Sekjen PPP Sebut Ahok Tidak Mungkin Masuk TKN Jokowi-Ma'ruf
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi) dan Ma'ruf Amin, Arsul Sani menegaskan, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tidak mungkin lagi masuk dalam struktur TKN. Sebab, kata dia, struktur TKN tidak mungkin ditambah lagi karena sudah didaftarkan di KPU.
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi) dan Ma'ruf Amin, Arsul Sani menegaskan, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tidak mungkin lagi masuk dalam struktur TKN. Sebab, kata dia, struktur TKN tidak mungkin ditambah lagi karena sudah didaftarkan di KPU.
"Memang tidak ada juga istilah masuk TKN. Karena yang namanya struktur TKN itu sudah fix. Tidak mungkin ditambah," kata Arsul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (13/2).
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Apa yang dirayakan oleh Ahok dan Puput? Ahok dan Puput merayakan ulang tahun putri mereka dengan acara yang sederhana, namun dekorasi berwarna pink berhasil menciptakan atmosfer yang penuh semangat.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Bagaimana Ahok memulai karier politiknya? Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
-
Bagaimana Ahok terlihat dalam fotonya saat kuliah? Tampak pada foto, Ahok tengah bergaya bersama teman-temannya saat awal masa kuliah di Trisakti.
Menurut Sekjen PPP ini, justru kemungkinan anggota TKN akan berkurang karena alasan beberapa anggota berhalangan tetap. Dia pun mencontohkan, posisi Abdul Kadir Karding yang tidak lagi menjabat sebagai Sekjen PKB tetapi menjabat sebagai Wakil Ketua TKN dan tidak bisa digantikan.
"Contoh misalnya Pak Karding menjadi wakil ketua TKN karena beliau Sekjen PKB. Kemudian sudah didaftarkan. Kemudian Pak Karding diganti sebagai sekjen PKB. Maka kan Pak Hanif tidak terdaftar sebagai TKN. Itu contohnya," ungkapnya.
Diketahui, Jusuf Kalla menanggapi isu bergabungnya Basuki Tjahaja Purnama (BTP/Ahok) jadi bagian TKN. Dia menegaskan agar mantan Gubernur DKI Jakarta tidak bergabung dan dimasukan dalam struktur TKN.
"Kalau saya sebagai dewan pengarah, jangan!" tegas JK di Jalan Merdeka Utara, Selasa (12/1).
Dia menjelaskan mengapa Ahok tidak perlu masuk TKN. Menurut dia, jika Ahok masuk pemilih akan mengingat kesalahannya yang terdahulu dengan label 'penista agama'. Dia menilai hal tersebut dapat mengurangi suara Jokowi.
"Alasannya tadi, berakibat lagi orang mengingat oh, ini pak Jokowi didukung oleh penista agama, kan bahaya itu. Bisa mengurangi suara lagi. apa saya bilang, apa saya bilang," kata JK.
Karena itu, JK meminta agar Ahok tenang saja. Sebab pemilu yang akan berjalan selama 2 bulan. "Jadi ya lebih baik ya tenang, tenang. Pemilu lagi dua bulan, dan efeknya tidak akan banyak," kata JK.
Baca juga:
Jusuf Kalla Larang Ahok Masuk TKN Jokowi: Bisa Mengurangi Suara
Tanggapi JK, Hanura Tegaskan Ahok Otomatis Jadi Timses Jokowi-Ma'ruf
Beda dengan JK, Hanura Yakin Ahok Malah Tambah Suara Jokowi
JK Tolak Ahok, PDIP Bilang 'Pak Basuki sedang Liburan'
Politisi Golkar Dukung JK Larang Ahok Masuk Timses Jokowi
Politisi PDIP Yakin Bergabungnya Ahok Tak Akan Gerus Suara Jokowi-Ma'ruf Amin
PDIP Tak Hitung Untung Rugi Bergabungnya Ahok