Setnov larang tenaga ahli DPR terlibat pertarungan di Munas Golkar
Surat tersebut dinilai tak masuk akal.
Persaingan untuk memperebutkan posisi ketua umum Partai Golkar semakin panas. Padahal, Munaslub sebagai ajang forum pemilihan ketua umum partai belum diketok kapan akan dilaksanakan.
Beredar surat instruksi dari pimpinan Fraksi Partai Golkar DPR RI yang ditandatangani oleh Ketua Fraksi Golkar di DPR Setya Novanto dan Sekretaris Fraksi Golkar Azis Syamsuddin. Keduanya merupakan calon ketua umum Golkar.
Inti surat tersebut, Setya Novanto melarang tenaga ahli Fraksi Golkar terlibat aktif dalam proses kandidasi calon ketua umum DPP Partai Golkar pada Munaslub 2016.
"Demi menjaga soliditas dan performa kerja anggota dan fraksi Partai Golkar, Pimpinan Fraksi Partai Golkar meminta tenaga ahli fraksi dan tenaga ahli anggota fraksi Golkar untuk lebih fokus kepada fungsi dan tanggung jawabnya mendukung tugas dan fungsi DPR dalam menjalankan fungsi konstitusionalnya," bunyi surat yang ditandatangani Setnov, Jakarta, Jumat (18/3).
Surat tersebut dikeluarkan tanggal 14 Maret 2016. Surat ditujukan kepada anggota fraksi Partai Golkar, tenaga ahli fraksi dan tenaga ahli anggota FPG DPR.
Anggota Fraksi Golkar Tantowi Yahya menilai, surat tersebut terlalu berlebihan. Menurut dia, tenaga ahli anggota DPR memiliki hak politik seperti masyarakat lainnya.
"Berlebihan menurut saya. Setiap TA kan punya hak politik. Biarkan saja mereka mengekspresikannya. Lagi pula ini kan bukan persaingan antar partai," kata Tantowi Yahya saat dihubungi di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (18/3).
Tantowi yang merupakan tim sukses bakal calon ketua umum Partai Golkar, Ade Komarudin itu menilai, terbitnya surat fraksi yang melarang tenaga ahli fraksi dan tenaga ahli anggota untuk terlibat aktif dalam kampanye calon ketua umum Partai Golkar, tidak masuk akal. Dia mengaku tidak memahami apa maksud di balik penerbitan surat tersebut.
"Kalau di luar jam kerja atau saat akhir pekan dimana salahnya?" tegasnya.
-
Bagaimana Golkar merespon wacana Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Golkar merespons wacana Ridwan Kamil bersedia maju di Pilkada DKI Jakarta karena berasumsi eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak akan maju lagi sebagai calon gubernur. Saat itu, Anies merupakan capres yang berkontestasi di Pilpres 2024. Oleh karena itu, Golkar memberikan penugasan kepada Ridwan Kamil untuk maju di Jakarta dan Jawa Barat.
-
Mengapa para ketua dewan Golkar menolak munaslub? Ketiga Dewan Partai Golkar menyatakan menolak wacana musyawarah nasional luar biasa (munaslub). Mereka solid mendukung Airlangga, yakni Dewan Pembina, Dewan Kehormatan, dan Dewan Pakar.
-
Apa yang didiskusikan Dedi Mulyadi dan pengurus Golkar di pertemuan tersebut? Kita tadi sudah berdiskusi banyak. Intinya bahwa kita mendukung Pak Dedi Mulyadi untuk menjadi calon gubernur di Jawa Barat.
-
Bagaimana Golkar memandang peluang Anies maju di Pilkada DKI? "Jadi, karena itu bagi kami prinsipnya siapapun ya punya hak untuk menjadi calon kepala daerah, tapi tentu dukungan partai politik ini menjadi sangat penting karena itu menjadi prasyarat yang harus dipastikan bahwa seseorang bisa mencalonkan diri karena ada dukungan dari partai politik," imbuh Ace.
-
Bagaimana cara kader Golkar bergerak turun ke masyarakat? “Saya instruksikan kepada seluruh partai Golkar di Indonesia. Sekarang sedang disusun berdasarkan nomor urut dan pemilu sudah system terbuka, sehingga dengan demikian sudah waktunya sekarang untuk langsung bergerak, konsolidasi di akar rumput, rebut hati rakyat,” katanya.
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas