Soal Politikus Genderuwo, Timses Jokowi Bilang 'Mungkin Salah Satunya Prabowo'
Menurutnya, Jokowi hanya ingin mengingatkan politik harus dijalani dengan tenang dan gembira. Bukannya politik yang menakut-nakuti dan berbentuk propaganda.
Capres nomor urut 01 Joko Widodo mengingatkan masyarakat untuk terus menjaga perasatuan dan kesatuan. Dia berharap masyarakat juga tidak mudah terpengaruh politikus yang suka menakut-nakuti atau yang ia sebut Politikus Genderuwo. Hal ini dikatakan Jokowi dalam acara bagi-bagi sertifikat tanah di Tegal, Jawa Tengah, Jumat (9/11).
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Umum Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan capres-cawapres Jokowi dan KH Ma'ruf Amin, Abdul Kadir Karding menilai ucapan capresnya soal politikus genderuwo hanya simbolis saja.
-
Kapan Jokowi memanggil dua menteri PKB tersebut? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
-
Apa yang dibahas Jokowi saat memanggil dua menteri PKB itu? Menurut dia, Jokowi memuji raihan suara PKB dalam Pileg 2024."Kalau yang kita baca ya, pujian presiden terhadap pencapaian PKB dan juga ucapan kekaguman kepada ketua umum kami, Gus Muhaimin, karena dalam situasi pileg PKB justru mengalami kenaikan yang signifikan," kata Maman di gedung DPR, Senayan, Jakarta Senin (18/3).
-
Siapa yang menyatakan bahwa Jokowi memuji pencapaian PKB? Wakil Sekretaris Dewan Syura DPP PKB Maman Imanul Haq mengungkap isi pertemuan Jokowi dan dua menteri PKB itu.
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang dilakukan Jokowi saat kuliah? Semasa kuliah, Jokowi juga aktif tergabung dengan UKM pencinta alam.
"Jadi pernyataan Presiden Jokowi soal politik genderuwo adalah suatu pernyataan simbolik yang ditujukan kepada semua orang, pemimpin, politisi yang di dalam pernyataan-pernyataan kampanyenya selalu membangun narasi-narasi propaganda tentang ketakutan, tentang kegalauan di tengah-tengah masyarakat dan juga menciptakan apa yang disebut politik yang dinamis," kata Karding pada wartawan, Jumat (9/11).
Menurutnya, Jokowi hanya ingin mengingatkan politik harus dijalani dengan tenang dan gembira. Bukannya politik yang menakut-nakuti dan berbentuk propaganda.
"Jadi rakyat sedmikian rupa dihantui isu-isu-isu palsu, isu-isu hoaks, fitnah, nyinyir yang tujuannya menakut-nakuti rakyat. Menjadikan rakyat pada titik stres, galau, dan menurunkan optimisme dan membuat rakyat makin pesimis," sambungnya.
Politikus PKB ini tidak menampik maksud politikus genderuwo salah satu adalah rivalnya di Pilpres 2019, Prabowo Subianto. Namun, dia yakin pernyataan itu sebenarnya ditujukan untuk semua politisi.
"Ya mungkin salah satu yang disebut yang dimaksud salah satunya mungkin Pak Prabowo tapi menurut saya seluruh politisi bahkan seluruh orang, itu yang dimaksud oleh Pak Jokowi," ungkapnya.
Karding menjelaskan, rakyat harus diberi pendidikan politik yang baik. Sebab, kata dia, rakyat adalah bagian dari demokrasi Indonesia.
"Pak Jokowi ingin menyatakan kepada kita bahwa politik ini adalah proses demokrasi yang membutuhkan keterlibatan rakyat dalam prosesnya, karena keterlibatan rakyat ini penting karena kita berangkat dari prinsip rakyat berdaulat," ucapnya.
Baca juga:
PKS sindir balik Jokowi: Sifat Genderuwo itu Manipulatif dan Suka Menipu
Fahri sebut Jokowi Sindir Diri Sendiri Soal Politik Sontoloyo & Genderuwo
Kubu Prabowo: Pak Jokowi Pernah Melihat Genderuwo?
30 Ulama Siap Menangkan Jokowi-Ma'ruf di Madura
Di KTT ASEAN, Jokowi akan temui Australia bahas pemindahan Kedubes Israel
Hunian DP 0 persen untuk ASN bukan politis, tapi Jokowi tepati janji kampanye 2014