Pramono: Bagi-bagi kursi pimpinan parlemen akan ditentang rakyat
Pramono menilai, bagi-bagi kursi pimpinan parlemen merupakan strategi KMP untuk menguasai suara di parlemen.
Politisi Senior PDIP, Pramono Anung melihat ada mekanisme bagi-bagi kursi pimpinan parlemen, baik DPR RI, MPR RI maupun DPD RI oleh koalisi merah putih (KMP).
Pramono menilai, bagi-bagi kursi pimpinan parlemen merupakan strategi KMP untuk menguasai suara di parlemen dari berbagai posisi.
"Memang ini sebuah rangkaian yang ada grand design bagaimana acara untuk menguasai parlemen dan pimpinan daerah," kata Pramono di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (29/9).
Pramono menilai, masyarakat sudah mencium rencana bagi-bagi kursi tersebut. Oleh sebab itu, dirinya menyerahkan penilaian kepada masyarakat.
"Rencana bagi-bagi (kursi parlemen) itu sekarang masyarakat, publik tahu. Bahwa penguasaan itu akan ditolak masyarakat," tutur Pramono.
Sebelumnya, politisi PPP, Syaifullah Tamliha mengatakan, ada kontrak politik terkait pembagian kursi pimpinan perlemen. Tamliha mengaku dirinya turut andil dalam perumusan kontrak politik tersebut.
"Ya gitu kan ada kontrak politiknya. Saya sendiri ikut merumuskan. Kontrak politiknya jelas Ketua DPR (dari) Golkar, Ketua MPR (dari) Demokrat. Iya (semua) koalisi merah putih," tutur Tamliha di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (17/9).