Ridwan Hisjam Pastikan Maju Jadi Calon Ketum Golkar
Ridwan mengatakan dengan adanya Revolusi industri 4.0 mau tidak mau strategi politik Partai Golkar harus berubah. Golkar, kata dia, harus lebih banyak merangkul pemilih kelompok milenial dan generasi Z.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar, Ridwan Hisjam memastikan dirinya akan maju sebagai calon ketua umum Golkar. Ia ingin kembali membawa Golkar berjaya seperti pada Pemilu 2004.
Kesuksesan Golkar di kala itu, dia mengungkapkan, karena adanya paradigma baru yang dimunculkan yakni dengan membuat demokrasi itu berasal dari bawah yang ditarik ke atas.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Siapa yang diusung oleh Partai Golkar sebagai Cawapres? Partai Golkar resmi mengusung Gibran Rakabuming sebagai Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
-
Siapa yang diusung Partai Golkar menjadi Cagub Jabar? Partai Golkar mengusung mantan bupati Purwakarta Dedi Mulyadi maju menjadi calon gubernur Jawa Barat pada Pilkada 2024.
-
Kapan Golkar akan menyelesaikan penyusunan koalisi untuk Pilgub Banten? Airlangga menyebut partainya masih menyusun koalisi untuk Pilkada Banten 2024."Nanti kita susun," ucap dia.
-
Kapan Partai Golkar memutuskan mengusung Gibran? Keputusan diambil dalam Rapimnas Golkar pada Sabtu (21/10).
"Saya melihat bahwa ke depan ini ada proses yang namanya siklus politik 20 tahunan Indonesia, dan itu akan terjadi di tahun 2024. Oleh karena itulah saya terpanggil untuk ikut di dalam proses kepemimpinan Partai Golkar di tingkat nasional," katanya dalam keterangan tertulisnya, Senin (25/11).
Lebih lanjut, Ridwan menilai, kini perjalanan Golkar makin hari menurun. Hal itu terbukti dengan perolehan suara yang terus merosot pasca kepemimpinan Akbar Tanjung pada 2004.
Dia mengaku jika ada kesalahan sistem yang dilakukan selama tiga periode terakhir. Di mana, demokrasi yang dibangun dengan pemikiran pragmatis.
"Harus dikembalikan ke sebenarnya karena Golkar setelah pasca Akbar Tanjung itu adalah bukan lagi menjadi partai yang mengedepankan ideologis, tetapi dia di dalam praktek-prakteknya dia mengedepankan yang namanya pragmatis (serba praktis dengan menyodorkan uang)," jelasnya.
Ridwan mengatakan dengan adanya Revolusi industri 4.0 mau tidak mau strategi politik Partai Golkar harus berubah. Golkar, kata dia, harus lebih banyak merangkul pemilih kelompok milenial dan generasi Z.
"Dalam perubahan pola perilaku pemilih kaum milenial dan generasi Z partai Golkar harus mengambil bagian menggarap mereka. Partai Golkar harus melakukan revolusi internal kelembagaan partai dan harus fokus atau memberikan perhatian besar terhadap kaum muda milenial dan generasi Z sebagai langkah kaderisasi partai Golkar," tuturnya.
Dia menjelaskan, Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki bonus demografi terbesar di dunia. Kesempatan atau peluang itu, kata dia, harus bisa ditangkap oleh Golkar untuk menambah suara pemilih. Jika tidak tidak, maka Golkar akan semakin tertinggal.
"Caranya beri panggung seluas-luasnya bagi anak muda untuk berkiprah di Golkar," tutupnya.
Baca juga:
Penjelasan Loyalis Bamsoet Soal Munas Tandingan
Kubu Bamsoet Sebut Pihak Airlangga Melanggar Kesepakatan Rekonsiliasi
Anggap Pihak Airlangga Curang, Kubu Bamsoet Siap Buat Munas Tandingan
Dedi Mulyadi Tak Yakin Bamsoet Serius Maju di Munas Golkar
Loyalis Airlangga Tak Yakin Agun Gunandjar Punya Dukungan di Munas Golkar
DPD II dan DPD I Golkar NTT Nyatakan Solid Dukung Airlangga di Munas