Sekjen Gerindra soal Yusril: Kami enggak bisa menawarkan banyak
Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani menyampaikan, pihaknya tetap menghormati pilihan Yusril yang beralih ke kubu Jokowi. Kendati demikian, pihaknya masih berharap PBB tetap mendukung pasangan Prabowo-Sandi.
Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) yang juga ahli hukum tata negara, Yusril Ihza Mahendra memutuskan menjadi advokat pasangan capres-cawapres Jokowi-Ma'ruf. Sebelumnya Yusril dikenal sebagai tokoh yang kerap mengkritisi pemerintahan Presiden Jokowi. Selain itu pada 2014, Yusril menjadi penasihat hukum Prabowo Subianto.
Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani menyampaikan, pihaknya tetap menghormati pilihan Yusril yang beralih ke kubu Jokowi. Kendati demikian, pihaknya masih berharap PBB tetap mendukung pasangan Prabowo-Sandi.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Partai apa yang menang di Pemilu 2019? Partai Pemenang Pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase suara sebesar 19.33% atau 27,05 juta suara dan berhasil memperoleh 128 kursi parpol.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
"Saya berharap Partai Bulan Bintang bisa dukung Prabowo-Sandi. Tapi Pak Yusril kan ketum, sebagai advokat dia berpihak ke sana (Jokowi-Ma'ruf). Tetapi sekali lagi persoalannya sudah selesai ketika Pak Yusril sudah memutuskan ke sana. Tidak perlu ada lagi yang harus dijelaskan panjang lebar. Saya berharap kalau Partai Bulan Bintang belum memutuskan bisa bergabung dengan kami," jelasnya di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (8/11).
Kalau PBB memilih bergabung dan mendukung Prabowo-Sandi, Muzani mengatakan, pihaknya tak bisa menjanjikan banyak hal. Pihaknya hanya mengajak untuk sama-sama berjuang memenangkan Prabowo-Sandi.
Sementara salah satu alasan Yusril memilih Jokowi karena 'take and gift' yang tidak direspons oleh Prabowo. Yusril menganggap Prabowo hanya ingin memenangkan Gerindra, tanpa memikirkan partai koalisi, terlebih sistem pemilu serentak yang akan dihadapi tahun depan.
"Kami enggak bisa menawarkan banyak kecuali bagaimana kita sama-sama berjuang karena sumber daya yang kita miliki juga tidak banyak. Kecuali semangat untuk memperbaiki negara, untuk menyelamatkan, untuk menjaga persatuan, untuk menjaga kebersamaan dan persaudaraan," jelasnya.
Muzani mengatakan, selama ini hubungan Prabowo dengan Yusril baik-baik saja. Komunikasi antara keduanya juga lancar. Namun lebih jauh dia enggan menjelaskan seperti apa hubungan keduanya terakhir belakangan ini.
"Sudah, jangan Yusril lagi yang ditanya," pungkasnya.
Baca juga:
Yusril 'mendua' di antara HTI dan Jokowi
Sandiaga cerita pernah ajak gabung, tapi Yusril tak beri jawaban
PDIP keberatan Yusril masih jadi pengacara HTI
Jadi penasihat hukum Jokowi, Yusril masih berstatus pengacara HTI
Yusril blak-blakan alasan tinggalkan Prabowo-Sandi