Sejumlah Pengurus Golkar Wilayah Indonesia Timur Boikot Rapat Korbid di DPR
Rencananya rapat Korbid Wilayah Indonesia Timur akan dipimpin oleh Ketua Korbid Melchias Markus Mekeng.
Sejumlah Pengurus Pleno DPP Partai Golkar Korbid Wilayah Indonesia Timur memboikot Rapat Korbid di Kompleks DPR, Senayan, Jakarta hari ini. Mereka adalah Sirajuddin Abdul Wahab, Cyprus A Tatali, Victor G May, Abukasim Sangadji, Marleen Petta dan Fransiskus Roi Lewar.
Rencananya rapat Korbid Wilayah Indonesia Timur akan dipimpin oleh Ketua Korbid Melchias Markus Mekeng. Sirajuddin mengatakan para kader memiliki beberapa alasan prinsip. Pertama, materi rapat tidak bersifat substantif dan tidak membahas kondisi internal partai secara keseluruhan.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Golkar? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto mengelola potensi konflik di dalam Partai Golkar? Lanjut Dedi, Airlangga juga mampu merawat infrastruktur partai dengan mengelola potensi konflik yang baik.
-
Apa yang diklaim Airlangga sebagai pencapaian Partai Golkar? "Dengan demikian Partai Golkar mengalami kenaikan dan dengan Partai Golkar mengalami kenaikan, Partai Golkar juga yang mendukung Pak Prabowo dan Mas Gibran bisa berkontribusi kepada kemenangan Bapak Prabowo Subianto dan Mas Gibran Rakabuming Raka," tutup Airlangga.
-
Apa alasan Nurdin Halid menilai Airlangga Hartarto layak memimpin Golkar? "Sangat layak, Erlangga memimpin Golkar," ujarnya kepada wartawan, Rabu (3/4). Nurdin mengaku di Pemilu 2024, Golkar perolehan kursi di DPR RI meningkat menjadi 102. Padahal di Pemilu 2019, Golkar hanya meraih 85 kursi. "Dari 85 kursi menjadi 102, itu tidak mudah. Sangat layak (memimpin kembali Golkar)," tuturnnya.
-
Siapa yang menyampaikan keinginan aklamasi untuk Airlangga Hartarto dalam memimpin Golkar? Untuk informasi, kabar adanya keinginan aklamasi dari DPD I dalam penunjukkan Airlangga kembali memimpin Partai Golkar disampaikan Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Lodewijk F. Paulus.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
"Rapat-rapat Korbid menurut kelaziman, tidak dilakukan untuk mempersiapkan rapat pleno. Tetapi lebih-lebih sebagai evaluasi komprehensif organisasi sebagai bagian dari persiapan materi pertanggungjawaban Ketua Umum DPP Partai Golkar di dalam Munas atau Munaslub," kata Sirajuddin melalui keterangan tertulis, Kamis (5/9).
Alasan kedua, menurutnya, lokasi tidak dilaksanakan di Kantor DPP Partai Golkar. Berdasarkan surat undangan nomor Und- 452/GOLKAR/IX/2019 bertanggal 4 September 2019, agenda rapat dilaksanakan di Lantai 12 Gedung Nusantara I DPR.
"Lokasi rapat tidak menunjukkan koherensi formal sebagai rapat pengurus DPP Partai Golkar. Sebab rapat tidak dilaksanakan di Kantor DPP Partai Golkar Jalan Anggrek Nelly Murni Slipi," tegasnya.
Abukasim menambahkan, kader rindu rapat di markas partai berlambang beringin tersebut. Sedangkan kondisi sekarang, markas Golkar dijaga ketat. Banyak kader yang dilarang masuk oleh kelompok berseragam AMPG dan polisi.
Sirajuddin melanjutkan, alasan berikutnya adalah sebagai penegasan atas tuntutan kader agar Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto segera melaksanakan rapat pleno selambat-lambatnya tanggal 10 September 2019.
Sementara itu, Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah Papua Barat DPP Golkar Victor JG May menilai aneh rapat koordinasi bidang tidak dilaksanakan di kantor DPP. Apalagi dalam surat undangan tidak ditulis alasan penyelenggaraan rapat di DPR.
"Rapat Korbid yang akan digelar oleh Airlangga terkesan sungguh aneh. Sebab rapat resmi itu tidak dilaksanakan di Kantor DPP Partai Golkar, tetapi sebaliknya berlangsung di luar kantor DPP di antaranya di gedung DPR dan hotel-hotel," ujar Victor
Victor berkata, rapat korbid kesejahteraan DPP Golkar digelar di Gedung DPR. Korbid kepartaian bahkan digelar di Hotel Century Senayan. Makanya, dia heran kantor DPP Golkar tidak dipakai untuk rapat dan malah dijaga ketat.
"Memang aneh bin ajaib kondisi Partai Golkar di era Airlangga Hartarto. Ada kantor partai dengan fasilitas lengkap, tetapi rapat-rapat partai berlangsung terpencar-pencar di luar kantor. Pengurus DPP Golkar ibarat anak-anak telantar yang tidak punya rumah, ke sana ke mari tidak tentu arah," ucapnya.
Baca juga:
Airlangga Pilih Rapat Korbid di DPR, Pengurus Golkar Heran Tak di Kantor DPP
Ketua AMPG Beberkan Kepiawaian Airlangga Pimpin Golkar Selama 1,5 Tahun
Yorrys Tuding Airlangga Perlakukan Golkar Seperti Milik Pribadi
VIDEO: Kubu Bamsoet Unjuk Gigi Tabuh 'Genderang Perang' Jelang Munas
Golkar Memanas, Kubu Bamsoet Minta Airlangga Dkk Sikapi Persaingan Secara Santun