Raker dengan Menkeu Sri Mulyani, Misbakhun Soroti Realisasi APBN 2019
Menurut Misbakhun, ada defisit sebesar Rp246 triliun yang memberikan tekanan kepada APBN 2019. Anehnya, target penerimaan perpajakan kembali dinaikkan pada APBN 2020.
Anggota Komisi XI DPR M Misbakhun menyayangkan kondisi perekonomian saat ini yang menurutnya mengarah pada kegagalan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (SMI). Legislator Partai Golkar itu mengatakan, SMI berpotensi gagal dalam mengimplementasikan berbagai rencana pembangunan yang dijanjikan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menurut Misbakhun, realisasi APBN 2019 seakan tak memperlihatkan prestasi SMI yang pernah dinobatkan sebagai menteri keuangan terbaik di dunia. Merujuk laporan tentang realisasi APBN 2019 yang dipaparkan SMI pada rapat kerja di Komisi XI DPR, Kamis (30/1), Misbakhun menyatakan bahwa banyak hal tentang perekonomian nasional pada tahun lalu yang berjalan di luar skenario yang disepakati pemerintah dan DPR.
-
Kapan sidang lanjutan PHPU Pilpres 2024 yang menghadirkan Sri Mulyani? Hari ini, Jumat, MK memanggil empat menteri Kabinet Indonesia Maju, yakni Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Menteri Sosial Tri Rismaharini.
-
Kapan Alun-alun Puspa Wangi Indramayu diresmikan? Sebelumnya alun-alun ini diresmikan pada Jumat (9/2) lalu, setelah direnovasi sejak 19 Mei 2021.
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Siapa Ipda Febryanti Mulyadi? Nama Ipda Febryanti Mulyadi sedang menjadi sorotan publik, setelah kehadirannya viral lewat sejumlah video di TikTok yang tayang ribuan kali. Wanita berhijab ini, salah satu polwan termuda lulusan Akademi Kepolisian (Akpol), telah menorehkan prestasi gemilang sebagai Kepala Unit Kejahatan & Tindak Kekerasan (Kanit Jatanras) di Polres Klaten.
-
Apa yang dilakukan Sri Mulyani setelah bertemu dengan Jokowi? Namun, Sri Mulyani enggan bicara banyak setelah rapat bersama Jokowi. Dia menolak memberikan pernyataan dan enggan tanya jawab dengan awak media. Sembari menjawab singkat, ia cuma menunjukkan gestur minta maaf dengan tangannya.
"Kalau kita lihat realisasi seperti ini tidak bisa menggambarkan bahwa Pak Jokowi sedang memberikan kepercayaan kepada menteri keuangan terbaik di dunia. Realisasinya bisa kita lihat defisit bertambah, penerimaan tidak tercapai," kata Misbakhun di hadapan SMI.
Sebagai anggota DPR dari partai yang menjadi salah satu pendukung utama Jokowi, Misbakhun mengaku tak rela jika Presiden Ketujuh RI itu dipermalukan akibat kinerja perekonomian yang buruk.
"Saya tidak ingin Pak Jokowi yang sudah meng-hire Menkeu terbaik di dunia, kemudian orang mempermalukannya. Target-target ekonominya diolok-olok oleh masyarakat, diolok-olok oleh orang lain sebagai presiden tukang utang karena utangnya bertambah dan sebagainya," beber Misbakhun.
Dalam raker itu Menkeu Sri Mulyani menjelaskan bahwa realisasi pendapatan negara mencapai Rp1.957,2 triliun atau tumbuh 0,7 persen dibandingkan capaian tahun 2018. Masalahnya, kata Misbakhun, terjadi defisit akibat penerimaan pajak yang hanya mencapai Rp1.331 triliun dari target Rp1.577 triliun dalam APBN 2019.
Menurut Misbakhun, ada defisit sebesar Rp246 triliun yang memberikan tekanan kepada APBN 2019. Anehnya, target penerimaan perpajakan kembali dinaikkan pada APBN 2020.
"Kadin juga menyampaikan bahwa mereka juga mempunyai banyak pertanyaan, kenapa realisasi 2019 cuma tumbuh sekitar 1,7 persen, tetapi target berikutnya makin tinggi? Karena apa, merekalah yang akan menjadi para pembayar pajak. Sampai sekarang kita tidak menemukan strategi apa yang akan diterapkan oleh pemerintah untuk mengatasi itu," urai wakil rakyat asal Pasuruan itu.
Untuk diketahui, pendapatan negara dalam APBN 2020 ditargetkan sebesar Rp2.233,2 triliun, sementara belanja negara Rp2.540,4 triliun. Defisit ditargetkan sebesar Rp307,2 triliun atau setara 1,76 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Adapun pembiayaan defisit APBN 2020 akan bersumber dari utang sebesar Rp351,9 triliun, investasi negatif Rp74,2 triliun, pemberian pinjaman Rp5,1 triliun, kewajiban penjaminan negatif Rp600 miliar, dan pembiayaan lainnya Rp25 triliun.
Misbakhun mengaku sudah berkali-kali mengingatkan SMI agar tak salah membuat asumsi tentang nilai tukar rupiah terhadap dolar AS (USD) ataupun realisasi PPh migas dalam APBN 2019. “Kenapa desainnya masih seperti ini lagi?" tukasnya.
Baca juga:
Sri Mulyani 'Baper' Disinggung Menteri Keuangan Terbaik Dunia
Kemenkeu Catat Rp 186 Triliun Dana Kas Daerah Mengendap Hingga November 2019
Asumsi Pertumbuhan Ekonomi Hingga ICP APBN 2019 Meleset
Realisasi Belanja Negara Sepanjang 2019 Capai Rp2.310 Triliun
Tak Capai Target, Penerimaan Pajak 2019 Hanya Rp1.332 Triliun
Ada Tekanan Global, Pendapatan Negara di 2019 Tak Capai Target