Ridwan Kamil 'mengais' dukungan politik dan dana demi Pilgub Jabar
Ridwan Kamil 'mengais' dukungan politik dan dana demi Pilgub Jabar. Menyadari tidak memiliki kendaraan partai politik, Ridwan Kamil memanfaatkan kesempatan setiap ada pertemuan dengan partai politik. Dia juga sadar tidak memiliki amunisi dana, sehingga meminta dukungan dari masyarakat dan perusahaan.
Setelah pulang dari umrah, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil semakin mantap dan menyatakan kesiapannya untuk berlaga dalam perebutan kursi Gubernur Jawa Barat tahun depan. Dia mengaku telah menyiapkan mental terkait keikutsertaannya dalam Pilgub Jabar. Kesiapan untuk menang ataupun kalah.
"Iya Alhamdulillah sudah (mantap maju Pilgub). Jika ada takdirnya saya akan berikhtiar menjemputnya. Jadi takdirnya akan mengatakan kamu jadi atau kamu tidak jadi. Tidak jadi pun saya sudah siap mentalnya di umrah itu meyakini, karena yang penting mah di manapun kita diberi panggung kehidupan, jadilah manusia terbaik sudah itu aja," kata Ridwan Kamil di Bandung, Rabu (5/4).
-
Apa yang dikatakan oleh Ridwan Kamil saat maju di Pilkada Jakarta? Calon pesaing Anies, Ridwan Kamil tak kalah kuat. Ridwan Kamil mendapatkan lampu hijau dari partai koalisi Prabowo-Gibran untuk maju Pilkada Jakarta. Partai-partai yang menyatakan kesiapan mengusung Ridwan Kamil itu adalah Gerindra, PAN dan Golkar. Bahkan, Gerindra sudah terang-terangan menginginkan kadernya menjadi calon wakil gubernur untuk mendampingi Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024."Secara alami secara manusiawi, kami ingin wakil kami ada di wakil gubernur," kata Habibburokhman kepada wartawan.
-
Siapa saja yang menginginkan Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Partai KIM begitu ngotot memboyong Ridwan Kamil di Jakarta. Namun, Golkar tampaknya belum satu suara dengan Gerindra, PAN dan Demokrat soal langkah politik untuk Ridwan Kamil itu. Golkar 'si pemilik' Ridwan Kamil masih menimbang penugasan di Pilkada Jakarta atau Jawa Barat.
-
Siapa saja yang akan bersaing dengan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta? Ridwan Kamil yang berduet dengan Suswono akan menghadapi pasangan Pramono Anung - Rano Karno serta Dharma Pongrekun - Kun Wardana.
-
Bagaimana Golkar merespon wacana Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Golkar merespons wacana Ridwan Kamil bersedia maju di Pilkada DKI Jakarta karena berasumsi eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak akan maju lagi sebagai calon gubernur. Saat itu, Anies merupakan capres yang berkontestasi di Pilpres 2024. Oleh karena itu, Golkar memberikan penugasan kepada Ridwan Kamil untuk maju di Jakarta dan Jawa Barat.
-
Kenapa Ridwan Kamil prihatin dengan polusi udara di Jakarta? "Dan kita komit dalam nanti visi misi kesehatan juga perbaikan kesehatan apalagi polusi, kita mendengar ya seringkali RS penuh oleh ISPA (Infeksi saluran pernapasan akut). Nah faktor polusi, jadi kita akan fokus untuk penyelesaian kesehatan udara seperti bagian dari prioritas nanti kalau terpilih," kata Ridwan Kamil.
-
Kenapa Ridwan Kamil memberikan anggaran untuk RW di Jakarta? Usulannya tersebut agar warga dapat meningkatkan kesadaran dan kepedulian di wilayahnya masing-masing. "Masa Bandung bisa, Jakarta nggak? Apa yang terjadi? RW-RW warganya ikut mikirin mendesain sendiri wilayahnya. Coba bayangkan," jelasnya.
"Kalau ada takdirnya ada dan bisa, saya siap. Tapi kalau takdirnya tidak ada dan kalah, saya juga sudah siap," katanya.
Kesiapan pria yang akrab disapa Kang Emil ini terlihat jelas dari manuver-manuver dan safari politiknya untuk meraih dukungan warga dan partai. Terbukti, Partai Nasional Demokrat menjadi partai pertama yang secara resmi menyatakan bakal mengusung Kang Emil. Setelah dideklarasikan Partai NasDem, Emil terus menjalin komunikasi dengan parpol lain untuk memuluskan langkahnya bertarung di Pemilihan Gubernur Jabar.
"Dengan Gerindra saya ngobrol ke beberapa pejabatnya, ke PKS ngobrol, bedanya mereka tidak menjawab secepat NasDem. Saya hormati, karena masing-masing partai punya timing dan mekanisme. Kalau dibilang saya enggak bicara keliru, saya bicara," ucapnya.
Kang Emil juga melakukan pendekatan ke Partai Hanura. Dia sengaja menghadiri Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) DPD Partai Hanura Jawa Barat yang digelar di Hotel Savoy Homan, Jalan Asia Afrika, Jumat (21/4). Terselip harapan dari pria yang akrab disapa Kang Emil mendapat dukungan politik dari Partai Hanura untuk pencalonanya di Pilgub Jabar 2018.
"Saya ikut takdir Allah saja. Didorong jadi, Alhamdulillah, tidak jadi juga engga masalah. Kalau didukung Hanura ya Alhamdulillah," ujar Emil saat menyampaikan sambutan di hadapan kader Partai Hanura.
Emil mengaku terus menjalin komunikasi ke semua partai termasuk Partai Hanura. Dia tidak malu-malu mengaku langkah tersebut untuk meraih dukungan politik. Lantaran tidak memiliki kendaraan partai politik, dia akan memanfaatkan setiap kesempatan untuk bertemu dengan partai.
"Ya saya sampaikan harapan, aspirasi supaya bisa mendukung itu saja. Responsnya beda-beda, ada yang semangat, ada yang menahan diri, tapi saya apresiasi," kata Emil.
Disinggung sinyal Partai Hanura untuk mendukungnya, Emil mengaku belum mendapat kepastian. Dia memahami betul bahwa dukungan dari partai politik bersifat dinamis dan tidak bisa ditebak. Baginya, yang terpenting sudah melakukan pendekatan dan menyampaikan tujuannya. "Intinya mah sudah menyampaikan maksud," ucapnya.
Tidak hanya melakukan manuver politik ke partai politik, Kang Emil juga melakukan pendekatan ke masyarakat serta sesepuh Jawa Barat Solihin Gautama Purwanegara atau yang lebih dikenal dengan nama Solihin GP. Satu hal yang membuat Ridwan Kamil gembira, pertemuan itu berujung pada dukungan politik untuknya di Pilgub Jabar 2018 mendatang.
"Alhamdulillah ada dukungan support politik dari Pak Solihin GP," kata Emil, sapaannya, di kantor Dewan Pemerhati Kehutanan dan Lingkungan Tatar Sunda (DPKLTS) Jalan LL.RE Martadinata, Jumat (21/4).
Emil mengatakan, Solihin GP menitipkan pesan kepada dirinya agar selalu mengedepankan pemerintahan yang bersih dan profesional jika nantinya terpilih sebagai Gubernur Jabar.
"Pak Solihin GP menitipkan agar selalu mengedepankan clean dan capable government, yaitu membangun pemerintahan yang bersih dan profesional karena permasalahan di jabar di masa depan kompleks," sambung Emil.
Pekan lalu Kang Emil melakukan safari politik hingga ke Sukabumi. Dia datang atas undangan Baraya Ridwan Kamil (Barka) sebagai ajang silaturahmi dengan warga Kota dan Kabupaten Sukabumi. Kang Emil datang untuk memperkenalkan diri kepada masyarakat Sukabumi.
"Karena belum tentu semua masyarakat di sini kenal saya," kata Ridwan Kamil saat menyapa warga Sukabumi di Lapang Merdeka seperti dilansir Antara.
Suami Atalia Praratya ini mengaku terkesan dengan antusiasme ribuan warga. Mereka mengajak berfoto, bersalaman dan bercengkrama dengan orang nomor satu di Kota Bandung tersebut. Ridwan Kamil yakin dukungan yang diberikan warga bukan hasil rekayasa atau ada yang menggerakkan. Masyarakat datang secara sukarela.
"Saya tidak menyangka dan terharu dengan antusias warga seperti ini dan kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada masyarakat Sukabumi," tambahnya.
Namun, niat besar Kang Emil bertarung di Pilgub Jabar bukan tanpa hambatan. Dia mengakui ada kendala dalam hak keuangan. Dia pusing dengan dana yang dibutuhkan untuk memenuhi keperluan selama pertarungan Pilgub Jabar.
"Saya tidak punya uang, karena saya meski menjabat sebagai Walikota tidak minta-minta ke pengusaha. Saya masih bingung," ujar Ridwan Kamil seperti dilansir Antara di Bandung, Jumat (21/4).
Tak hanya dukungan politik, Kang Emil pun tak malu-malu 'mengais' dukungan pendanaan. Menyadari tak punya amunisi, dia berharap bantuan masyarakat kalangan bawah maupun pengusaha untuk gotong royong menghimpun dana. Meski tidak punya uang, pria yang akrab disapa Kang Emil ini mengaku tetap mantap untuk maju memperebutkan kursi orang nomor satu di Jawa Barat. Salah satu caranya dengan menjalin komunikasi intensif dengan seluruh partai politik.
"Silakan yang percaya kepada saya untuk berjuang mengemban tugas, beri dukungan secara moril dan materil. Karena saya tidak punya uang," kata dia.
(mdk/noe)