Ruhut sebut Megawati tak mungkin lobi Kejagung
"Kalau itu dilakukan (Kejagung) pasti lapor presiden," jelas Ruhut.
Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul ikut angkat bicara terkait isu transkrip percakapan antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Jaksa Agung Basrief Arief . Namun kali ini, Ruhut yang biasanya lantang mengkritik Jokowi dan Kubu PDIP, justru membela keduanya.
"Jadi begini, kalau secara politik tak mungkin Bu Mega melakukan itu," kata Ruhut saat dihubungi, Jakarta, Jumat (20/6).
Ruhut tidak percaya dengan adanya pembicaraan antara Megawati untuk melobi Jaksa Agung agar mengamankan capres Jokowi dari pengusutan kasus dugaan korupsi pengadaan bus TransJakarta. Pernyataan Ruhut itu bukan tanpa alasan.
"Jaksa Agung itu pembantu presiden, pasti orangnya presiden, presidennya Pak SBY . Kalau itu dilakukan (Kejagung) pasti lapor presiden," jelas Ruhut.
"Ini tahun politik, sekarang apalagi ada rahasia. Bu Mega tak mungkin melakukan hal itu. Sadap menyadap pasti bocor, pasti gak mungkin dilakukan Bu Mega," tutupnya.
Diketahui, sejumlah mantan aktivis yang tergabung dalam Progres 98 Rabu (18/6) lalu, menyambangi Kejaksaan Agung (Kejagung). Mereka menyampaikan surat klarifikasi terkait informasi bocoran transkrip rekaman yang diduga berisi pembicaraan antara Jaksa Agung Basrief Arief dengan orang nomor satu PDIP, Megawati Soekarnoputri .
Dalam transkrip itu, orang yang diduga Mega meminta pihak kejaksaan agar tak menyeret calon presiden Joko Widodo ( Jokowi ) ke dalam kasus korupsi Transjakarta senilai Rp 1,5 triliun.
Ketua Progres 98 Faizal Assegaf mengaku mendapat transkrip itu dari salah seorang anak buah Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto . Anggota KPK itu juga sempat memperdengarkan rekaman digital pembicaraan Megawati dan Basrief.
"Transkrip ini diberikan oleh utusan Bambang Widjojanto 6 juni sore waktu kami ke KPK," kata Faizal di Kejagung, Jakarta Selatan, Rabu (18/6) lalu.
"Saya bertanggung jawab (atas rekaman itu). Soal palsu atau tidak itu makanya harus dibuktikan. Utusan KPK itu tidak mau menyebutkan namanya, bajunya putih ada tulisan KPK," paparnya.
Semua pihak yang disebut Faizal sudah membantah isu panas ini. Bahkan Basrief sudah melaporkan mantan aktivis 98 ke Bareskrim Polri atas tuduhan fitnah dan pencemaran baik.