Reaksi Anies Baswedan Disebut Sudah Pilih AHY Jadi Cawapres
Anies Baswedan dikabarkan telah memilih Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai calon wakil presiden (cawapres) pada Pemilu 2024.
Calon presiden (capres) yang diusung oleh Partai NasDem Anies Baswedan dikabarkan telah memilih Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai calon wakil presiden (cawapres) pada Pemilu 2024. Bahkan, pasangan Anies-AHY ini hampir 95 persen disetujui oleh calon mitra koalisi yakni antara NasDem, Demokrat dan PKS.
Namun, saat kabar tersebut dikonfirmasi kepada Anies Baswedan, dia hanya merespons dengan senyuman.
-
Siapa kakek dari Anies Baswedan? Sebagai pria berusia 54 tahun, Anies Baswedan adalah cucu dari Abdurrahman Baswedan, seorang diplomat yang pernah menjabat sebagai wakil Menteri Muda Penerangan RI dan juga sebagai pejuang kemerdekaan Indonesia.
-
Kapan Anies Baswedan dan AHY bertemu di bandara? Kami juga sempat ngobrol-ngobrol, bertukar cerita sambil menikmati kopi dengan putra-putri Mas Anies di Bandara Soekarno-Hatta tadi (22/6).
-
Siapa yang disebut-sebut akan menjadi Cawapres Anies Baswedan? Nama Yenny sebelumnya disebut sebagai bakal calon wakil presiden untuk mendampingi Anies Baswedan.
-
Siapa kakek buyut dari Anies Baswedan? Umar merupakan kakek buyutnya.
-
Siapa yang dijemput Anies Baswedan? Calon Presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan mendatangi kediaman Calon Wakil Presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Jalan Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta Selatan, Jumat (22/12).
-
Apa pendapat Anas Urbaningrum mengenai penjegalan Capres? Anas mengaku sudah mengikuti proses Pilpres 2024 sejak dalam penjara. Anas mengaku telah mengamati hal tersebut sejak mendekam di Lapas Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat hingga bebas dan kembali ke masyarakat. "Menurut saya tidak ada satu pun capres atau bacapres yang dijegal. Menurut saya artinya dijegal dengan cara yang tidak lazim, menurut saya tidak ada," kata Anas di Kawasan Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (15/7/2023).
Awalnya, Anies menjadi pembicara di acara Demi Indonesia yang dilaksanakan di Ciputra Artpreneur, Jakarta, Sabtu (29/10). Usai acara tersebut, Anies langsung dihampiri oleh awak media untuk menanyakan perihal pertemuannya dengan Ahmad Heryawan yang direncanakan pada Minggu (30/10).
Akan tetapi, Anies enggan menjawab dan hanya melemparkan senyum kepada para awak media sembari berjalan.
Awak media pun kembali melemparkan pertanyaan kepada Anies perihal kabar dirinya telah memilih AHY sebagai cawapres untuk mendampinginya di pilpres 2024.
Dan alasan Anies yang tak memilih Ahmad Heryawan yang juga ditawarkan PKS sebagai cawapres Anies, karena takut dianggap Islam konservatif.
Lagi-lagi, Anies hanya memberikan senyuman tanpa mengeluarkan sepatah katapun. Dia pun terus berjalan menuju lift.
Sebelum memasuki lift, Anies pun menyampaikan bahwa dirinya memiliki tiga kriteria khusus untuk mencari cawapres yang tepat.
Kriteria pertama, harus memberikan kontribusi untuk kemenangan pada Pemilu 2024. Kedua bisa membantu dalam stabilitas koalisi partai pendukung.
"Ketiga, bisa membantu untuk membuat proses pemerintahan bisa berjalan, tiga itu. Satu untuk pemenangan, dua untuk stabilitas politik, tiga untuk efektivitas pemerintahan, kriterianya tiga itu," kata Anies.
Saat ditanya, apakah AHY memiliki tiga kriteria tersebut, Anies enggan menjawab dan masuk kedalam lift sembari melambaikan tangan kepada awak media.
Anies pilih AHY
Suasana santai dibalut keceriaan tampak dalam pertemuan Koalisi Perubahan. Koalisi yang beranggotakan NasDem, Demokrat dan PKS.
Di pinggir kolam renang dengan jendela besar terbuka, koalisi pendukung Capres Anies Baswedan ini membahas berbagai hal. Salah satunya, sosok calon wakil presiden, yang akan diduetkan dengan Anies.
Hadir Willy Aditya (NasDem), Teuku Riefky Harsya (Demokrat), dan Sohibul Iman (PKS), sebagai pimpinan rombongan tim kecil dari parpol masing-masing.
Di tengah obrolan santai tersebut, salah seorang peserta rapat nyeletuk. PKS ditawari dua kursi menteri oleh Istana. Seorang politikus membocorkan isi rapat tersebut. PKS menolak mentah-mentah tawaran kursi menteri dari Istana itu.
"PKS menolak," kata sumber ini.
Melihat adanya godaan tersebut, karena itu, dalam pertemuan yang juga dihadiri Sudirman Said bersepakat, Koalisi Perubahan perlu perkuat parlemen.
Kata sumber ini, tidak bisa cawapres Anies Baswedan dari luar non parpol. Bisa memicu resisten partai politik. Sehingga muncul dua calon yakni Ahmad Heryawan (Aher) dari PKS dan Agus Harimurti Yudhoyoho (AHY) dari Demokrat.
Sementara itu, Willy mengakui, pertemuan Sabtu tersebut dalam rangka mencari kriteria cawapres untuk Anies Baswedan. "Ada beberapa hal penting yang dibahas dalam pertemuan tersebut, seperti kriteria pasangan bakal calon wakil presiden yang cocok mendampingi Anies Rasyid Baswedan," ujar Willy.
Sebelum menentukan siapa calon terbaik yang paling tepat, lanjut Willy, dibuat terlebih dahulu kriteria dan mekanisme penentuan pasangan calon presiden-calon wakil presiden.
Sehingga dalam proses pengambilan keputusan nanti, ketiga pihak sama-sama satu tujuan dan langkah. "Dalam penentuan bakal cawapres, setiap partai berhak mengajukan nama-nama baik nama dari internal partai maupun eksternal yang bukan anggota partai," ungkap Willy.
Pertemuan Koalisi Perubahan berlanjut. Giliran di kediaman pribadi Anies Baswedan, Selasa (25/10). Rupanya, sebelum tim kecil datang, Politikus Demokrat Benny K Harman sempat bicara empat mata dengan Anies.
Sumber kami membocorkan, Anies mengakui tak mungkin mengambil cawapres dari PKS. Karena dinamika politik yang terjadi saat ini. "Nanti saya dianggap terlalu kanan," kata Anies kepada Benny ditirukan sumber.
Koalisi ini sepakat bahwa tujuannya adalah harus menang di Pemilu 2024. Oleh sebab itu dibutuhkan konfigurasi yang tepat dalam menentukan Cawapres.
"Saat ini yang sangat mungkin dengan teori kemenangan itu adalah AHY," ujar Anies lagi kepada Benny ditirukan sumber.
(mdk/bal)