Sekjen PPP akui 40 persen kader belum dukung Jokowi
Sekjen Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani mengakui belum sepenuhnya kader partai berlambang Kabah solid mendukung Joko Widodo atau Jokowi di Pilpres 2019. Arsul mengatakan hal itu disebabkan sejarah PPP yang sejak awal mulai Pemilihan Walikota (Pilwalkot) Surakarta 2005 hingga Pilpres 2014.
Sekjen Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani mengakui belum sepenuhnya kader partai berlambang Kabah solid mendukung Joko Widodo atau Jokowi di Pilpres 2019. Arsul mengatakan hal itu disebabkan sejarah PPP yang sejak awal mulai Pemilihan Walikota (Pilwalkot) Surakarta 2005 hingga Pilpres 2014.
"Kalau lihat sejarah panjang PPP dengan Jokowi, sejarah panjangnya kan berhadap-hadapan, tidak mengusung. Mulai dari Pilwalkot 2005, 2010, kemudian sampai 2014, bahkan Pilgub PPP tidak mendukung Pak Jokowi," kata Arsul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat (20/4).
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Siapa yang menjadi presiden setelah PDIP menang di pemilu 2019? Seiring dengan kemenangan PDIP, Joko Widodo juga kembali terpilih sebagai presiden Indonesia untuk masa jabatan kedua.
Karena hal itu, anggota Komisi III DPR ini menyebut pihaknya terutama pimpinan PPP Romahurmuziy atau Rommy mulai terjun ke daerah untuk meyakinkan kadernya mendukung Jokowi di Pilpres 2019.
Menurut indikatif survei internal PPP, Arsul menyebut sebanyak 40 persen yang belum dapat move on dari Pilpres 2014.
"Ini kita sikapi secara wajar saja dan apa adanya, tentu menjadi kewajiban kami sebagai pimpinan PPP untuk terus menerus harus sering turun ke daerah. Untuk menjelaskan misalnya Mukernas PPP kemudian Munas Alim Ulama berketetapan awal mengusung Pak Jokowi di Pilpres 2014," papar dia.
Sementara itu, Arsul membantah pernyataan Waketum Partai Gerindra Ferry Juliantono yang menyebut ada partai warna hijau yang akan merapat ke Prabowo Subianto. Dia beralasan hijau bukan hanya warna PPP saja.
"Kalau PPP sudah jelas (dukung Jokowi). Kalau kita bicara PKB kan kita belum melihat forum permusyawaratannya secara resmi mendukung. Baru relawan kemudian struktur yang menyatakan deklarasi Join (Jokowi-Cak Imin)," jelas Arsul.
Reporter: Ika Defianti
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Ketua PPP ungkap proses Jokowi mau gandeng Prabowo jadi cawapres demi NKRI
Beda dengan Rommy, Gerindra sebut kedatangan Sandi tak bahas Prabowo cawapres Jokowi
Sekjen PPP sebut Rommy dan Sandiaga juga bicarakan opsi duet Jokowi-Prabowo
Sekjen PPP bantah pertemuan Rommy-Sandiaga Uno bahas peluang gabung koalisi Prabowo
Ketum PPP ungkap pertemuan dengan Sandi bahas kemungkinan Prabowo cawapres Jokowi