Selama pencoblosan, timses Ahok temui dugaan kecurangan & intimidasi
Tim Pemenangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 2, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, mendapatkan laporan mengenai adanya aksi intimidasi di TPS. Di mana aksi tersebut akhirnya menyebabkan Pilkada DKI Jakarta 2017 tidak berlangsung demokratis.
Tim Pemenangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 2, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, mendapatkan laporan mengenai adanya aksi intimidasi di TPS. Di mana aksi tersebut akhirnya menyebabkan Pilkada DKI Jakarta 2017 tidak berlangsung demokratis.
Juru bicara tim pemenangan Basuki-Djarot I Gusti Putu Artha mengatakan, ada banyak kecurangan yang terjadi pada saat pencoblosan hari ini. Mulai dari aksi intimidasi agar tidak memilih pasangan petahana.
"Kami mendapatkan laporan indikasi kuat adanya intimidasi dari sekerumunan orang di TPS 13, 16, 17, dan 24 di dekat TPU Tegal Alur yang menyebabkan pendukung nomor 2 tak bisa memilih," kata Putu Artha di Hotel Pullman, Jakarta Pusat, Rabu (19/4).
Kecurangan tidak hanya dalam bentuk intimidasi tapi juga dengan modus lain. Mereka menemukan seorang warga atas nama Parman di TPS 54, RW 007 Kelurahan Tugu Selatan, yang diduga menggunakan formulir C6 KWK II atas nama orang lain yaitu Hasan Basri umur 61 tahun.
"Saksi dari pasangan calon Basuki Djarot di TPS tersebut, melaporkan telah menyaksikan langsung peristiwa ini," ujar Putu Artha.
Menurut Raja, pelaku sudah diamankan di TPS bersangkutan dan akan diproses hukum lebih lanjut. "Kami meminta semua pihak untuk mengawal pemilu yang jujur, adil dan transparan," tegasnya.
Atas banyak dugaan pelanggaran ini, kubu Basuki-Djarot mengharapkan, pihak berwajib dapat mengambil tindakan atas dugaan pelanggaran mereka temukan. Mereka juga meminta agar situasi di TPS dibuat kondusif agar warga bisa memilih dengan tenang.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 putaran kedua dilaksanakan? Pemungutan Suara Putaran Kedua (19 April 2017):Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Bagaimana cara warga Jakarta memilih pemimpin di Pilkada DKI 2017? Dengan sistem ini, warga Jakarta bisa langsung berpartisipasi memberikan suara untuk menentukan pemimpin mereka hingga 5 tahun ke depan.
Baca juga:
Diprotes warga, Ketua KPPS merasa tertekan di TPS 17 Petamburan
Selenggarakan real count, Golkar DKI libatkan saksi di 13.034 TPS
Putri Anies soal pilkada: Jangan terlalu baper sama pilihannya
Gara-gara KTP, pendeta perempuan dilarang memilih di Petamburan
Polisi ringkus massa diduga penyusup di TPS Jakarta Timur
Anak Anies Baswedan: Banyak framing media memutarbalikkan Abah