Soal 5 Nama Kandidat Jaksa Agung, Demokrat Bilang 'Prabowo yang Tentukan'
Dalam foto tersebut, ada nama penyidik KPK Novel Baswedan, mantan wakil ketua KPK Bambang Widjojanto serta Busyro Muqoddas. Dua lainnya yakni, ahli hukum Todung Mulya Lubis dan mantan pimpinan KPK Chandra M Hamzah.
Partai Demokrat sepakat posisi jaksa agung tak boleh diisi kader partai atau berafiliasi dengan partai politik. Karena itu, Demokrat menjamin, apabila Prabowo-Sandiaga menang, maka jaksa agung diisi oleh orang-orang berintegritas yang jauh dari latar belakang politik.
Sekjen Demokrat, Hinca Panjaitan mengatakan, Kejaksaan Agung lembaga hukum yang sangat penting dan menentukan.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Kapan Sandiaga Uno menyampaikan pesan ini kepada para calon Gubernur dan Wakil Gubernur di Pilkada Jakarta? Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang juga Mantan Wakil Gubernur Jakarta, Sandiaga Uno, mengingatkan kepada para pasangan calon (Paslon) gubernur dan wakil gubernur di Pilkada Jakarta untuk membenahi permasalahan biaya hidup rakyat.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
"Harus diisi orang yang berkompeten dan tanpa terikat afiliasi politik tertentu," kata Hinca kepada merdeka.com, Kamis (31/1).
Hinca menanggapi beredarnya lima kandidat calon jaksa agung dalam pemerintahan Prabowo-Sandiaga. Dia tak tahu soal lima nama kandidat tersebut dibuat oleh siapa. Tapi menurut dia, jaksa agung harus bekerja untuk kepentingan umum.
"Dia bekerja untuk kepentingan umum menegakkan hukum di bingkai keadilan," tambah anggota Komisi III DPR itu.
kandidat jaksa agung era prabowo-sandiaga ©2019 Merdeka.com/istimewa
Beredar di media sosial lima tokoh nasional yang disebut menjadi kandidat Jaksa Agung apabila Prabowo-Sandiaga menang Pilpres 2019. Lima tokoh ini memang dikenal sebagai orang-orang yang pakar di bidang hukum dan tak berafiliasi pada partai politik.
Dalam foto tersebut, ada nama penyidik KPK Novel Baswedan, mantan wakil ketua KPK Bambang Widjojanto serta Busyro Muqoddas. Dua lainnya yakni, ahli hukum Todung Mulya Lubis dan mantan pimpinan KPK Chandra M Hamzah.
Hinca menganggap, nama-nama tersebut sebagai sebuah aspirasi dari masyarakat. Layak atau tidaknya, dia menilai, Prabowo nantinya yang berhak untuk menentukan.
"Nama yang dimunculkan di masyarakat tentulah nama yang juga sesuai perasaan publik. Tinggal presiden terpilih memutuskannya," tegas Hinca.
Baca juga:
Lari Pagi di Alun-Alun Demak, Sandiaga Dapat Banyak Sumbangan Warga
Novel Baswedan dan Bambang Widjojanto Jadi Kandidat Jaksa Agung Prabowo?
PDIP Tak Percaya Curhat Sopir Truk: Sandi-wara Suara Rakyat
Prabowo-Sandiaga Lebih Percaya Pendapat Ahli Ketimbang Survei LSI
BPN Prabowo Harusnya Ajak Masyarakat Hentikan Isu Kebangkitan PKI
BPN Sebut Utang Negara Meroket Tetapi Tidak Jelas untuk Apa
BPN Prabowo Harap Kampus Tiru UGM Gelar Dialog Membedah Visi Misi Capres-Cawapres