Sering ceramah di universitas, Jokowi sedang gaet pemilih muda
Apa yang dilakukan oleh Jokowi tersebut dapat memunculkan rasa memiliki dari para partisipan.
Seringnya Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo ( Jokowi ) diundang sebagai pembicara di sejumlah perguruan tinggi, dinilai sebagai cara menggaet suara pemilih muda. Jokowi menggunakan basis kecakapan komunikasi untuk mencapai tujuan tersebut.
"Itu yang saya maksud political publicity, itu basisnya komunikasi. Dengan catatan politik transaksional berlebihan, untuk tujuan membeli pemilih. Pasti high cost," ujar pengamat komunikasi politik Gun Gun Heriyanto saat dihubungi wartawan, Senin (28/10).
Menurutnya, apa yang dilakukan oleh Jokowi tersebut dapat memunculkan rasa memiliki dari para partisipan. Sebab, dari 186 juta pemilih di Indonesia, 50 juta adalah dari kalangan muda.
"Artinya satu pangsa pasar pemilih. Kan pemilih Indonesia bukan pemilih yang ajek, ini terkait identifikasi kepartaian bahwa dia punya identitas kepartaian," jelasnya.
Ia mencontohkan pemilih yang tidak ajek atau swing voter adalah migrasi pemilih PDIP pada tahun 1999 yang menurun saat Pemilu 2004. Di saat yang sama, tiba-tiba suara Golkar meningkat pada 2004, kemudian pada Pemilu 2009 suara Partai Demokrat justru yang melambung.
"Tidak ajek, perubahan dari partai ke partai itu tidak signifikan. Saya melihat posisi anak muda, banyak yang bermigrasi, dan memang harus digarap dengan pendekatan impresif, bukan jadul," jelasnya.
Gun Gun mengaku pendekatan yang inspiratif dapat memikat suara anak muda. Sebab, pemilih usia muda menginginkan pemimpin yang dapat menjadi inspirator.
"Saya melihat Jokowi kelebihannya di situ, tidak melampaui, kejauhan. Banyak sosialisasi dengan anak muda yang dilakukan oleh Pak Jokowi ," bebernya.
Oleh karenanya, kata dia, cara pendekatan Jokowi yang mau door to door ke bawah sangat efektif untuk meraih suara rakyat, baik golongan tua maupun muda.
"Tradisi di kita di Indonesia itu paguyuban, kekitaan bukan keangkuhan atau individualis. Blusukan itu tepat yang dituju itu komunitas," tegasnya.
Sementara itu, saat dikonfirmasi terpisah Wasekjen PDIP Hasto Kristiyanto enggan memberikan tanggapan tentang langkah Jokowi sering diundang dan hadir dalam acara-acara universitas guna menggaet suara anak muda. "Ah sudah lah, jangan tanya soal itu. Maaf ya," ucap Hasto.