SBY dinilai bisa hambat pencapresan Prabowo
SBY diyakini bisa merayu PKS dan PAN untuk memilih berkoalisi dengan Demokrat ketimbang Gerindra.
Koalisi antara PDIP, PKB dan NasDem untuk mengusung Joko Widodo (Jokowi) dinilai sudah kuat dan tak dapat diganggu oleh partai lain. Lain halnya dengan pencapresan Prabowo Subianto dari Partai Gerindra yang dinilai masih belum aman.
Peneliti Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Djayadi Hanam mengatakan, pencapresan Prabowo masih bisa diganggu dengan Partai Demokrat. Menurut dia, Demokrat melalui Ketua Umumnya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bisa saja menawarkan koalisi kepada PAN dan PKS.
"Yang resmi (koalisi dengan Gerindra) kan baru PPP, yang lain belum. PAN, PKS masih negosiasi dengan Prabowo soal cawapres dan nego lainnya. Kalau tidak cocok, maka bisa saja SBY mengajak PAN dan PKS," ujar Djayadi saat berbincang dengan merdeka.com, Senin (12/5).
Karena itu, dia mendesak agar Gerindra segera mengumumkan rekan koalisinya sebelum diganggu oleh Demokrat. Dengan demikian, pencapresan Prabowo sudah aman seperti Jokowi yang sudah diusung oleh PDIP, PKB dan NasDem.
"Dugaan saya, Gerindra akan cepat-cepat mengumumkan koalisinya sebelum SBY mengambil keputusan, karena kalau SBY memutuskan untuk membentuk poros sendiri, sementara Gerindra belum umumkan koalisi, maka bisa-bisa PAN, PKS tidak jadi bergabung," prediksi dia.
Sementara Sekjen PPP Romahurmuziy menampik pencalonan Prabowo bisa diganggu oleh Demokrat. Menurut dia, koalisi Gerindra dan PPP sudah cukup untuk mendapatkan tiket pencalonan presiden bagi Mantan Danjen Kopassus itu.
"Dukungan PPP otomatis memastikan tiket pencalonan Prabowo Subianto dalam Pilpres 2014. Karena dengan jumlah kursi Partai Gerindra 73 dan PPP 39 kursi (total 112), maka persyaratan sebesar setidaknya 112 kursi DPR RI untuk pencalonan presiden berdasarkan UU terpenuhi," kata Romahurmuziy.
Namun KPU belum secara resmi mengumumkan perolehan kursi partai politik di DPR RI sesuai hasil pemilu legislatif 9 April yang lalu. Rencananya, KPU baru akan mengumumkan hasil tersebut pada Rabu (14/5) nanti.
Diketahui, dalam UU Pilpres No 42 Tahun 2008 menyatakan parpol harus melewati Presidential Threshold (PT) sebesar 20 persen kursi nasional (112 kursi) dan 25 persen suara sah nasional untuk bisa mengusung capres dan cawapres.
Berikut prediksi perolehan kursi DPR RI:
1. NasDem (6,72%/38 kursi)
2. PKB (9,04/47 kursi)
3. PKS (6,79%/40 kursi)
4. PDIP (18,95%/108 kursi)
5. Golkar (14,75%/92 kursi)
6. Gerindra (11,81%/75 kursi)
7. Demokrat (10,19%/60 kursi)
8. PAN (7,59%/47 kursi)
9. PPP (6,53%/38 kursi)
10. Hanura (5,26%/18 kursi)