PWNU Jambi dukung Said Aqil jadi Cawapres Jokowi
Dia yakin NU bisa solid mendukung Said Aqil. Aminullah juga menyerahkan pilihan kepada Jokowi menjatuhkan hati ke Said atau tidak.
Nama Said Aqil Siraj masuk bursa survei calon Wakil Presiden 2019. Bahkan, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu juga masuk nominasi Cawapres Joko Widodo.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Pengurus Wilayah (PW) NU Jambi Aminullah Amit pun mendukung penuh jika Said Aqil dipilih Jokowi untuk mendampinginya di Pilpres 2019.
-
Mengapa Budi Arie menilai Jokowi pantas menjadi Wantimpres? Menurutnya, Jokowi masih sangat terlalu muda untuk pensiun mengingat usianya yang baru menginjak 63 tahun."Ya layak dong, kan beliau masih terlalu muda untuk pensiun. Masih muda, umur 63," kata Budi Arie, kepada wartawan di Gedung DPR RI, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (10/9).
-
Apa yang dikatakan Budi Arie tentang peluang Jokowi menjadi Wantimpres? Budi Arie tak setuju kalau Jokowi dianggap hanya sebatas punya peluang untuk menjadi Wantimpres Prabowo-Gibran di kabinet baru nanti. Dia menyebut, Jokowi sudah layak untuk menjadi bagian dari Wantimpres. "Jangan peluang dong, kalian memangnya... Ya, pokoknya ini kan semua jalan politik persatuan untuk kemajuan," jelas dia.
-
Siapa Brigadir Jenderal Sahirdjan? Bapak Itu Brigadir Jenderal Sahirdjan, Guru Besar Akademi Militer!
-
Siapa saja yang mendampingi Jokowi? Sebagai informasi, turut mendampingi Presiden dalam kegiatan ini adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Gubernur Jambi Al Haris, dan Pj. Bupati Merangin Mukti.
-
Siapa Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo? Kartosoewirjo merupakan tokoh populer di balik pemberontakan DI/TII pada tahun 1948.
-
Mengapa Pak Jokowi diundang ke Apel Kader Partai Gerindra? Bapak Presiden diundang acara Apel Kader Partai Gerindra pada hari Sabtu, 31 Agustus 2024 Pukul 19.00 WIB. Rencana Bapak Presiden akan hadir dan memberi Sambutan
Sekitar bulan Mei sebelum Ramadan, Aminullah menceritakan, PBNU seluruh Indonesia mengadakan pertemuan di Pekanbaru. Dalam pertemuan itu, dia mengusulkan nama Said Aqil menjadi Cawapres Jokowi.
"Pertemuan di Pekanbaru bincang bincang bincang akhirnya terakumulasi tepatnya siapa, Capres Jokowi, NU jelas mendukung Jokowi. Tapi siapa Cawapresnya? nah jadi pada waktu itu PWNU Jambi saya katakan bahwa NU ini sudah besar, ya katakanlah NU organisasi anggotanya saja hampir 90 juta ya NU seluruh Indonesia dan di luar negeri pun juga," katanya saat dihubungi, Senin (16/7).
"Lalu intinya mengapa kita tidak mengusulkan, menyodorkan kepada Jokowi, Kyai Haji Said Aqil Siraj bisa mendampingi beliau," sambungnya.
Aminullah menuturkan, PBNU provinsi Jambi juga menyampaikan bahwa satu satunya tokoh perwakilan NU adalah Said Aqil Siraj. Lantas usulan itu diaspirasikan ke NU daerah Lampung. Daerah Lampung pun setuju bahwa Said Aqil ideal mendampingi Jokowi.
"Sesudah itu kemarin di Lampung waktu itu kita matangkan kembali pertemuan NU di Lampung, nah di Lampung di awal kemarin itu tanggal 2 Juli pun juga kita ke PBNU Jambi tetap mengusulkan bahwa Kyai Said Aqil Siraj yang patut untuk mendampingi Pak Jokowi," tuturnya.
Dia menambahkan, pihaknya tetap mendukung Said Aqil dibanding tokoh NU lain seperti Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. Meski demikian, dia menyadari jika Cak Imin punya kekuatan karena memimpin Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang juga berbasis NU.
"Yang jelas bahwa NU terutama Jambi tetap mengusung satu satunya Kyai Haji Said Aqil Siraj, kita tidak menafikan kalau memang Cak Imin kan dia ketua partai PKB ya, silakan aja kalau PKB mengusung dia," ucapnya.
Dia yakin NU bisa solid mendukung Said Aqil. Aminullah juga menyerahkan pilihan kepada Jokowi menjatuhkan hati ke Said atau tidak.
"Ya sebagai anggota NU dan Provinsi Jambi yang mengusulkan itu, keyakinan akan begitu (solid), cuma bahwa itu tergantung pada apakah pak Jokowi yakin atau tidak, cuman keluarga NU mudah mudahan (solid)," tandasnya.
Diketahui, dalam survei cawapres Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) nama Said Aqil masuk posisi teratas bersama Mahfud MD dan Sri Mulyani. Survei itu memiliki responden elite, pembuat opini atau opinion leader dan media massa pemilih nasional. Penilaian survei berdasarkan penilaian kapabilitas, integritas, empati, akseptabilitas, kontinuitas.
Mahfud MD di posisi pertama (7,2), Sri Mulyani di posisi kedua (7), Said Aqil menempati posisi ketiga dengan skor 6,3, lalu Airlangga Hartarto di posisi keempat (6,1) dan Zainul Majdi (6,1).
Said Aqil pun mengatakan sampai saat ini belum ada partai politik yang berusaha meminang dirinya jadi cawapres. "Belum. Belum ada," kata Said Aqil ditemui usai acara Halal Bihalal PP Muslimat NU di Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (8/7).
Dia juga menampik jika PBNU telah memberikan dukungan terhadap Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai Cawapres Jokowi. Dia menyebut hal itu untuk mendoakan saja.
"Sebenarnya bukan dukung. Bukan. Cak Imin datang. Kita merestui dan mendoakan saja bahasanya. Mendoakan berhasil," ucapnya.
Baca juga:
Said Aqil tetap dukung Jokowi walaupun tak jadi Cawapres
Waketum Projo sebut Airlangga punya konsep nyata jika jadi Cawapres Jokowi
Minim resistensi, Moeldoko dinilai mampu mengimbangi Presiden Jokowi
Mengenang momen-momen saat Jokowi cari cawapres 4 tahun lalu
Gerindra anggap hak koalisi Jokowi jika ingin jadikan Mahfud Cawapres