SMRC: Elektabilitas Jokowi Turun Karena Masyarakat Percaya Hoaks Kaki Tangan China
Direktur Riset Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Deni Irvani menyebut hoaks yang menyebut Capres nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi) sebagai kaki tangan China berdampak terhadap merosotnya elektabilitasnya. Hal tersebut terekam dalam survei elektabilitas SMRC April 2019.
Direktur Riset Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Deni Irvani menyebut hoaks yang menyebut Capres nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi) sebagai kaki tangan China berdampak terhadap merosotnya elektabilitasnya. Hal tersebut terekam dalam survei elektabilitas SMRC April 2019.
Survei dilakukan SMRC pada 5-8 April 2019 dengan wawancara tatap muka. Responden survei sebanyak 2.285 orang yang diambil secara acak (stratified multistage random sampling). Survei memiliki margin of error sebesar 2,1 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Siapa yang diklaim sebagai tersangka yang dilepaskan dalam berita hoaks? Berita yang beredar mengenai kepolisian yang membebaskan tersangka pembunuhan Vina Cirebon bernama Pegi karena salah tangkap adalah berita bohong.
-
Bagaimana cara mengecek kebenaran berita hoaks tersebut? Penelusuran Mula-mula dilakukan dengan memasukkan kata kunci "Menteri Amerika klaim: Kominfo Indonesia sangat bodoh, Databesa Negaranya dihacker tidak tau, karena terlalu sibuk ngurus Palestina" di situs Liputan6.com.Hasilnya tidak ditemukan artikel dengan judul yang sama.
-
Apa yang Soeharto katakan tentang berita hoaks yang mengarah ke Tapos? Memberitakan dengan tujuan negatif, karena mereka tidak mengetahui keadaan yang sebenarnya dari Tapos ini," jelas Soeharto dikutip dari akun Instagram @jejaksoeharto. Karena memikirkan ini peternakan dari Presiden, padahal bukan peternakan Presiden, ini sebenarnya punya anak-anak saya yang saya mbonceng untuk mengadakan riset dan penelitian," kata Soeharto menambahkan.
-
Siapa yang dipolisikan terkait dugaan penyebaran hoaks? Polda Metro Jaya diketahui mengusut dugaan kasus menyebarkan hoaks Aiman lantaran menuding aparat tidak netral pada Pemilu 2024.
-
Bagaimana Gatotkaca dari Sukoharjo melawan hoaks? Danar mengatakan, tempat paling tepat untuk menanyakan kebenaran terkait berita yang mereka peroleh adalah tempat di mana mereka menuntut ilmu, seperti melakukan diskusi atau sharing dengan guru terkait berita yang mereka dapatkan.
Dalam survei tersebut, elektabilitas Jokowi turun dari 57,6 persen pada Februari 2019 menjadi 56,8 persen pada April 2019. Seiring naiknya persentase masyarakat yang percaya Jokowi kaki tangan china, dari 10 menjadi 13 persen.
"Ada kenaikan sedikit memang trennya, itu lah yang menjelaskan mengapa elektabilitas Jokowi menurun, kalau dilihat satu tahun lalu. Karena ada perubahan juga hoaksnya naik," ujar Deni saat pemaparan survei di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (12/4).
Sementara itu, orang yang percaya hoaks Jokowi PKI sebesar 6 persen. Orang yang percaya Jokowi anti Islam juga sama di angka 6 persen. "Karena cuma sedikit ya efeknya tidak banyak," kata Deni.
Sementara itu, lanjut Deni, tingkat kesukaan Jokowi lebih tinggi daripada Prabowo. Jokowi berada di angka 86 persen dan Prabowo 75 persen. Sementara para wakilnya, Ma'ruf Amin 83 persen, dan Sandiaga 80 persen.
"Ya memang kualitas personal Jokowi lebih unggul. Itu lah mengapa Jokowi juga unggul dari Prabowo," kata dia.
Baca juga:
Survei SMRC: Pemilih Ragu Jokowi-Ma'ruf 6,4 Persen, Prabowo-Sandiaga 4,5 Persen
Survei SMRC Jelang Pencoblosan: Jokowi-Ma'ruf 56,8 Persen, Prabowo-Sandi 37 Persen
Yakin Jokowi Menang, Direktur Cyrus Network Pertaruhkan Karirnya di Dunia Survei
Prabowo Diprediksi Menang di Beberapa Wilayah ini
Cyrus Network: Jokowi-Ma'ruf 56,4% Prabowo-Sandi 38,1%
4 Wilayah Ini Jokowi Diprediksi akan Menang Telak