Serang Prabowo lewat HAM & DKP, Kubu Jokowi dinilai panik
Serangan Dewan Kehormatan Perwira (DKP) langsung dibacakan oleh Wiranto yang merupakan Ketua Umum Hanura.
Kubu Jokowi-JK selalu melakukan serangan terhadap Calon presiden Prabowo Subianto. Serangan ini dinilai sebagai bentuk kekhawatiran PDIP karena elektabilitas Jokowi semakin merosot jelang pilpres 9 Juli nanti.
Pengamat Politik UI Firman Noor melihat kepanikan kubu PDIP dengan serangan-serangan itu. Termasuk lewat bocornya surat Dewan Kehormatan Perwira (DKP) tentang pemberhentian Prabowo sebagai Danjen Kopassus.
"Ini memperlihatkan bahwa PDIP memang sedang panik karena semakin sulit menjual Jokowi ke publik," kata Firman saat dihubungi, Kamis (19/6).
Menurut Firman, PDIP awalnya mencoba membuat Jokowi populer dengan cara santun dan merakyat. Namun sayang, hal itu gagal dilakukan karena elektabilitasnya justru melorot.
"Mereka tak membayangkan keadaan ini sebelumnya, sehingga mereka memilih cara yang ekstrem, keras dan kurang patut untuk menyerang kubu Prabowo. Mereka tak segan menyebar fitnah kepada kubu lawan," kata Firman.
Dia juga menyayangkan serangan dilakukan justru oleh kaum intelektual. Padahal dia yakin, para penyerang Prabowo ini paham pluralisme dan demokrasi.
"Yang patut disayangkan, ini banyak dilakukan oleh kaum intelektual pendukung Jokowi. Jadi harusnya bisa bersikap lebih elegan, tidak picisan dan tidak main kasar," kata Firman.
Diketahui, beberapa waktu lalu mantan Kepala BIN yang juga timses Jokowi-JK, Hendropriyono menyebut Prabowo psikopat. Kemudian muncul kembali isu pelanggaran HAM 98 yang dikaitkan oleh Prabowo. Sejumlah LSM dan pegiat HAM pun menuntut Prabowo didiskualifikasi dari pencapresan.
Tak hanya itu, yang terbaru adalah bocornya surat pemecatan Prabowo sebagai Danjen Kopassus karena pelanggaran etik. Padahal, surat itu bersifat rahasia dan disimpan rapat di dokumen milik TNI.
Begitu pula saat debat capres, JK bahkan terang-terangan bertanya soal HAM yang dinilai menyudutkan Prabowo. Kemudian di debat kedua, giliran Jokowi yang mengerjai Prabowo dengan pertanyaan TPID.