Presiden PKS: Poros ketiga sangat memungkinkan terjadi
Poros ketiga ini lahir bila ada parpol pendukung Jokowi yang kecewa dan memutuskan keluar dari koalisi.
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman masih sangat yakin poros ketiga akan terbentuk. Poros ketiga ini lahir bila ada parpol pendukung Jokowi yang kecewa dan memutuskan keluar dari koalisi. Menurut Sohibul, poros ini bakal terbentuk jika Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) balik badan. Begitu juga bila Partai Amanat Nasional (PAN) ikut serta.
"Poros ketiga saya kira sangat memungkinkan terjadi. Baik sekarang ini atau nanti Jokowi mengambil keputusan cawapres, mungkin ada yang kecewa bisa saja kan? itu sangat memungkinkan. Tapi hitungan hari ini, tentu saja yang mungkin membentuk poros ketiga, itu tinggal PKS, dan kalau mau adalah PAN PKB," katanya saat jumpa pers di DPP PKS, TB Simatupang, Jakarta Selatan, Selasa (7/8).
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Apa alasan PKS mengusung Anies Baswedan dan Sohibul Iman? "Kami optimis, insya Allah sosok Bapak Anies Rasyid Baswedan dan Bapak Mohamad Sohibul Iman adalah kandidat yang memiliki peluang menang besar," pungkasnya.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Apa harapan Ridwan Kamil terkait hasil Pilpres? Saya sebagai ketua TKD Jabar kalau ternyata bisa bagus suara 02 satu putaran, kalau tidak tentu masih ada proses sampai Juni
-
Kapan PDIP menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
"Tapi tentu saja PKB sampai hari ini masih ada di pemerintahan, jadi terkait poros ketiga secara normatif mungkin saja terjadi, tapi realitas politik lah yang mengantarkan apakah terjadi atau tidak terjadi," sambungnya.
PKS sendiri sampai saat ini masih belum resmi menyatakan dukungan ke Prabowo Subianto.
Terpisah, Ketua DPP PKS Abu Bakar Al Habsyi mengatakan bahwa waktu sudah mepet bila PKS merapat ke Jokowi. Pendaftaran capres-cawapres sendiri ditutup pada Jumat (10/8).
"Sebelah sana rasanya waktu yang sudah tidak memungkinkan dan tidak akan ke sana. Kita sudah putuskan, jadi kita akan tetap bersama koalisi di sebelah," ucapnya.
PKS sendiri telah sepakat mendukung rekomendasi ijtima ulama yang merekomendasikan Ustadz Abdul Somad dan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri sebagai cawapres Prabowo Subianto. Abu Bakar tak mau berspekulasi jauh bila Prabowo tak memilih salah satunya maka PKS akan kabur. Dia optimis Prabowo bakal mentaati usulan umat.
"Apa berani Prabowo enggak ngambil ijtima ulama pertanyaannya? Saya enggak yakin. Ijtima ulama itu kan ada satu ada dua, pertama Salim yang kedua Abdul Somad, pasti dia akan melobi dua-duanya, katanya sekutu sama PKS, terus enggak dipake Salim. Oke untuk jalan tengah UAS (Ustaz Abdul Somad). Kalau keputusan yang pertama enggak diterima, maka keputusan yang kedua," imbuhnya.
"Eggak mungkin (koalisi milih cawapres) kekunci, politik itu ada rileks-rileksnya," sambung anggota Komisi III DPR itu.
Baca juga:
Tunggu Cawapres, PKS belum menyatakan dukung Prabowo sebagai Capres
Ini tiga hasil keputusan rapat Majelis Syuro PKS
Sekjen PPP ungkap komunikasi dengan PKS dan PAN 3 kali sehari seperti minum obat
99 Anggota Majelis Syuro PKS gelar sidang istimewa bahas Pilpres 2019
Ini hasil pertemuan Fahri Hamzah dengan Anis Matta
Demokrat: Prabowo sudah punya Cawapres, tinggal komunikasi dengan PKS & PAN