Ruhut Sitompul tak yakin Demokrat serius dukung Prabowo-Sandi
Ruhut Sitompul tak yakin Demokrat serius dukung Prabowo-Sandi. Keraguan itu salah satunya karena faktor Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang digadang sebagai calon presiden 2024.
Mantan politisi Partai Demokrat, Ruhut Sitompul meragukan keseriusan partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu mendukung koalisi Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Keraguan itu salah satunya karena faktor Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang digadang sebagai calon presiden 2024.
"Maaf saja, boleh saya sebagai senior di Demokrat, benar nih akan habis-habisan dukung Prabowo dan Sandi? Kalau ditanya sama saya, ini politik, politik 2 tambah 2 tidak selalu 4, bisa 7, 8, 9," kata Ruhut Sitompul di Universitas Brawijaya Malang, Jumat (24/8).
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Partai apa yang menang di Pemilu 2019? Partai Pemenang Pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase suara sebesar 19.33% atau 27,05 juta suara dan berhasil memperoleh 128 kursi parpol.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
"Karena secara logika politik, kalau memang Prabowo-Sandi betul didukung Demokrat, kalau menang selesailah yang namanya AHY yang digadang-gadang mau jadi calon presiden 2024. Karena otomatis Sandi karpet merah karena dia Wapres, karena itu feeling saya ya mereka kurang sungguh-sungguh," tambahnya menegaskan.
Ruhut juga mengaitkan, keseriusan dukungan Partai Demokrat dengan dugaan kasus mahar politik Rp 500 miliar.
"Apalagi Andi Arif terus saja seperti burung cucak rowo, terus saja memasalahkan masalah itu. Andi Arief ngoceh terus," tegasnya.
Walau sebelumnya Ketua Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutapea mengungkapkan, SBY sudah meminta Andi diam. Namun diragukan olh Ruhut. Karena terbukti Andi Arief, tidak menghentikan ocehannya.
"Saya kemarin sama Ferdinand Hutapea, 'Oh kita sudah disuruh diam, Bapak sudah suruh diam'. Dia kok ngomong, terus ngomong itu. Saya kan 10 tahun jadi karder Pak SBY, jaga dia. Kalau Pak SBY sudah bilang diam, pasti semua diam kok. Patuh," ungkapnya.
Berdasarkan pengalaman itu, Luhut yakin SBY belum memberi perintah Andi untuk diam. Itu semakin menjadi bukti serius atau tidaknya Partai Demokrat mendukung Prabowo-Sandi.
"Ya lah (belum), Andi masih begitu terus, saya bilang Pak Prabowo pak Sandi waspada-waspada lah serius nggak mereka akan mendukung. Kalau kami mau serius enggak ada masalah, enggak serius kami makin mulus menangnya," katanya tertawa.
Baca juga:
Orang tua sedang sakit, Andi Arief belum bisa penuhi panggilan Bawaslu
Waketum Demokrat nilai wajar dua kadernya yang jadi gubernur dukung Jokowi
Demokrat persilakan Bawaslu kembali panggil Andi Arief
Soekarwo diklaim, Politisi Demokrat sebut PDIP lakukan tindakan tak bermoral
Demokrat jamin Soekarwo setia meski diimingi jabatan oleh NasDem
Demokrat tak setuju kepala daerah jadi tim pemenangan