Ridwan Kamil Jelaskan Alasan Kampanye Blusukan Sendiri Tanpa Suswono
Ridwan Kamil (RK) melakukan kampanye ke kawasan Pancoran, Jakarta Selatan.
Calon Gubernur (Cagub) 01 Jakarta, Ridwan Kamil (RK) melakukan kampanye ke kawasan Pancoran, Jakarta Selatan. Kegiatan yang dilakukan pada hari kedua kampanye ini dilaksanakan secara belusukan secara sendiri.
Pria akrab disapa Bang Emil ini menjelaskan, alasan dirinya melakukan kampanye secara sendiri dan tidak bersama Suswono yang merupakan Cawagub.
- Ridwan Kamil: Saya dan Pak Suswono Pemimpin Pancasila, Kami InsyaAllah Adil
- Kampanye Akbar, Pendukung Ridwan Kamil-Suswono Ramai Bawa Spanduk 'Gibranku'
- Ridwan Kamil Janjikan Pinjaman Usaha ke Ibu-Ibu di Pancoran: Dikasih Rp10 Juta Enggak Ada Bunga
- Ridwan Kamil Jelaskan Alasan Suswono Dipilih jadi Bakal Cawagub Jakarta
Menurutnya, hal ini dilakukan karena melihat waktu masa kampanye yang tidak begitu lama atau hanya beberapa bulan saja untuk mempromosikan program kerjanya jika menang dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
"Kita sengaja sendiri-sendiri, karena ngapain berdua-berdua, betul? Waktu hanya dua bulan, kalau selalu berdua, titiknya kan cuma X (satu titik)," kata RK kepada wartawan di Jakarta, Kamis (26/9).
"Kalau kita berpisah, titiknya 2X kan begitu. Kalikan sekian tahun, kita bisa lakukan perluasan jangkauan yang lebih baik," sambungnya.
Calon Gubernur (Cagub) 01 Jakarta, Ridwan Kamil (RK) melakukan kampanye kedua di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan. Kegiatan ini dilakukan dengan belusukan ke rumah-rumah warga.
"Alhamdulillah, di hari kedua kampanye, salah satu metode kampanye yang paling saya sukai adalah belusukan. Kenapa? Bertemu warga yang genuine, yang orisinil, menyampaikan dukungan, menyampaikan kritisinya, menyampaikan harapannya," kata pria akrab disapa Bang Emil di Jakarta, Kamis (26/9).
"Nah, di daerah Pancoran ini kita datangi, Alhamdulillah responnya baik, mudah-mudahan mewujud pada kemenangan pasangan RIDO," sambungnya.
Mantan Gubernur Jawa Barat ini menjelaskan, tujuan dirinya mendatangi rumah-rumah warga karena memang ia ingin belanja masalah. Seperti masih adanya banjir hingga sampah yang berada di tanah sengketa.
"Kemudian penghijauan saya lihat perlu ditingkatkan, 3-4 kali lipat. Nanti dari dana RW itulah salah satunya buat penghijauan, buat tukang kamannya, ibaratnya ya, yang ngurusin," jelasnya.
"Sehingga, kalau lima tahun pastikan lah, RW ini pasti berubah secara fisik, secara sosial, secara ekonomi, karena diberi anggaran dan belanjanya diatur sesuai kebutuhan dari RW tersebut," sambungnya.