Redam gejolak Pilkada, lembaga survei ditantang jujur buka hasil kerja
Direktur pusat studi sosial politik Indonesia Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun menilai, ada peran krusial dari lembaga survei terhadap pemilihan kepala daerah tahun ini. Tidak dipungkiri menurutnya, lembaga survei justru berperan sebagai lembaga konsultan bagi para calon kepala daerah atau parpol.
Direktur pusat studi sosial politik Indonesia Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun menilai, ada peran krusial dari lembaga survei terhadap pemilihan kepala daerah tahun ini. Tidak dipungkiri menurutnya, lembaga survei justru berperan sebagai lembaga konsultan bagi para calon kepala daerah atau partai politik.
Perubahan itu dianggap Ubedillah merupakan pencemaran demokrasi dalam melakukan pemilihan umum dikarenakan hasil survei berpotensi menggiring opini pemilih.
-
Apa yang terjadi pada Pilkada Jateng berdasarkan survei LSI? Survei LSI: Kaesang Unggul di Pilkada Jateng Berkat Pengaruh Presiden Jokowi Djayadi menegaskan, Pilkada Jawa Tengah masih sangat cair.
-
Kenapa FAPTI melakukan survei pilpres? FAPTI memandang penting untuk melakukan survei, guna memberikan gambaran kepada alumni perguruan tinggi terkait pilihan dan jenis isu yang dianggap penting oleh masyarakat. “Sehingga, para alumni dapat lebih bisa berkontribusi dalam hajatan nasional lima tahunan yang penting ini,” pungkasnya.
-
Kapan survei SMRC untuk Pilgub Sulteng 2024 dilakukan? Jika Pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur Sulawesi Tengah diadakan ketika survei dilakukan (6-18 Mei 2024) dan yang maju ada tiga pasangan, yakni Ahmad M Ali - Abdul Karim Aljufri vs Anwar Hafid - Reny A Lamadjido vs Rusdy Mastura - Mohamad Irwan Lapatta.
-
Kapan survei Litbang Kompas tentang citra Polri dilakukan? Mahasiswa Apresiasi Polri atas hasil survei Litbang Kompas baru-baru ini.
-
Kapan survei Indikator Politik Indonesia dilakukan? Survei tersebut melibatkan 810 responden dengan metode simple random sampling dan margin of error sekitar 3,5 persen.
-
Bagaimana cara Utting Research melakukan survei? Survei tersebut dilakukan menggunakan metode multi stage random sampling, dengan margin of error sebesar 2,8 persen pada tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.
"Sebetulnya kontestasi yang seperti ini menimbulkan gejolak. Bangsa kita dengan keragaman yang besar ini tidak hanya berpotensi gejolak politik tapi juga sosial. Di sini bagaimana seharusnya lembaga survei gejolak politik tapi tidak bergejolak di sosial," ujar Ubedillah, Sabtu (30/6).
Oleh sebab itu, dia menyarankan agar lembaga survei harus lebih transparan terhadap data yang mereka peroleh dalam melakukan survei. Dia menyarankan agar lembaga survei berani membuka data dari hasil survei mereka, meski diakuinya hal itu sulit dilakukan dengan pertimbangan dana besar.
Selain itu, Ubedilah juga menuturkan, lembaga survei harus berani menyatakan dirinya sebagai lembaga konsultan atau bukan dikarenakan hal itu juga akan berdampak dengan transparansi anggaran yang selama ini digunakan oleh lembaga survei.
"Pentingnya lembaga survei mengatakan mereka konsultan atau tidak dan penting juga ada transpransi anggaran oleh lembaga survei," ujarnya.
Kritik terhadap lembaga survei juga disuarakan oleh Usep S Ahyar, Direktur Populi Center, yang mengatakan bahwa lembaga survei kebanyakan tidak menjelaskan masyarakat lebih jauh dari hasil rilis mereka.
"Tidak dijelaskan hasil rilis ini penjelasan ilmiahnya gimana. Yang ada kan selalu elektabilitas, popularitas, itu kayak menggiring pemilih jadinya," ujar Asep.
Baca juga:
Gerindra pertanyakan hasil survei meleset jauh di Pilgub Jabar dan Jateng
Bawaslu: Ada laporan politik uang di Sulsel, Lampung dan Jatim
Dedi Mulyadi: Pilgub Jabar akhiri tren politik citra jadi politik gerilya
Akui kalah di Pilgub Sumut, Sihar Sitorus pamit pulang ke Jakarta
Kekalahan PDIP di 11 provinsi tak hambat kemenangan Jokowi di Pilpres 2019
Uu Ruzhanul: Jangan seolah-olah kita paling hebat walau menang