan mengibaratkan pemerintah Indonesia seperti pasien rumah sakit. "Ibarat pasien, negara kita harus masuk ruang gawat darurat, penyakit kita sudah masuk stadium 4A kalo 4B sudah mati kita," ucapnya.
Lebih jauh, Prabowo mengungkapkan keprihatinannya karena DPR-RI sudah menyetujui tambahan 88 daerah kabupaten baru dan 6 provinsi baru. "Bukannya menambah waduk, sarana untuk rakyat tetapi tambah kantor pejabat. Bahkan, kantor bupati kita lebih besar dari kantor perdana menteri di negara kaya," katanya.
Meski begitu, Prabowo sempat berhenti di tengah pidatonya. Ia menegaskan yang disampaikan bukanlah bentuk kampanye. "Ada yang merekam nggak? Ada panwaslu?" tanya Prabowo.
Serentak, peserta mengatakan ada panwas. Kemudian, Prabowo menegaskan bahwa stadium ini bukan ajang untuk meminta dukungan kepada Muhammadiyah.
"Prabowo Subianto tidak berani meminta dukungan kepada Muhammadiyah, tetapi kalau Muhammadiyah mendukung silakan," ucapnya disambut tertawa para hadirin.