Soal 5 Kandidat Jaksa Agung Prabowo, TKN Jokowi Bilang 'Jaksa Angan-Angan'
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Abdul Kadir Karding mengatakan, kubu Prabowo-Sandiaga sedang berangan-angan dengan menggulirkan sejumlah nama calon jaksa agung jika menang Pilpres 2019.
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Abdul Kadir Karding mengatakan, kubu Prabowo-Sandiaga sedang berangan-angan dengan menggulirkan sejumlah nama calon jaksa agung jika menang Pilpres 2019.
"Ya gimana gulirkan nama jaksa banyak, banyak enggak jadinya kok, itu namanya jaksa dalam angan-angan," ujar Karding melalui pesan singkat, Jumat (1/2).
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
Beredar lima nama calon Jaksa Agung jika Prabowo-Sandiaga memimpin Indonesia. Mereka adalah Busyro Muqoddas, Bambang Widjojanto, Chandra M Hamzah, Novel Baswedan dan Todung Mulya Lubis. Namun, BPN Prabowo-Sandiaga menegaskan, lima nama tersebut aspirasi dari masyarakat, bukan resmi dari BPN.
Cawapres 02, Sandiaga Uno sepakat bahwa Jaksa Agung tidak ada afiliasi dengan partai politik. Pernyataan tersebut secara tak langsung menyindir Jaksa Agung HM Prasetyo yang merupakan mantan kader NasDem.
kandidat jaksa agung era prabowo-sandiaga ©2019 Merdeka.com/istimewa
Menanggapi hal itu, menurut Karding, tak elok mereduksi partai politik. Seakan tidak ada orang partai yang profesional.
"Kalau itu sindiran bahwa jaksa itu calon jaksa angan-angan itu, tidak dari parpol, saya kira jangan kita mereduksi parpol. Itu pertama," kata Karding.
Ketua DPP PKB itu mencontohkan, ada jaksa agung yang bekerja profesional, meski orang partai. Orang itu adalah Baharuddin Lopa dan Marzuki Darusman.
"Banyak pengalaman Indonesia dipimpin oleh orang dari politik ada pak Baharodin Lopa pak Marzuki Darusman pernah jadi Jaksa Agung," kata Karding.
"Yang penting sebenarnya adalah dia profesional, dia punya pengalaman dan dia juga memiliki integritas yang tinggi. Dan bersandar pada kepentingan hukum sendiri itu yang penting," jelasnya.
Baca juga:
TKN Jokowi: Kubu Prabowo Tak Pernah Berkaca dari Kegagalan Obor Rakyat
Dari Balik Jeruji Penjara, Ahmad Dhani Serukan Menangkan Prabowo-Sandiaga
Timses Prabowo-Sandi: Setelah Ahmad Dhani dan Buni Yani, Siapa Lagi?
TKN Sebut Kampanye Kubu Prabowo Pakai Politik Daur Ulang
Rombongan Timses dan Pendukung Prabowo-Sandi Kunjungi Ahmad Dhani Di Rutan Cipinang
Rupiah Perkasa, Sandiaga Sebut Ada Dampak Baik Buat Pedagang UKM
Penjelasan Sandiaga Soal Temuan JPPR Terkait Donatur Fiktif Dana Kampanye