Saat Amien Rais 'Disentil' Koalisi Jokowi
Ucapan Amien Rais soal syarat pembagian kekuasan 50:45 menuai kontroversi di kubu Jokowi. Satu persatu partai koalisi Jokowi angkat suara dan menolak konsep yang ditawarkan oleh Amien Rais.
Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais mengeluarkan syarat agar kubu Prabowo-Sandiaga rekonsiliasi dengan kubu Jokowi. Salah satu syarat yang diajukan adalah membagi kekuasaan dengan konsep 55:45. Jika tidak, partai pendukung Prabowo-Sandiaga akan berada di luar pemerintahan Jokowi-Maruf Amin.
"Misalnya disepakati, ayo bagi 55-45, itu masuk akal. Kalau sampai disepakati, berarti rezim (Jokowi) ini balik kanan, sudah jalan akalnya. Tapi ini kan enggak mungkin," kata Amien Rais beberapa waktu lalu. .
-
Siapa saja yang mendampingi Jokowi? Sebagai informasi, turut mendampingi Presiden dalam kegiatan ini adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Gubernur Jambi Al Haris, dan Pj. Bupati Merangin Mukti.
-
Mengapa Budi Arie menilai Jokowi pantas menjadi Wantimpres? Menurutnya, Jokowi masih sangat terlalu muda untuk pensiun mengingat usianya yang baru menginjak 63 tahun."Ya layak dong, kan beliau masih terlalu muda untuk pensiun. Masih muda, umur 63," kata Budi Arie, kepada wartawan di Gedung DPR RI, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (10/9).
-
Siapa yang mendampingi Jokowi saat mencoblos? Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana mencoblos capres-cawapres, caleg DPR RI, DPD RI, dan DPRD Kota Jakarta.
-
Kapan Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? "Sudah saya panggil tadi," kata Presiden Jokowi saat diwawancarai di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (27/5).
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Kapan Budi Arie memberikan tanggapan tentang usulan Jokowi menjadi pemimpin koalisi Prabowo-Gibran? Ketua Umum relawan Pro Jokowi (ProJo) Budi Arie Setiadi menanggapi kabar Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjadi pemimpin koalisi besar Prabowo-Gibran. Dia menilai usulan tersebut merupakan aspirasi dan pendapat dari sejumlah pihak. "Yang namanya aspirasi, yang namanya pendapat, untuk hal-hal tertentu seperti tadi presiden. Ya enggak apa-apa dinamika aja," kata Budi Arie di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu 13 Maret 2024.
Ucapan Amien Rais soal syarat pembagian kekuasan 50:45 menuai kontroversi di kubu Jokowi. Satu persatu partai koalisi Jokowi angkat suara dan menolak konsep yang ditawarkan oleh Amien Rais. Berikut ini ulasannya:
PKB: Tamu Baru Datang Malah Ngatur-ngatur
Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid menganggap ucapan Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) yang mensyaratkan pembagian kekuasaan untuk rekonsiliasi antara kubu Prabowo-Sandiaga dengan kubu Jokowi-Maruf aneh.
Sebab, kata Jazilul, selama ini partai koalisi Jokowi tidak memberikan syarat apapun untuk memberikan dukungan. "Begini, koalisinya Pak Jokowi ini sejak awal tidak pernah mempersyaratkan bagi-bagi kursi," kata Jazilul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (22/7).
"PKB, NasDem, PDIP, Golkar atau semua partai yang tergabung itu tidak mempersyaratkan bagi-bagi kursi, ini aneh tamu baru datang itu malah ngatur-ngatur," sambungnya.
PPP: Memang Negara Punya Beliau?
Selanjutnya ada PPP, Wasekjen PPP Achmad Baidowi turut berkomentar terkait ucapan syarat rekonsiliasi antara kubu Jokowi dengan kubu Prabowo. Menurut Baidowi soal kekuasaan seharunya diserahkan ke Jokowi sebagai pemenang Pilpres 2019.
"Bahkan ada yang lebih ekstrem lagi ada orang, tokoh yang tidak ikut tiba-tiba menentukan syarat 45:55, memang negara punya beliau, kan tidak juga, tergantung bapak Jokowi dong, sebab beliau yang menang kalau kaitannya komposisi kekuasaan," kata Baidowi.
PDIP: Kita Tidak Bicara Presentase
Kemudian PDIP, melalui Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan dalam penentuan porsi kabinet Jokowi tidak berdasarkan presentase. Hal ini terkait penyataan Amien Rais yang mengatakan soal pembagian porsi kekuasaan 50:45.
"Kita tidak berbicara berapa persentasenya. Kita bicara mana anak bangsa yang punya kemampuan menjadi pendamping Pak Jokowi menjadi pembantu daripada presiden di dalam menjalankan visi misi presiden," ujar Hasto di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Sabtu (20/7).
NasDem
Selanjutnya, Sekjen NasDem Johnny G Plate turut berkomentar terkait pernyataan Amien Rias yang mengatakan syarat rekonsiliasi dengan membagi kekuasaan 55:45. Menurut Johnny, pembagian kekuasan semua adalah hak Jokowi. Sehingga Amien Rias atau pihak lait tidak perlu sibuk mengurus hal tersebut.
"Itu bukan urusannya, kita pun enggak ngurus, itu punya domain presiden terpilih," kata Johnny.
Golkar
Pernyataan Amien Rias yang mengatakan syarat rekonsiliasi Jokowi dan Prabowo dengan membagi kekuasaan 55:45, menurut Ketua DPP Golkar, Ace Hasan Syadzily sangatlah tidak masuk akal. Menurutnya yang menjadi pemenang Pilpres 2019 adalah Jokowi, jadi yang berhak menentukan porsi kekuasaan Jokowi beserta partai koalisinya.
"Tawaran Pak Amien Rais ini aneh sekali. Kami yang menang, tapi dia yang menentukan syarat," kata Ace kepada wartawan.
Ketum PAN: Tidak Pakai Syarat
Terkait ucapan Amien Rais yang mengatakan syarat rekonsiliasi Jokowi dan Prabowo dengan membagi kekuasaan 55:45, bukan hanya mengundang reaksi kubu Jokowi. Tapi PAN selaku partai yang menaungi Amien Rias juga angkat suara.
Seperti Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan yang mengatakan tidak setuju dengan ucapan Amien Rais. Menurut dia dukungan kepada pemerintah Jokowi-Ma'ruf Amin seharusnya diberikan tanpa syarat apapun.
"Saya menanggapi yang tadi aja, kesempatan lima tahun kata Pak Amien, saya mengatakan kita dukung Pak Jokowi dan kita doakan biar sukses. Udah," kata Zulkifli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (22/7).
"Enggak pakai syarat-syarat. Ingat yang berdaulat itu rakyat, rakyat itu yang sudah memberikan kedaulatan kepada presiden terpilih, elected. Siapa yang berdaulat sekarang? Pak Jokowi sebagai kepala pemerintahan dan kepala negara," sambungnya.