Rieke: Cawapres Jokowi bukan sosok 'plintat plintut'
Hingga kini PDIP masih merahasiakan cawapres Jokowi.
Baik PDIP atau Joko Widodo (Jokowi) hingga kini masih merahasiakan sosok cawapres yang akan menemani Jokowi bertarung di Pilpres 2014. Ketua DPP PDIP Rieke Diah Pitaloka mengemukakan, syarat cawapres Jokowi bukan seorang yang plintat plintut atau tak konsisten.
"Bukan 'ular kembangan' alias orang yang plintat-plintut dan setengah-setengah dalam bekerja dan berjuang," kata Rieke dalam siaran pers kepada wartawan, Minggu (18/5).
Sebanyak lima syarat yang diungkapkan Rieke. Dia mengharapkan cawapres Jokowi berdasarkan kriteria yang diamanatkan Soekarno.
"Jokowi sebagai 'anak ideologis Soekarno' saya harap memutuskan siapa yang akan menjadi cawapres juga berdasarkan kriteria yang diamanatkan Soekarno," lanjutnya.
Selain tak plintat plintut, cawapres Jokowi haruslah progresif yaitu orang yang mengabdi pada kepentingan Rakyat banyak. Jangan yang konservatif-kompromistis-reaksioner, yaitu orang yang mengabdi pada kepentingan segolongan kecil saja.
"Kedua, punya kemampuan mengetahui siapa kawan, siapa lawan melalui pro dan kontra terhadap program yang obyektif bukan berdasarkan penilaian subyektif karena bisa timbulkan pertentangan-pertentangan yang tidak perlu di kalangan rakyat," ujar dia.
Selanjutnya ia mengatakan, mampu bekerja sama untuk mengerjakan "retooling di segala bidang" dengan cara yang cepat dan tegas.
Kemudian sosok yang punya karakter "satunya kata dengan perbuatan, satunya mulut dengan tindakan."
Ia mengutarakan dalam UUD 1945 dikatakan tugas wakil presiden membantu presiden. Jadi bukan untuk bersaing popularitas, bukan untuk membangun hirarki sendiri, jangan sampai berebut panggung dengan presiden.
"Hanya sebagai pembantu, namun tetap ada dalam koin yang sama dengan Presiden. Jelas tetap penting keberadaannya. Apalagi dengan kondisi Indonesia yang multi persoalan seperti sekarang," ujar dia.
Baca juga:
Jokowi dikabarkan ke rumah Megawati, umumkan cawapres?
Politisi senior Golkar: PDIP sudah tetapkan JK cawapres Jokowi
Tjahjo: Cawapres akan diumumkan langsung Jokowi dan Megawati
Pengunduran diri Rudy dinilai bakal gembosi suara Jokowi di Solo
Sinyal koalisi ke PDIP menguat, Golkar tunggu rapimnas
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Apa usulan PKS untuk Presiden Jokowi terkait capres 2024? Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi atau Habib Aboe mengusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang bakal capres Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto untuk makan siang di Istana Kepresidenan.
-
Apa yang dikatakan Habiburokhman tentang hubungan Jokowi dan PDIP? Habiburokhman menyebut, sejumlah orang yang kalah pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah move on, usai pesta demokrasi tersebut dianggap berakhir. "Mungkin dari 100 persen sudah 60 persen orang move on. Kemudian juga tahapan kedua hari ke hari misalnya adanya statement dukungan, statement selamat dari kepala-kepala negara penting di dunia itu mungkin membuat sekitar 80 persen orang move on. Terakhir penetapan KPU kemarin mungkin sudah 95 persen orang move on," jelasnya.
-
Apa yang diuji coba oleh Pemprov DKI Jakarta? Penjelasan Pemprov DKI Uji Coba TransJakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta Dikawal Patwal Selama uji coba dengan menggunakan Bus Metro TransJakarta dikawal dengan petugas Patwal hingga ada penutupan sementara di beberapa persimpangan Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.