Reaksi Kubu Jokowi Setelah Tim Prabowo Buka-bukaan Biaya Pilgub DKI
Kubu Prabowo menilai Jokowi telah membohongi publik dengan mengatakan tidak mengeluarkan uang saat Pilgub DKI. Penyataan tersebut langsung dibantah kubu Jokowi.
Debat pertama beberapa waktu lalu, Capres Jokowi mengklaim tidak mengeluarkan uang saat Pilgub DKI 2012 silam. Pernyataan Jokowi ini langsung dibantah kubu Prabowo Subianto karena telah membohongi publik. Hashim Djojohadikusumo adik dari Prabowo mengatakan dirinya yang telah membiayai Jokowi saat Pilgub.
"Uangnya dari saya itu kenyataan itu. Saya kira ya maaf ya tidak benar itu. Maka saya heran waktu di debat kok enggak pakai uang, maaf ya ini tidak logis," kata Hashim.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
Dinilai berbohong, kubu Jokowi tak terima dan langsung memberikan pembelaan. Berikut ini komentar kubu Jokowi setelah kubu Prabowo Subianto blak-blakan soal biaya Pilgub DKI:
Biaya Pilgub DKI Gotong Royong
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto menanggapi dengan santai pernyataan Hashim Djojohadikusumo yang membiayai Jokowi saat maju Pilgub DKI 2012 lalu. Hasto mengatakan biaya Pilgub DKI dilakukan secara gotong royong antara partai pengusung yakni Partai Gerindra dan PDIP.
"Kami juga bergotong royong, dana saksi saat itu kami juga gotong royong," kata Hasto yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris TKN Jokowi-Ma'ruf.
PDIP: Kami Juga Keluar Dana
DPP PDIP Hendrawan Supratikno tidak setuju jika Jokowi diibaratkan dengan kacang lupa kulitnya. Karena saat debat pertama lalu, Jokowi mengatakan tidak mengeluarkan uang saat Pilgub DKI 2012.
"Bukan kacang lupa kulit, pernyataan Jokowi dalam debat tersebut menunjukkan Prabowo bukan jenderal kardus yang suka bikin rekomendasi atas pertimbangan besaran upeti," kata Hendrawan.
Hendrawan juga mengatakan jika PDIP juga mengeluarkan uang untuk kampanye Jokowi-Ahok saat itu. Biaya tersebut ditanggung secara gotong-royong. "Kami juga keluar dana. There is no free lunch," ujar Hendrawan.
Gerindra dan PDIP Berbagi Peran
Politisi PDIP, Eva Sundari tidak menampik jika Hashim Djojohadikusumo, adik dari Prabowo membiayai Jokowi-Ahok saat Pilgub DKI. Namun, Juru bicara TKN Jokowi-Ma'ruf Amin ini mengatakan jika Gerindra dan PDIP berbagi peran untuk memenangkan Jokowi-Ahok 2012 lalu.
"Kalau kita lihat biaya besar Gerindra untuk kampanye itu about Pak Prabowo Subianto dan Pak Jokowi dan Ahok itu cuma figuran. Jadi kalau sekarang dia ngomong bermiliar-miliar serangan udara, serangan darat ya seluruh PDIP," jelas Eva.
PDIP juga turut membiayai Pilgub DKI tersebut. "PDIP pun bantingan (urunan). Pembiayaannya itu gotong-royong," ujar Eva.
Jokowi Tak Bohong
Ketua DPP PDI PAndreas Hugo Pereira menegaskan, biaya politik untuk menghadapi Pilgub DKI 2012 dilakukan dengan gotong royong. Saat itu, PDIP bersama Gerindra berkoalisi mengusung pasangan Jokowi-Ahok.
"Jokowi tidak bohong. Memang kenyataannya seperti itu. Kami gotong royong untuk Jokowi yang representasi PDIP Perjuangan. Sementara representasi Gerindra kan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)," kata Andreas.
Andreas menegaskan, bukan hanya Hashim seorang yang mengeluarkan kocek besar untuk membiayai pemenangan Jokowi-Ahok. PDIP bersama kadernya juga urunan untuk menghadapi Pilkada yang saat itu melawan incumbent, Fauzi Bowo atau Foke.
(mdk/has)