Ranting bawah PDIP sakit hati dengar ucapan Ahok
Mereka sakit hati dengar klaim Ahok yang tidak mau mendaftar hingga tak membutuhkan dukungan PDIP.
Hubungan bakal calon petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dengan PDIP tampaknya kembali harmonis. Sinyal duet Ahok-Djarot Saiful Hidayat bersama PDIP pun menguat. Wacana ini muncul usai Ahok bertemu dengan Mega di markas PDIP pada 17 Agustus lalu.
Hanya saja, Ahok mengklaim kunjungan itu tidak untuk meminta dukungan PDIP. Maksud Ahok adalah meminta restu Mega untuk meminang Djarot maju Pilgub DKI sebagai cawagubnya. Ternyata ucapan ini membuat sejumlah kader PDIP berang.
Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDI-Perjuangan DKI, Wiliam Yani mengakui komunikasi Ahok dengan petinggi PDIP terjalin dengan baik. Namun, klaim Ahok yang tidak mau mendaftar hingga tak membutuhkan dukungan PDIP telah membuat sebagian besar kader di DPD DKI sakit hati.
"Ahok cukup kuat di atas. cuma ada statement dia yang cukup mengganjal. Dia mengatakan, 'saya tidak mendaftar, tapi saya hanya melamar Djarot.' Teman-teman di bawah sudah sakit hati, tambah sakit hati lagi," kata Wiliam saat dihubungi, Sabtu (20/8).
Wiliam pun meminta Ahok untuk tidak egois dan bersikap arogan. Apalagi, Mega sama sekali belum memutuskan sikap untuk mendukung Ahok-Djarot di Pilgub DKI tahun depan.
"Jadi hari ini pengurus Jakarta lebih banyak yang tidak suka Ahok. Kalau sudah ada keputusan dukung Ahok, kita ikut saja. Namun kita harapkan Pak Ahok jangan arogan," tegasnya.
Untuk bisa diusung PDIP, lanjutnya, Ahok tetap harus mengikuti mekanisme penjaringan. Dia mengungkapkan, saat pemilihan ketua umum PDIP saja, Mega harus mengikuti sederet mekanisme yang berlaku. Sehingga aturan yang sama pun berlaku untuk Ahok.
"Minimal dia harus mendaftar ke PDIP. Kalau menurut saya, Ahok egonya tinggi sekali, tidak mau terlihat mengalah. Kongres PDIP 2015, itu kita tahu yang jadi Ketum bu Mega. Tetap mekanisme konferensi cabang luar biasa, konferensi daerah luar biasa tetap diselenggarakan," tegas Wiliam.
"PDIP patuh terhadap mekanisme. Kenapa Bu Mega tidak langsung nunjuk Ahok, karena Bu Mega untuk menunjuk dirinya sendiripun dia ikut mekanisme lho. apalagi Ahok yang bukan pengurus partai. artinya, mekanisme itu harus mendaftar," sambungnya.