Saling Sindir Jokowi vs Prabowo Jelang Debat Capres
Jokowi dan Prabowo saling lempar sindiran dan kritikan jelang debat capres 2019. Tentang apa saja?
Menjelang debat capres, Capres Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto saling sindir. Debat Capres perdana kali akan digelar pada 17 Januari 2019.
Debat perdana akan mengambil tema tentang penegakan hukum, HAM, korupsi dan terorisme. Sebelum panas dalam panggung debat capres, Jokowi dan Prabowo Subianto sudah saling sindir menjadikan suhu politik makin menghangat. Berikut ulasannya:
-
Kenapa Prabowo Subianto begitu rileks menghadapi debat capres? "Beliau sangat rileks, sangat santai menghadapi debat ini, karena kan memang materinya beliau pasti sangat mengetahui dan menguasai ya," Habiburokhman menandasi.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Apa yang dibahas Prabowo dan Jokowi saat bertemu? Juru Bicara Menteri Pertahanam Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut, pertemuan Prabowo dengan Jokowi untuk koordinasi terkait tugas-tugas pemerintahan. "Koordinasi seperti biasa terkait pemerintahan," kata Dahnil saat dikonfirmasi, Senin (8/7). Dia menjelaskan, koordinasi tugas tersebut mencakup Prabowo sebagai Menteri Pertahanan maupun sebagai Presiden terpilih 2024-2029.
-
Bagaimana Prabowo bisa menyatu dengan Jokowi? Saat Pilpres 2019 Prabowo merupakan lawan Jokowi, namun setelah Jokowi terpilih menjadi presiden Prabowo pun merapat kedalam kabinet Jokowi.
-
Apa yang dilakukan Prabowo Subianto sebelum mengikuti debat capres? Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburrokhman mengatakan, sebelum mengikuti debat nanti malam, Prabowo melakukan aktivitas kecil sejak pagi. Seperti olahraga agar fit. "Persiapan Pak Prabowo pagi olahraga dan menjaga suara ya," kata Habiburrokhman kepada awak media di Jakarta, Minggu (7/1).
Jokowi: Pemimpin Harus Berpengalaman
Saat Jokowi hadir dalam acara Deklarasi Alumni UI untuk Jokowi-Amin, Jokowi sempat menyebut pemimpin itu harus berpengalaman. Jokowi mencontohkan dirinya pernah menjadi wali kota, gubernur hingga presiden.
"Dari dunia bisnis masuk ke dunia pemerintahan. Apa yang saya alami saat itu? Saya terkaget-kaget, saya harus banyak belajar dan saya di awal-awal itu betul-betul pusing karena memang belum memiliki pengalaman memerintah di pemerintahan. Itu yang saya sampaikan di awal lagi, diperlukan pengalaman dalam memerintah. Apalagi seperti negara besar seperti Indonesia ini. Jangan coba-coba dong," tegas Jokowi.
"Itulah yang dinamakan begitu sangat pentingnya pengalaman dalam berpemerintahan. Di sebuah kota saja saya memerlukan waktu setahun sampai dua tahun untuk belajar. Apalagi yang belum punya pengalaman langsung mengelola negara. Butuh waktu berapa tahun pertanyaan saya," sindir Jokowi yang disambut riuh para alumni universitas yang hadir saat itu.
Prabowo Sebut Indonesia Terus Utang
Dalam pidatonya 'Indonesia Menang' di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (14/1/2019), Prabowo menyebut utang luar negeri Indonesia tak produktif. Ia menilai utang itu untuk bayar gaji PNS. "Negara terus menambah utang untuk bayar utang, dan menambah utang untuk membayar kebutuhan rutin pemerintahan yaitu membayar gaji pegawai negeri," kata Prabowo.
Tak hanya itu saja, ia juga menyebut BUMN akan bangkrut karena utang. "Kami akan pastikan bahwa utang Pemerintah tidak terus membengkak, apalagi membahayakan posisi keuangan Negara," kata Prabowo.
Prabowo Sindir Indonesia Bubar 2030
Dalam pidatonya yang tersebar di laman Facebook Gerindra, 19 Maret 2017 lalu, Prabowo menyebut Indonesia akan bubar tahun 2030. "Saudara-saudara. Kita masih upacara, kita masih menyanyikan lagu kebangsaan, kita masih pakai lambang-lambang negara, gambar-gambar pendiri bangsa masih ada di sini, tetapi di negara lain mereka sudah bikin kajian-kajian, di mana Republik Indonesia sudah dinyatakan tidak ada lagi tahun 2030," kata Prabowo.
Saling Sindir Soal Indonesia Bubar
Saat Jokowi hadir di Deklarasi Alumni UI untuk Jokowi-Amin di Jakarta, Sabtu (12/1) lalu, Jokowi menyebut pemimpin Indonesia harus optimisme. "Kita harus optimis, kita harus optimis, kita harus optimis! Jangan sampai ada pesimisme di antara kita. Jangan sampai ada yang bilang Indonesia bubar! Gak ada! Jangan sampai ada yang bilang Indonesia punah! Tidak ada! Tidak ada! Saya katakan tidak ada. Kita harus optimis," tegas Jokowi.
Prabowo juga menanggapi pernyataan Jokowi. Prabowo malah kembali menyindir soal optimisme tersebut. Prabowo mengatakan bangsa Indonesia tidak akan pernah bisa optimis jika negara tidak mampu membela dan memenuhi hak warganya.
"Ada yang mengatakan jangan pesimis, harus optimis. Indonesia katanya akan bertahan 1.000 tahun lagi. Saudara-saudara, saya bertanya, apakah negara yang tidak mampu membayar rumah sakit, tidak mampu menjamin makan untuk rakyatnya, tidak membela petani, nelayan, pekerja, tentaranya tidak kuat, bisa bertahan 1.000 tahun?" kata Prabowo.