Safari Politik, PDIP Usung Misi Ubah Jabar Jadi Kandang Jokowi-Ma'ruf
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan pihaknya mengusung misi agar Jabar tidak lagi menjadi lumbung suara Prabowo Subianto seperti 2014.
PDIP akan melakukan safari politik ke lima kabupaten di Jawa Barat. Selama tiga hari ke depan, partai banten moncong putih itu melakukan safari kebangsaan di Cianjur, Sukabumi dan Bogor.
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan pihaknya mengusung misi agar Jabar tidak lagi menjadi lumbung suara Prabowo Subianto seperti 2014. Apalagi, capres petahana Joko Widodo (Jokowi) kini didampingi cawapres Ma'ruf Amin dan disokong Partai Golkar dan PPP.
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Apa yang dikatakan Habiburokhman tentang hubungan Jokowi dan PDIP? Habiburokhman menyebut, sejumlah orang yang kalah pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah move on, usai pesta demokrasi tersebut dianggap berakhir. "Mungkin dari 100 persen sudah 60 persen orang move on. Kemudian juga tahapan kedua hari ke hari misalnya adanya statement dukungan, statement selamat dari kepala-kepala negara penting di dunia itu mungkin membuat sekitar 80 persen orang move on. Terakhir penetapan KPU kemarin mungkin sudah 95 persen orang move on," jelasnya.
-
Mengapa Prabowo dikatakan dapat menjembatani hubungan Jokowi dengan PDIP? Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan, Ketua Umumnya yakni Prabowo Subianto akan menjadi jembatan untuk mengembalikan lagi hubungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang dibahas Prabowo dan Jokowi saat bertemu? Juru Bicara Menteri Pertahanam Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut, pertemuan Prabowo dengan Jokowi untuk koordinasi terkait tugas-tugas pemerintahan. "Koordinasi seperti biasa terkait pemerintahan," kata Dahnil saat dikonfirmasi, Senin (8/7). Dia menjelaskan, koordinasi tugas tersebut mencakup Prabowo sebagai Menteri Pertahanan maupun sebagai Presiden terpilih 2024-2029.
"Sehingga kandang Pak Prabowo di Jawa Barat bergeser menjadi kandang Pak Jokowi dan Kiai Haji Ma'ruf Amin itu yang kami pastikan," kata Hasto di DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (7/2).
Dalam safari politik kali ini, Hasto ditemani Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Ahmad Basarah dan Habib Sholeh Almuhdar dari tim Ma'ruf Amin. Hasto mengatakan safari politik ini demi pemenangan pemilihan legislatif dan pemilihan presiden.
"Jawa Barat itu sangat penting dan strategis dalam pemenangan pemilu legislatif dan pemilu presiden maka kami memang memberikan perhatian khusus kepada Jawa Barat," kata dia.
Hasto mengatakan dalam safari ke Jawa Barat akan bertemu berbagai macam tokoh elemen masyarakat. Mulai dari padepokan kesenian, pencak silat, petani, buruh sampai milenial.
Tidak cuma konsolidasi, rombongan safari kebangsaan akan memantau kemajuan pembangunan era Presiden Jokowi. PDIP juga akan meninjau dan memberikan bantuan bangunan sekolah rusak di Cianjur.
"Jadi intinya ini adalah integrasi safari politik untuk memenangkan Pak Jokowi dan Kiai Haji Ma'ruf Amin dan sekaligus memperkuat konsolidasi PDIP bersama dengan Koalisi Indonesia Kerja," pungkasnya.
Baca juga:
Sederet Sosialita Cantik Deklarasi Dukung Jokowi-Ma'ruf
JK Sebut Jokowi Bebas Dari Sifat Nepotisme & Otoriter
Disebut PPP Halalkan Semua Cara, BPN Tegaskan Prabowo-Sandi Justru Komitmen Jaga Adab
Tahu Keinginan Rakyat, Kubu Jokowi Yakin Golput Akan Berkurang
Sekjen PDIP: Intelektual dan Kekuasaan Harus Berada di Jalan Kemanusiaan