Sandiaga Pastikan Ketum Gerindra Tetap Prabowo
Menurut mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu, kursi Ketum Gerindra tetap diduduki oleh Prabowo Subianto.
Wakil Ketua Dewan Pembina (Waka Wandin) Partai Gerindra Sandiaga Uno membantah kabar dirinya merupakan calon Ketua Umum Gerindra. Dia menyampaikan tidak ada isu tersebut.
"Nggak ada isu itu," katanya di Komplek Parlemen, Jakarta, Kamis (5/12).
-
Kenapa Prabowo Subianto dan Jenderal Dudung menggandeng tangan Jenderal Tri Sutrisno? Momen ini terjadi ketika ketiga jenderal tersebut sedang berjalan masuk ke dalam sebuah ruangan atau tempat digelarnya gala dinner seusai mengikuti rangkaian parade senja atau penurunan upacara bendera merah putih.
-
Kapan Sandiaga Uno menyampaikan pesan ini kepada para calon Gubernur dan Wakil Gubernur di Pilkada Jakarta? Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang juga Mantan Wakil Gubernur Jakarta, Sandiaga Uno, mengingatkan kepada para pasangan calon (Paslon) gubernur dan wakil gubernur di Pilkada Jakarta untuk membenahi permasalahan biaya hidup rakyat.
-
Siapa yang diusung oleh partai-partai pendukung Prabowo-Gibran? Dua nama yang santer bakal meramaikan Pilkada Jakarta adalah dua mantan Gubernur Ibu Kota dan Jawa Barat yakni Anies Baswedan dan Ridwan Kamil. Anies sebagai calon inkumben tampaknya bakal diusung oleh partai-partai pendukungnya di Pilpres 2024. Begitu juga dengan Ridwan Kamil yang didukung barisan partai pendukung Prabowo-Gibran.
-
Apa yang dikatakan Nasaruddin Umar untuk Prabowo-Gibran? Nasaruddin seraya berdoa agar Indonesia dapat semakin jaya di kepemimpinan paslon nomor urut 02 itu."Saya, Nasaruddin Umar, Imam Besar Masjid Istiqlal dan Rektor Universitas PTIQ Jakarta, mengucapkan selamat kepada Bapak H. Prabowo Subianto dan Bapak Gibran Rakabuming Raka atas terpilihnya sebagai presiden RI dan wakil presiden RI pada periode yang akan datang," kata Nasaruddin, Kamis (21/3). "Semoga Allah memberkati kita semuanya dan semoga bangsa Indonesia insyaAllah semakin jaya di bawah kepemimpinan Bapak," sambungnya.
-
Apa yang menurut Sandiaga jadi persamaan antara Ganjar dan Jokowi? “Saya justru melihatnya dari sisi positif dan karena Pak Ganjar ini kan adalah sosok pemimpin yang paling mirip sama Pak Jokowi dari segi pendekatan yang sangat dekat dengan rakyat, blusukan, sat set, cepat geraknya. Saya menyebutnya (Ganjar sebagai) Jokowi 3.0. Pak Ganjar ini adalah versi Pak Jokowi 2024,” tuturnya.
-
Apa yang terjadi saat Pramono Anung dan Puan Maharani bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDIP Puan Maharani, terekam dalam kamera saat dirinya menarik bakal calon gubernur Jakarta Pramono Anung ke hadapan presiden terpilih Prabowo Subianto.
Menurut mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu, kursi Ketum Gerindra tetap diduduki oleh Prabowo Subianto.
"Ketum Gerindra tetap Pak Prabowo," singkat Sandi.
Dia menegaskan, tujuannya kembali ke Partai Gerindra yakni untuk membantu pelaksanaan program-program partai di bawah kepemimpinan Prabowo.
"Makanya saya kembali ke Gerindra adalah fokus untuk pengembangan ekonomi kerakyatan," ujarnya.
Sandi mengatakan, dirinya bakal fokus pada pengembangan ekonomi kerakyatan yang menjadi salah satu program Partai.
"Jadi langkah-langkah Pak Prabowo sebagai salah satu manifesto Gerindra adalah untuk mengembangkan kerakyatan dan bisa membuka lapangan kerja yang seluas-luasnya," tandasnya.
Menyiapkan Sandiaga Uno Gantikan Peran Prabowo
"Saya kembali." Menjadi mantra tersendiri bagi Sandiaga Salahuddin Uno ketika pulang ke Partai Gerindra. Melanglang buana setahun lebih sebagai calon wakil presiden pendamping Prabowo Subianto, bukan hanya kekuatan uang dimilikinya. Sandiaga kini memiliki tingkat popular lumayan tinggi dengan banyak massa pendukung.
Hampir seluruh kegiatan Sandiaga diunggah ke media sosial. Julukan 'Papah Online' melekat kepada pengusaha berusia 50 tahun tersebut. Memiliki pengikut di Instagram sebanyak 6,6 juta, unggahan tentang bisnis dan keluarga paling banyak sering disampaikan.
Tak sulit bagi Sandiaga pulang ke rumah politiknya. Dia bukan orang baru di partai berlambang kepala burung garuda itu. Dianggap masih cocok dengan napas ideologi yang tertuang dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) partai.
Bulan Agustus 2018, Sandiaga menyatakan diri keluar dari Partai Gerindra. Langkah itu diambil setelah dipinang Prabowo Subianto yang maju sebagai calon presiden pada Pilpres 2019. Dia ingin maju sebagai cawapres sebagai profesional bukan kader partai.
Gagal melenggang ke Istana, Sandiaga memilih kembali ke Partai Gerindra. Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini juga kembali menduduki jabatan yang sempat ditinggalkannya. Wakil Ketua Dewan Pembina (Waka Wandin). Jabatan elit di partai besutan Prabowo Subianto. Posisinya sejajar dengan Hashim Djojohadikusumo, adik kandung Prabowo.
Kelompok dewan pembina merupakan jajaran elit partai. Terdiri dari 40 kader partai. Kelompok ini juga dipimpin langsung Prabowo. Dewan pembina merupakan tempat pengambilan keputusan strategis partai.
Biasanya anggota dewan pembina dimintai pendapat satu per satu oleh Prabowo. Setelah mendengar berbagai pendapat, Prabowo mengambil keputusan.
Sandiaga sudah banyak terlibat dalam rapat pengambilan keputusan penting bagi partai. Misalnya, penentuan kader yang dicalonkan sebagai wakil ketua DPR di Senayan. Termasuk menentukan kader partai untuk ditugaskan bergabung dengan pemerintah sebagai menteri.
"Beliau dilibatkan dalam pengambilan keputusan strategis," kata Ketua DPP Partai Gerindra, Habiburokhman kepada merdeka.com pekan lalu.
Posisi Prabowo kini menjabat sebagai menteri pertahanan. Kesempatan untuk mengabdi kepada negeri sedang semangat dilakukannya. Ada kekhawatiran kepengurusan Partai Gerindra akan terlantar. Sehingga perlu adanya pemimpin baru untuk menjaga eksistensi partai.
Nama Sandiaga Uno dikabarkan calon kuat. Sejauh ini baru dirinya digadang-gadang sebagai pengganti Prabowo mengisi posisi ketua umum. Momen kembali Sandiaga akal dijaga agar para kader tidak lari dan pindah dukungan.
Peluang sebagai ketua umum pengganti Prabowo di Partai Gerindra, belum membuat Sandiaga melakukan manuver. Sejauh ini dirinya masih tunduk, mengikuti pimpinan partainya. Termasuk bila diminta untuk menempati posisi apapun di partai.
Termasuk untuk persiapan Pilpres 2024. Kesempatan menempati posisi sebagai pimpinan partai tentu semakin mendorong eksistensi dirinya di dunia politik. Meski begitu, dirinya tetap menunggu titah Prabowo.
"Di mana saja diberikan tugas oleh Pak Prabowo yang sekarang sudah jadi menteri pertahanan, saya siap," ungkap Sandi di pusat perbelanjaan wilayah Kuningan, pekan lalu.
Survei elektabilitas Sandiaga pada Maret 2019 dilakukan Litbang Kompas, mengungkapkan bahwa dirinya masih di atas Ma'ruf Amin. Itu dengan rincian, pemilih pemula: Ma'ruf 30,1 persen, Sandiaga 50,6 persen. Milenial muda: Ma'ruf 35,5 persen, Sandiaga 45,4 persen. Milenial tua: Ma'ruf 34,4 persen, Sandiaga 41 persen. Terakhir, Generation X: Ma'ruf 38,1 persen, Sandiaga 42,6 persen.
Sedangkan dalam laporan harta kekayaan tahun 2018 lalu, Sandiaga tercatat memiliki dana sebesar Rp5 Triliun. Angka itu bertambah selang dua tahun menjabat sebagai wakil gubernur DKI Jakarta. Ketika tahun 2016, total harta kekayaannya sebesar Rp3,86 triliun dan 10.347.381 dollar AS.
Juru Kampanye Gerindra
Memiliki tingkat elektabilitas masih bagus, bisik-bisik di elit Partai Gerindra menyebut bahwa Sandiaga akan dijadikan juru kampanye untuk Pilkada Serentak tahun 2020. Daya tarik dan kemampuan komunikasi politik Sandiaga diharapkan mendongkrak banyaknya kepala daerah dari Partai Gerindra.
Menjadikan Sandiaga sebagai juru kampanye di Pilkada, sekaligus menjadi ujian sebelum bertarung sebagai calon ketua umum Partai Gerindra. Dengan target memenangkan banyak kepala daerah, tugas Sandiaga semakin berat diberi kepercayaan sebagai ujung tombak partai ke depan.
Tugas lain para dewan pembina memang juru kampanye dalam tiap pesta demokrasi. Apalagi sosok Sandiaga memiliki elektabilitas dan konstituen yang tidak sedikit.
Sekretaris DPD Gerindra DIY, Dharma Setiawan, mengaku wilayahnya akan menjadi prioritas bagi Sandiaga. Dalam Pilkada Serentak tahun depan, Partai Gerindra dipastikan akan turun di tiga wilayah DIY, di antaranya Kabupaten Sleman, Gunungkidul dan Bantul.
Saat pilpres lalu, DIY merupakan wilayah prioritas kampanye Sandiaga. Banyak kaum emak-emak dan generasi milenial yang menyambut antusias kala dia datang kampanye dulu. Kesempatan ini lantas dimanfaatkan para kader partai kandidat Pilkada Serentak sebagai vote getter.
"Mas Sandi ini kan masih punya basis konstituen, ini akan dimanfaatkan Gerindra untuk memenangkan Pilkada," ungkap Dharma Setiawan.
Sandiaga mengaku memang sudah ada beberapa daerah yang memintanya jadi juru kampanye. Dia menyatakan siap diberi penugasan untuk memenangkan kader partai yang bertarung di bursa Pilkada Serentak 2020. "Saya siap," ujar dia singkat.
Kedekatan Sandiaga dengan Prabowo Subianto sudah berlangsung lama. Beberapa kali Sandi memuji Prabowo setinggi langit sebagai guru dalam politik. Setidaknya sejak Pilpres 2014, ketika Prabowo berpasangan dengan Hatta Rajasa, Sandiaga merupakan juru kampanyenya.
Kemudian dirinya resmi bergabung dengan Partai Gerindra. Pada tahun 2016, Sandiaga memulai perjuangan politik sebagai calon kepala daerah. Dengan elektabilitas 0,3 persen ketika itu, ribuan titik di DKI Jakarta dirinya sambangi.
Hingga pada satu titik, Prabowo memilih cara lain. Sandiaga diminta sebagai calon wakil gubernur mendampingi Anies Baswedan yang ketika itu sudah diberhentikan sebagai menteri pendidikan oleh Presiden Jokowi.
Tak tik politik itu berhasil. Anies dan Sandiaga menang melawan pasangan Basuki T Purnama-Djarot sebagai petahana. Kemenangan keduanya menjadi momen penting. Hingga dua tahun kepemimpinan mereka, Sandiaga mengundurkan diri dan maju sebagai calon wakil presiden di Pilpres 2019.
Kini Sandiaga banyak keliling, melakukan safari ke berbagai daerah. Aksinya ini ditengarai untuk menggaet para kader ketika Prabowo sedang disibukkan sebagai Menteri Pertahanan.
Sejauh ini, nama Sandiaga bukan calon tunggal. Di internal Gerindra banyak diisi banyak kalangan militer. Banyak pengurus DPP Gerindra merupakan purnawiran. Sedangkan Sandiaga merupakan kalangan sipil dengan latar belakang pebisnis.
Untuk pemilihan calon ketua umum pengganti Prabowo, nama Sandiaga bukan satu-satunya. Masih terbuka kesempatan para kader lain untuk menempati posisi itu. Meski begitu, Partai Gerindra mengakui nama Sandi masuk sebagai calon ketum. "Mungkin salah satunya beliau (Sandiaga) dan itu masuk akal," ungkap Habiburrokhman menjelaskan.
(mdk/fik)