Risma masih populer, Golkar pikir-pikir ajukan calon di pilkada
"Bu Risma bagus. Seandainya Pilkada langsung, kalau disetujui, Bu Risma belum ada tandingannya," kata Adies.
Nama anggota Komisi III DPR, Adies Kadir mulai disebut-sebut akan bertarung dalam bursa pilkada Kota Surabaya, Jawa Timur Tahun 2015 mendatang. Ketua DPD II Partai Golkar Surabaya itu mengakui tak mudah memenangkan pertarungan di Surabaya, apalagi menghadapi incumbent Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
"Sebagai kader partai saya harus patuh. Sebagai petugas partai harus siap ditempatkan di mana saja. Kalau sekarang ini, saya ditempatkan di Komisi III DPR RI," kata Adies Kadir usai mengikuti Rapat Koordinasi, Konsultasi dan Konsolidasi Partai Golkar Jawa Timur, Sabtu (13/12).
Adies belum berpikir akan kembali maju dalam bursa calon wali kota Surabaya. "Kami tunggu saja keputusan partai seperti apa. Kalau mencalonkan diri itu bisa ditolak, kalau diperintahkan ya tidak bisa ditolak," katanya.
Adies diketahui pernah maju sebagai calon wakil wali kota surabaya mendampingi Arief Afandi pada Pilkada 2010 lalu. Pasangan ini kalah dengan Tri Rismaharini-Bambang DH.
"Nanti bulan Januari kami bentuk tim untuk melakukan penjaringan calon. Setelah itu kita verifikasi kemudian meminta persetujuan DPP (Golkar pusat), selanjutnya kami godok bersama KMP (koalisi merah putih). KMP di Surabaya masih solid. Kalau solid, 25 dari 50 kursi bisa utuh," katanya.
Adies juga menyampaikan, Golkar Jawa Timur memiliki segudang figur yang layak dicalonkan sebagai wali kota, bukan hanya dirinya. Salah satunya Yusuf Husni, salah satu Wakil Ketua DPD Partai Golkar Jawa Timur.
"Yusuf Husni juga kader Golkar yang patut diperhitungkan. Yang jelas, saat penjaringan, calon merupakan figur yang menjual, tidak cacat atau tersangkut masalah hukum, dan dipercaya warga Surabaya," katanya.
Namun, Adies mengakui, kalau figur seorang Risma tetap sulit ditandingi dan saat ini masih belum tergantikan ketokohannya. "Bu Risma bagus. Seandainya Pilkada langsung, kalau disetujui, Bu Risma belum ada tandingannya. Masyarakat Surabaya sangat mendukung beliau, jadi sulit mengalahkannya di Pilkada langsung," ucapnya.