Sindir Johan Budi, Fahri Hamzah Nilai Jokowi Perlu Jubir yang Bukan Caleg
Diketahui, Jokowi memiliki Jubir Kepresidenan yakni Johan Budi. Namun dalam Pemilu 2019, Johan menjadi Caleg dari PDIP.
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menilai, seharusnya Presiden sekaligus Calon Presiden Joko Widodo (Jokowi) memiliki juru bicara kenegaraan. Juru bicara itu, kata dia, harus mengerti isu politik ataupun ekonomi.
"Padahal harusnya juru bicara itu yang ada. Tapi jangan jubir jadi caleg dong, jadi timses. Yang kita omongin ini jubir negara. Pak Jokowi itu adalah kepala negara, kepala pemerintahan," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (27/11).
-
Apa yang menurut Fahri Hamzah menjadi bukti dari efek persatuan Jokowi dan Prabowo? "Efek persatuan mereka itu luar biasa, telah melahirkan kebijakan-kebijakan yang akan menjadi game changer, perubahan yang punya efek dahsyat pada perekonomian dan masyarakat secara umum," sambungnya.
-
Bagaimana Fahri Hamzah melihat proses bersatunya Jokowi dan Prabowo? "Ini adalah dua tokoh besar. Orang hebat dua-duanya, yang selama ini oleh politik dibuat bertengkar, sekarang kita buat mereka bersatu," tutur Fahri, Minggu (28/1)
-
Kapan Hamzah Haz terpilih menjadi Wakil Presiden? Pada hari Kamis, 26 Juli 2001, Hamzah terpilih sebagai Wakil Presiden ke-9 Republik Indonesia.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
"Dia sebagai kepala negara perlu juru bicara negara yang bukan caleg, yang bukan orang yang lagi punya beban politik dan konflik kepentingan dalam jabatannya itu. Tapi orang profesional sehingga isu ekonomi dan politik disampaikan ke publik secara jujur apa adanya tanpa beban," sambungnya.
Diketahui, Jokowi memiliki Jubir Kepresidenan yakni Johan Budi. Namun dalam Pemilu 2019, Johan menjadi Caleg dari PDIP.
Fahri menilai, keberadaan juru bicara sangat penting bagi Jokowi. Sehingga Mantan Gubernur DKI Jakarta itu tidak perlu menjelaskan semua permasalahan bangsa sendirian.
"Kemarin penjelasan tentang guru honorer terputus. 'Jangan tanya saya, tanya Menpan,' padahal udah hampir jelaskan ini kan harus ada jubir yang punya data punya pengetahuan tentang proses yang berjalan, yang punya perspektif, yang dia dengar dari presiden tentang apa maunya presiden," ungkapnya.
Tambahnya, dengan ketidak hadiran juru bicara akan merugikan Jokowi. Karena itu, ia menyarankan pada orang terdekat Jokowi untuk membantu memberi batasan-batasan sehingga tidak terlihat partisan.
"Sebab publik itu melihat. Publik kita mulai cerdas. Kok kawan ini sebagai presiden tpi bicaranya kaya sebagai capres, kok partisan. itu harus ada manajemen," ucapnya.
Baca juga:
LSI Denny JA: 70,3% Responden Nilai Ekonomi Indonesia Sedang dan Baik
Jokowi Kampanye di Jabodetabek Saat Reuni 212 di Monas
LSI Denny JA: Jokowi & Prabowo Selisih 20%, Belum Tentukan Pilihan 15,6%
Seknas Prabowo-Sandi: Jangan Biarkan Bangsa Ini Berlarut Dalam Kesulitan
Kubu Jokowi: Dukungan Habib Muda untuk Lawan Dakwah Kebencian
Ketum Golkar Minta Capres Cawapres Bangun Politik Optimisme Bukan Kecemasan
Habib Muda Nusantara Deklarasi Dukung Jokowi-Mar'uf Amin