Ridwan Kamil menunggu keputusan PPP dan siapa cawagubnya
Hari ini, Selasa 24 Oktober 2017, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akan mengumumkan calon gubernur Jawa Barat yang akan diusung dalam pilkada serentak tahun 2018. Ridwan Kamil hampir dipastikan adalah calon yang akan dipilih.
Hari ini, Selasa 24 Oktober 2017, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akan mengumumkan calon gubernur Jawa Barat yang akan diusung dalam pilkada serentak tahun 2018. Ridwan Kamil hampir dipastikan adalah calon yang akan dipilih. Bersama Partai Nasdem, dan PKB, tiket pencalonan Emil kini lengkap. Siapa bakal cawagub yang akan dipilih?
Kepastian dukungan dari PPP itu didapatkan Emil setelah bertemu dengan Ketua Umum PPP M Romahurmuziy pada Minggu (22/10) malam di Jakarta.
"Tadi malam sudah bertemu dengan Pak Romi (Ketum DPP PPP). Jadi besok malam bakda Isya akan ada pengumuman dari PPP di kantor DPP di Jakarta. Hasilnya seperti apa saya kurang paham tapi mudah-mudahan mengarah pada yang sudah dibahas selama ini dan dikuatkan semalam di pertemuan dengan Pak ketum," ujar Emil kepada wartawan di Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Senin (23/10).
Meski begitu, Emil sendiri tidak mau memastikan dukungan itu karena belum menerima surat dukungan resmi dari PPP. "Saya enggak bisa bicara lebih jauh karena Saya belum terima suratnya. Kalau menurut kesepakatan besok (hari ini) Selasa jam 19.00 WIB. Kalau tidak ada halangan surat rekomendasi itu mudah-mudahan seperti yang saya harapkan," katanya.
Emil mengungkapkan, tidak syarat khusus yang diajukan PPP untuk mendukung dirinya di Pilgub Jabar. Menurut Emil, PPP hanya menitipkan kepada dirinya untuk banyak menggagas program berbasis Islam serta membantu mendongkrak eksistensi partai berlambang kabah tersebut
"PPP mah menitipkan pembelaan terhadap Islam, terhadap masyarakat berkeadilan, sama tolong dibantu eksistensi PPP yang memang kursinya belum maksimal di mata mereka secara politik. Tolong ikut diperjuangkan. Saya kira itu wajar ya, mereka mendukung kita ingin benefit politik didapatkan misalnya di pemilihan legislatif 2019. Ya tentunya kita cari dukungan yang memadai yang rasional," ucapnya.
Sedangkan Ketum PPP Romahurmuziy mengakui dukungan PPP sudah mengerucut pada Emil. "Untuk memfinalisasi dukungan PPP di Jawa Barat kepada Ridwan Kamil," kata Romi melalui keterangan tertulis, Senin (23/10).
PPP juga akan menyiapkan nama kader internal untuk disandingkan dengan Ridwan Kamil. Namun, rencana itu akan dikomunikasikan dengan partai-partai yang pendukung Ridwan Kamil, yakni Nasdem dan PKB. "Tentu ini (bacagub dari PPP) menjadi bagian dari kesepahaman ke depan. Dan kita masih terus mencoba membangun ini untuk dikomunikasikan dengan partai-partai yang telah mengusung Ridwan Kamil, yaitu PKB dan Nasdem," terangnya.
Menambahkan penjelasan Romi, Wakil Ketua Umum yang juga Wakil Ketua Bapilu PPP, Arwani Thomafi menuturkan, pertemuan antara Romi dan Emil tersebut lebih banyak membicarakan soal bakal calon gubernur. Nama kader yang ditawarkan adalah Uu Ruzhanul Ulum dan Asep Maoshul Affandy. "Untuk cawagub, kita kan sudah punya kader. Ada Kang Uu dan Kiai Asep. Nanti kita putuskan salah satunya," tambah Arwani.
Soal siapa wakilnya, Emil dalam berbagai kesempatan tidak menyebut nama. Terakhir, dia menegaskan, cawagub yang akan diusung merupakan kesepakatan tiga partai yang mengusungnya. "Itu akan dibahas dulu, tapi tidak akan diumumkan besok. Berarti ada dua pengumuman kan, pertama kalau jadi sesuai diharapkan besok tentang penetapan dukungan ke saya (dari PPP). Nanti dalam hitungan hari itu penetapan wakilnya. Jadi kursinya genap dulu. Setelah kursinya genap baru memilih wakil di tataran berikutnya," ujar Emil.
Adapun untuk nama wakil saat ini masih harus dibahas. Sebab harus disepakati oleh partai koalisi yakni PKB dan Nasdem. "Karena koalisi kan harus ngobrol. Apa PPP mengajukan kadernya, apa di-oke-i dari PKB atau direstui juga oleh Nasdem," kata Emil.
Disinggung terkait nama Uu Ruzhanul Ulum yang digadang-gadang bakal diusung oleh PPP, Emil pun tak menampik hal tersebut. Dia mempersilakan siapapun menjadi wakilnya asalkan mendapat restu dari partai koalisi
"Saya mempersilakan. Jadi kalau mau Pak Uu enggak ada masalah, mau nama lain juga ga ada masalah. Poin saya kan tadi satu, silakan kerucutkan nama tapi tolong disetujui oleh koalisi," pungkasnya.